Kisah Celine Dion: Suamiku Yang Sakit Ingin Meninggal Dalam Pelukanku

Fimela diperbarui 25 Agu 2015, 13:50 WIB

Nama Celine Dion tentu tidak asing di telinga Anda. Penyanyi cantik ini dikenal berkat soundtrack lagu Titanic, My Heart Will Go onDengan suara indah dan ketenaran yang mendunia, siapa sangka jika ia ternyata menyimpan pergumulan dalam hidupnya. 

Celine Dion, penyanyi bersuara emas yang berusia 47 tahun ini sempat "menghilang" beberapa saat dari dunia hiburan. Alasan di balik menghilangnya Celine Dion tersebut adalah karena dia ingin fokus merawat René Angélil sang suami, yang menderita kanker tenggorokan. Saat dijumpai beberapa saat yang lalu, Celine Dion mengaku kepada usatoday.com, ia kini telah kembali bernyanyi atas permintaan sang suami.

"Awalnya aku juga tidak ingin berada di sini. Aku tidak membutuhkan ini. Jangan salah sangka, aku sangat suka menyanyi untuk para penonton, namun aku punya prioritas," katanya pada USA TODAY. "Namun Rene benar-benar memberikan anugerah dalam hidup saya. Semua dukacita sudah saya rasakan tahun lalu. Saya rasa kini saya sudah lebih tegar. Sekarang, jika hal yang buruk harus terjadi, maka hal itu akan terjadi. Tugas terbesar saya adalah untuk mengatakan padanya bahwa kami baik-baik saja. Aku akan menjaga anak-anak. Dan Rene akan menyaksikan kami dari tempat yang berbeda," tambahnya.

Selama interview tersebut berlangsung, Celine Dion menunjukkan ekspresi sedih dan sentimentil. Hal ini sangat wajar, mengingat pria yang sudah berpuluh-puluh tahun menjadi orang terdekatnya, sedang berjuang untuk tetap hidup. Celine Dion pertama kali bertemu dengan Rene saat berusia 12 tahun. Saat itu Rene adalah manager Celine Dion. Keduanya kemudian menikah pada tahun 1994. Setelah menempuh serangkaian prosedur pengobatan di rumah sakit Boston, Rene kini beristirahat di kediaman keluarga di Las Vegas. Sudah dua tahun ia makan melalui alat bantu.

Dan Rene pun ingin tahu berapa lama lagi ia bisa bertahan ...

(vem/reg)
2 dari 3 halaman

Rene Merasa Hari Akhirnya Semakin Dekat..

Foto: copyright people.com/Gerard Schachmes

"Kami telah bertanya kepada dokter, berapa lama Rene akan bertahan? Tiga minggu? Tiga bulan? Rene Ingin tahu. Tapi mereka menjawab bahwa mereka tidak tahu pasti," kata Celine Dion. Putra tertua mereka, Rene-Charles yang berusia 14 tahun telah menjelma menjadi sosok pria yang membuat Celine Dion makin kuat. Meskipun seringkali putranya tersebut masih merasa terpukul jika melihat ayahnya berada dalam kondisi yang sangat lemah. Berbanding terbalik dengan si kembar Nelson dan Eddy yang baru berusia 4 tahun. Keduanya belum mengerti apa yang sedang dialami ayahnya. Namun mereka seringkali diajak untuk terlibat dalam memberikan suplai makanan untuk ayahnya.

Beberapa bulan terakhir ini dilalui Celine Dion dengan obrolan penuh emosi bersama pria yang disebutnya sebagai "satu-satunya kekasih yang pernah kumiliki". Ia harus kuat, namun kadang Rene membutuhkan sesuatu yang lebih sensitif, lebih dari sekedar optimisme. "Kadang ia hanya ingin memandang sesuatu dengan cara yang berbeda, bersamaku," suara Celine Dion mulai melemah. "Aku akan berkata 'apakah kamu takut? Aku mengerti, katakan padaku apa yang membuatmu takut'. Lalu ia menjawab dengan 'aku ingin mati di pelukanmu'. Dan aku berkata 'baiklah, aku akan ada di sampingmu. Kamu akan mati di pelukanku'", lanjutnya. Rene juga kerap membicarakan seperti apa ia ingin pemakamannya kelak dilaksanakan.

"Jangan lupa, dia adalah pemimpin dari kru kami, sebagai seseorang yang paling mendukung perkembangan karirku. Jadi kadang ia sedih saat aku tidak ada di sampingnya, dan malah sibuk bekerja. Namun ia ingin aku melakukan ini, ia ingin aku menyanyi, ia juga ingin aku melakukan interview ini. Meskipun ia juga tidak tenang saat aku tidak di rumah bersamanya," jelas Celine.

Bagi Celine Dion, Rene tetaplah Rene yang dulu, Rene yang merupakan segalanya baginya..

3 dari 3 halaman

Rene Tetaplah Pendukung Utama Dalam Hidupku, dan Aku Akan Melakukan Hal Yang Sama

Foto: copyright montrealgazette.com

Dalam peluncuran album terbaru Celine yang akan segera diselenggarakan, belum dapat dipastikan Rene akan hadir atau tidak. Jika kesehatannya sedang buruk, ia akan menyaksikan acara tersebut dari rumah. Menurut Celine Dion, acara tersebut akan membuatnya sangat rapuh. Berbagai emosi seperti kehampaan, tawa, air mata, dan rasa canggung akan ada di sana. Namun yang paling penting adalah, ia meluncurkan album baru. Karena bagi Celine Dion, yang terpenting dari "come back-nya" ini adalah untuk menunjukkan pada suaminya bahwa ia masih sepenuhnya menjadi dukungan terbesar bagi Celine Dion.

"Saat Anda melihat seseorang berjuang keras untuk Anda, akan ada pengaruh besar yang diciptakannya. Anda punya dua pilihan. Anda melihat suami Anda sakit parah, tapi Anda tidak bisa melakukan apa-apa, dan itu semakin menyiksa Anda. Atau Anda melihat suami Anda yang sakit parah dan berkata 'kamu punya aku, aku ada di sini, aku bisa menangani ini, dan semuanya akan baik-baik saja'", katanya.

Celine Dion pun menutup dengan suatu kalimat yang sangat menyentuh "Nantinya Anda boleh menangis histeris dengan lutut bertelut. Tapi saat orang yang Anda cintai membutuhkan Anda, ini bukan saat yang tepat untuk menangis. Tentu saja Anda boleh menangis setelahnya, namun bukan sekarang."

Kisah ini mengingatkan saya pada suatu kutipan milik Bob Marley:

[startpuisi]You never know how strong you are, until being strong is your only choice.

Anda tidak akan tahu sekuat apa Anda, hingga "kuat" adalah satu-satunya pilihan.

-Bob Marley[endpuisi]

Sedih? Pasti. Takut kehilangan? Jelas. Tapi kuat adalah satu-satunya pilihan yang bisa diambil Celine Dion. Dengan kuat, optimis, dan selalu ada di samping suaminya, Celine pasti mampu menumbuhkan rasa percaya diri serta ketenangan hati bagi suaminya. Semoga semangat, dan kekuatan yang dimiliki Celine Dion dapat menginspirasi pembaca semua.