Tato adalah salah satu aksen yang ditempatkan pada tubuh dengan tujuan tertentu. Orang yang menggunakan tato biasanya menyimpan arti khusus, atau melambangkan sesuatu. Banyak di luar sana orang yang ingin menggunakan tato, namun mereka tidak siap dengan sifat permanen yang dimiliki tato. Solusinya adalah dengan menggunakan tato temporary. Tato henna adalah salah satu pilihan yang banyak digunakan, terutama oleh wanita.
Bukan hanya sebagai pengganti tato permanen, tato henna juga menjadi tradisi di beberapa negara, terutama untuk acara pernikahan. Namun sebelum menggunakan tato henna, nampaknya Anda harus berpikir ulang, Ladies.
Pasca mencuatnya pernyataan dari beberapa dermatologi bahwa tato henna dapat menyebabkan reaksi alergi, The British Skin Foundation mengeluarkan peringatan terhadap penggunaan henna sebagai tato temporary, terutama yang berwarna hitam, seperti yang dilansir oleh goodhousekeeping.co.uk. Mengapa? Penyebabnya adalah karena sebagian besar kandungan dalam tato tersebut bukanlah murni dari henna, melainkan ada campuran dari bahan lain yang disebut dengan para-phenylenediamine (PPD). Bahan tersebut biasa ditemukan di pewarna rambut.
Meskipun pemakaian PPD diijinkan dalam pewarna rambut, namun negara-negara yang tergabung dalam European Union (EU) telah melarang penggunaannya pada produk yang digunakan untuk kulit.
Reaksi alergi yang disebabkan oleh tato henna antara lain adalah kulit melepuh (gambar di atas), kulit terbakar, dan goresan luka. Dampak lain adalah sensitif jangka panjang terhadap produk tersebut, yang juga akan memicu reaksi alergi jika kulit Anda terkena pewarna rambut.
Ngeri ya, Ladies? Akan lebih menakutkan jika Anda melihat versi asli dari gambar kulit melepuh tersebut. Baru-baru ini di berbagai media juga mencuat kabar tentang kulit seorang gadis yang terbakar akibat tato henna. Anda dan saya harus benar-benar berpikir ulang sebelum menggunakannya.
(vem/reg)