Kasih ibu adalah kasih yang paling sejati, kasih sepanjang masa. Walaupun banyak terjadi kekerasan yang dilakukan ibu pada anaknya, Anda masih mempercayai pepatah tersebut bukan? Hal yang sama dirasakan oleh Courtney Stewart. Meskipun putra kecilnya menderita down syndrome, hal itu tidak menjadi alasan untuk mengurangi kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.
Kasih sayang ibu bisa diartikan salah oleh orang lain. Sebuah kesalahan yang dilakukan Courtney membuat dirinya dijuluki sebagai ibu paling dibenci di seluruh dunia. Hal ini diceritakan kepada people.com. Beberapa saat yang lalu Courtney menggunggah sebuah foto di akun Facebooknya, yang berisi gambar putranya sedang berada dalam mesin cuci, dengan pintu mesin cuci tampak tertutup. Sang anak, Caleb, memanjat masuk ke dalam mesin cuci saat pintunya sedang terbuka. Bermaksud bermain petak umpet dengan sang ibu, Caleb menutup pintu mesin cuci tersebut. Courtney pun mengambil foto kejadian tersebut dan segera mengunggahnya di Facebook, dengan maksud menunjukkan betapa nakal dan lucunya tingkah anaknya tersebut.
Anehnya, dalam foto tampak bahwa tangan Courtney seperti menahan pintu mesin cuci. Mungkin hal itu yang memancing respon negatif dari teman-teman Courtney. Ia sama sekali tidak menyangka, apa yang ia lakukan akan menuai kontroversi dari seluruh penjuru dunia. Termasuk juga video berdurasi 50 detik yang berisi ia dan Caleb sedang melompat-lompat naik turun di arena bermain anak, dan Courtney tampak seperti membanting-banting tubuh Caleb. Banyak orang berpendapat bahwa sikap Courtney terlalu kasar dan heboh terhadap Caleb.
Video: copyright youtube.com/LifeDocumentaries
Salah seorang "temannya" di Facebook pun melaporkan hal tersebut ke pihak berwajib. "Aku tidak tahu siapa yang melaporkan ke pihak berwajib, namun mereka datang hanya dalam hitungan jam setelah aku mengunggah foto,", kata Courtney. Setelah melakukan penyelidikan, pihak kepolisian dan dinas sosial ternyata tidak menemukan adanya kejanggalan dari cara Courtney mengasuh Caleb.
Bukan hanya itu, beberapa saat yang lalu, Courtney, pasangannya, dan Caleb harus kabur dari rumah yang mereka tinggali setelah mereka mendapatkan ancaman dari seseorang yang menyebutnya sebagai wanita "gila dan jahat".
"Sebuah akun Facebook bahkan dibuat untuk mengutuki saya, dengan menggunakan nama saya, serta berisi video dan foto viral tersebut. Hal ini membuat saya seolah menjadi ibu yang paling dibenci di seluruh dunia. Saya belum pernah merasa sesedih ini sebelumnya,", jelas Courtney. "Cacian itu sangat mengerikan dan mengejutkan. Salah seorang dari mereka bahkan berkata jika dinas sosial tidak mengambil Caleb dari saya, mereka yang akan melakukannya. Saya sangat ketakutan karena polisi selalu mengawasi rumah kami,", tambahnya.
"Tentu saja saya menyesal telah mengunggah foto itu. Saya telah membuat kesalahan yang naif dan bodoh. Saya tidak berniat melakukan sesuatu yang berbahaya, dan Caleb tidak pernah merasa tertekan atau berada dalam bahaya. Dalam video, mereka tidak mendengar suara tawa Caleb yang gembira sepanjang kami bermain, karena suaranya telah dihapus. Saya tidak layak dipanggil monster. Dan yang paling menyedihkan adalah, mereka mengasihani Caleb karena punya ibu seperti saya. Padahal Caleb bahagia, dan berada di keluarga yang menyayanginya. Dia memang suka main petak umpet. Pintu mesin cuci itu tidak tertutup, dan kabelnya tidak tersambung dengan listrik. Setelah kejadian itu, tentu saja saya tidak akan membiarkan dia melakukannya lagi,", cerita Courtney.
Courtney berusia 18 tahun saat ia mengandung Caleb. Tiga hari sebelum melahirkan, dokter mengatakan bahwa bayinya menderita down syndrome serta mengalami gangguan jantung. "Saya masih sangat muda saat dikaruniai anak dengan down syndrome. Namun hal itu tidak akan menjadi alasan untuk tidak mencintainya. Sejak ia lahir, saya merasa kami sudah punya ikatan spesial,", jelasnya.
Dua minggu setelah kelahiran Caleb, ia harus berpisah dengan ayah Caleb. Dan pada saat yang bersamaan, Caleb harus menjalani operasi jantung, dan dirawat di rumah sakit selama 4 bulan. "Tidak mudah memang, tapi saya menikmati peran saya sebagai seorang ibu. Caleb sangat pintar. Dia bisa berjalan dan mengenal beberapa kata, namun kami seringkali berkomunikasi dengan bahasa isyarat Makaton. Dia bukan Caleb yang memiliki kebutuhan khusus. Dia adalah Caleb putra kecil saya yang manis dan menyenangkan,", kata Courtney dengan bangga.
Saat Caleb berusia 9 bulan, Courtney bertemu dengan Kerran, dan kini mereka telah memiliki seorang putri yang berusia 6 bulan bernama Keira. Untungnya, Keira tidak memiliki down syndrome. "Kata dokter, saya sangat berpotensi memiliki anak down syndrome lagi. Namun saya menolak untuk melakukan tes pada awal kehamilan, karena saya tidak akan pernah menggugurkan anak saya meski ia memiliki down syndrome,", katanya.
Courtney kini menjalani kehidupan bersama keluarganya, masih dengan sisa-sisa kebencian dari berbagai pihak. Courtney telah menutup akun Facebooknya, dan mengaku tidak ingin lagi mengunggah foto ke Facebook.
Anak adalah harta yang berharga, dan semua ibu pasti tahu itu, bagaimanapun keadaan anaknya. Namun kesalahpahaman seringkali menjadi sumber masalah yang begitu fatal. Mendengar pengakuan Courtney serta menyaksikan kebahagiaan Courtney dan Caleb dalam foto-foto di atas nampaknya membuktikan bahwa ini hanya salah paham. Dan jika benar demikian, keadilan dan waktu yang akan menjawabnya untuk Courtney dan Caleb.
Melalui kejadian ini, Anda dan saya bisa belajar bahwa apa yang kita lakukan, selalu mendapat perhatian dari berbagai pihak. Daripada menimbulkan kesalahpahaman, ada baiknya kita lebih selektif dengan apa yang ingin kita bagikan di media sosial. Kontroversi karena salah paham tentu bukan hal yang bisa dibanggakan, bukan?