Minum Green Tea, Berat Badan Samantha Turun 51 Kg

Fimela diperbarui 11 Agu 2015, 14:10 WIB

Berat badan bukanlah hal yang main-main, terutama bagi wanita. Tidak heran jika banyak wanita ingin menurunkan berat badannya, namun hal ini tidaklah mudah. Berbagai metode seringkali ditawarkan kepada Anda, misalnya obat pelangsing, diet, olahraga, dan teh hijau. Teh hijau? Benar, Ladies! Wanita ini sudah membuktikannya sendiri, ia mengaku telah berhasil menurunkan 51 kg dengan minum teh hijau setiap hari, seperti yang dilansir oleh redbookmag.com.

Satu tahun yang lalu Samantha Reese memiliki berat badan sekitar 110 kg. Berat badan menjadi pergumulan baginya, dan justru semakin sulit setelah ia harus melahirkan anak pertamanya di usia 15 tahun. Ia semakin merasa bahwa ukuran tubuhnya jauh lebih besar dibandingkan remaja seumurannya.

"Saya memakai ukuran 18, dan berat badan saya sekitar 95 kg pada usia 18 tahun. Saya bukan hanya tidak suka dengan tubuh saya, namun saya juga tidak boleh bertambah gemuk karena saya tidak tinggi. Namun kesedihan karena tidak puas dengan penampilan saya, justru membuat saya ingin makan terus", kata Samantha.

Karena ketidakpuasan itu pula, Samantha memiliki kebiasaan makan yang buruk. Ia makan pagi dengan dua lembar roti bakar dan mentega, lalu makan 2 batang cokelat sebagai camilan, 2 roti isi keju dan keripik kentang untuk makan siang, pizza untuk makan malam, dan minum minuman manis seperti soda dan 5 gelas teh susu manis setiap hari. "Bukan hanya itu, saya juga makan cookies untuk menemani teh yang saya minum", jelasnya.

Samantha akhirnya menyadari bahwa ia tidak bisa terus seperti itu saat ia menimbang berat badannya untuk pertama kali setelah sekian lama. "Saya sengaja menjauhi timbangan berat badan untuk beberapa waktu, namun baju-baju saya semakin sempit, sehingga saya rasa saya harus tahu sudah sebesar apa tubuh saya sekarang. Saat mengetahui berat badan saya, saya sangat terkejut dan segera mencari tahu tentang hubungan antara berat badan dan kesehatan saya. Saya sudah masuk dalam kategori kegemukan yang tidak sehat, jadi saya harus mulai mengubah gaya hidup saya jika saya tidak ingin kehilangan nyawa di usia muda", cerita Samantha.

Awalnya Samantha mencoba menurunkan berat badan dengan obat pelangsing, namun ia tidak puas dengan hasilnya. Ia pun mulai mengurangi cookies dan makanan cepat saji yang hampir setiap hari ia makan. Namun hasilnya tetap tidak memuaskan, hingga ia akhirnya mengganti teh manis dengan teh hijau tanpa gula.

"Banyak orang berkata bahwa teh hijau itu "makanan super" yang dapat meningkatkan metabolisme dan dapat mengurangi rasa ingin makan. Saya tidak percaya, saya kira minum teh hijau itu hanya untuk mengikuti tren. Namun karena saya sudah putus asa, saya rasa tidak ada salahnya mencoba. Pada awalnya Samantha tidak suka rasa pahit teh hijau, namun ia tetap memaksakan diri untuk minum. Kini ia sudah terbiasa menikmati teh hijau dengan lemon setiap hari.

Tak tanggung-tanggung, Samantha tidak hanya minum 1 cangkir setiap harinya. Ia minum 1 cangkir tiap 1 jam saat ia bekerja, dan diakhiri dengan 1 cangkir saat ia bersantai di rumah, jadi total ada 9 cangkir setiap hari. Pada satu bulan pertama, Samantha berhasil menurunkan beratnya sebanyak 7 kg.

"Mungkin karena saya sekarang makan makanan sehat, dan tidak minum minuman manis lagi, sehingga berat badan saya bisa turun. Namun saya yakin teh hijau membuat metabolisme saya berjalan lebih cepat, dan membuat saya jadi tidak ingin ngemil. Saya sangat kagum dengan hasilnya", jelasnya.

Samantha sudah minum sekitar 3.000 cangkir teh hijau sejak September lalu, dan kini berat badannya adalah 59 kg. Tentu saja ia sangat bahagia dengan tubuhnya sekarang. "Tubuh saya bahkan terlihat lebih baik dibanding saat remaja", katanya.

Sementara Samantha merasa teh hijau yang berperan banyak dalam penurunan berat badannya, Katherine Zeratsky, R.D.N., L.D., instruktur nutrisi di Mayo Clinic berpendapat bahwa mengurangi asupan kalori adalah faktor yang paling berpengaruh. "Meskipun teh hijau dapat mempercepat laju metabolisme, namun teh hijau tidak cukup mampu untuk menurunkan berat badan sebanyak itu", kata Katherine.

"Jika Anda mendapat banyak asupan cairan, cairan tersebut akan membuat perut Anda penuh dan secara otomatis mengirimkan hormon pada otak yang memberitahukan bahwa Anda tidak lapar, sehingga Anda akan makan lebih sedikit. Dan jika Anda terhidrasi, tubuh tidak akan bingung mengartikan dehidrasi sebagai rasa lapar, yang juga membuat Anda makan lebih sedikit. Namun diet sehat dan olahraga adalah hal yang paling penting. Minum teh hijau dalam jumlah banyak memang tidak akan menimbulkan gangguan kesehatan, namun ada baiknya Anda berhati-hati dan tidak berlebihan", jelas Katherine.

Samantha hingga kini masih setia dengan kebiasaan minum teh hijau. Dan kini ia merasa teh hijau sudah menjadi gaya hidupnya, bukan sebagai tren. Simak perubahan Samantha dalam video berikut.

Video: copyright youtube.com/Newsy Science

Pencapaian yang luar biasa ya Ladies, 51 kg! Anda pasti sedang berpikir untuk mencoba trik dari Samantha, bukan? Namun ingat pesan Katherine Zeratsky ya Ladies, jangan berlebihan, dan diimbangi dengan mengurangi asupan kalori serta olahraga.

(vem/reg)