Bisakah Kita Bersikap Biasa di Depan Orang yang Kita Suka? Hmm…

Fimela diperbarui 11 Agu 2015, 14:30 WIB

Saat menyukai seseorang, satu hal terbesar yang terlintas di pikiran kita adalah kita ingin memilikinya. Kita juga berharap ia bisa membalas perasaan kita dengan rasa yang sama. Namun, tak semua perasaan bisa berbalas. Harapan kita tak selalu berjalan sesuai dengan kenyataan.

Ladies, pernahkah Anda berada dalam situasi di mana Anda merasa sangat canggung di depan orang yang Anda suka? Ketika Anda hanya bisa berteman dengan orang yang Anda suka, pasti ada rasa pahit yang Anda rasakan. Apalagi jika ia jelas-jelas mengatakan kalau Anda dianggap sebagai teman biasa saja. Wah, padahal Anda sudah berharap lebih ia bisa memberikan hatinya pada Anda.

“There's nothing deeper than love. In fairy tales, the princesses kiss the frogs, and the frogs become princes. In real life, the princesses kiss princes, and the princes turn into frogs.”
― Paulo Coelho, By the River Piedra I Sat Down and Wept

Kisah cinta di dunia nyata tak selalu seindah di negeri dongeng. Kalau di negeri dongeng, setiap putri pasti bisa mendapatkan pujaan hatinya. Sementara di dunia nyata, terkadang kita harus merelakan orang yang kita cintai menjadi milik orang lain.

Lalu, bisakah kita tetap bersikap biasa di depan orang yang kita suka? Bisakah kita tetap jadi seorang teman bagi orang yang kita cintai? Well, jawaban untuk pertanyaan itu bisa ya, bisa juga tidak. Tergantung dari mana Anda memandangnya.

Bisa, Kalau…
Anda bisa kok tetap bersikap biasa di depan orang yang Anda suka. Kalau Anda sudah bisa move on, maka Anda bisa dengan mudah menjalin pertemanan seperti biasa dengannya. Kalau Anda bisa bersikap dewasa dengan tak memaksakan perasaan cinta, Anda akan baik-baik saja meski si dia tak memberikan hatinya pada Anda. Kalau Anda yakin bahwa jodoh tak akan tertukar, maka tak akan ada kekhawatiran di dalam diri Anda, Anda yakin kalau segala sesuatunya sudah diatur. Semua rasa cinta akan berakhir indah pada waktunya.

Tidak Bisa dan Sulit Rasanya, Kalau…
Tetap berteman biasa dengan orang yang Anda sukai akan terasa sulit kalau Anda belum mengikhlaskannya. Kalau cinta Anda masih terlalu besar untuknya, maka sulit bagi Anda untuk berteman dengannya. Berada di dekatnya saja akan terasa menyiksa kalau Anda masih menyimpan harapan dan menyembunyikan kekecewaan. Membatasi perasaan Anda padanya menjadi sebuah perjuangan sendiri bagi Anda.

Ladies, saat Anda berada di situasi seperti itu, apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda bisa yakin Anda bisa tetap bersikap biasa di depannya?

“Do not worry when situations get bitter. A bitter situation is a better teacher. The greatest lessons in life can least be found in comfort and much more in uncomfortable situations of life.”
― Ernest Agyemang Yeboah

(vem/nda)