Stres Pekerjaan Bisa Sebabkan Gangguan Kehamilan

Fimela diperbarui 07 Agu 2015, 20:20 WIB

Masa kehamilan adalah waktu yang membahagiakan. Namun kehamilan bukan merupakan hal yang mudah untuk dijalani. Saat hamil, Anda cenderung mudah stres. Jika Anda adalah seorang wanita karir, maka stres akan lebih mungkin untuk terjadi. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang bagaimana stres kerja mempengaruhi kehamilan Anda seperti yang dilansir oleh boldsky.com

 

Efek Berbahaya Pada Otak

Sangat normal untuk khawatir tentang apa yang Anda makan atau minum yang bersangkutan tentang kesehatan bayi Anda. Jika Anda bekerja selama lebih dari 32 jam seminggu di pekerjaan stres, ada kemungkinan Anda mempertaruhkan kesehatan anak yang belum lahir. Jadi, penting untuk mengetahui apakah Anda benar-benar sampai ke tugas keibuan. Stres yang dialami wanita selama kehamilan dapat menanggung pengaruhnya selama 17 minggu setelah pembuahan. Dan ini berarti ada kemungkinan itu memiliki efek merusak pada otak dan perkembangan bayi.

Kurangnya Berat Badan Bayi Saat Lahir

Selama kehamilan tubuh Anda berjalan melalui banyak perubahan dan ketika hormon cenderung mudah berubah, mood Anda pun akan terpengaruh. Ketika ada terlalu banyak stres, Anda akan mengalami kesulitan tidur dan bahkan kehilangan nafsu makan dan ini bisa berbahaya bagi perkembangan bayi. Tingkat stres yang tinggi bisa menyebabkan tekanan darah tinggi yang menciptakan risiko yang lebih besar menyebabkan kelahiran prematur. Penelitian telah menunjukkan bahwa peningkatan stres dapat berdampak negatif terhadap kehamilan menyebabkan komplikasi seperti berat badan lahir rendah.

Pre-Eklampsia

Wanita hamil yang bekerja selama berjam-jam cenderung menghadapi risiko lebih besar terkena pre-eklampsia. Preeklamsia sebelumnya dikenal toksemia. Ini adalah suatu kondisi yang bisa saja berkembang karena stres kerja. Kondisi ini biasanya muncul pada paruh kedua kehamilan terutama selama trimester kedua atau ketiga. Bahkan bisa terjadi lebih dulu dari itu.

Keguguran

tres dapat menyebabkan otak mengeluarkan hormon yang disebut corticotropin. Para peneliti telah mengungkapkan bahwa stres juga meningkatkan intensitas hormon yang disebut kortisol pada ibu. Ini bersama-sama dapat menyebabkan keguguran di awal kehamilan.

 

Nah Ladies, itulah beberapa kondisi tentang bagaimana stres kerja dapat mempengaruhi kehamilan.

 

(vem/hws)