Setiap orang memiliki kebiasaan yang berbeda-beda, namun ada juga beberapa kebiasaan-kebiasaan sama yang ternyata dilakukan banyak orang dan ternyata sangat buruk dan bisa merusak kesehatan.
Dilansir dari indiatimes.com, berikut ini sepuluh kebiasaan yang sering dilakukan orang yang ternyata merusak tubuh.
Duduk berjam-jam lamanya di depan meja kerja
Anda perlu sesekali jalan-jalan dan menggerakkan tubuh untuk melancarkan peredaran darah dan mengistirahatkan tubuh.
Naik lift dan eskalator ketimbang menaiki tangga
Karena canggihnya teknologi, orang jadi malas berjalan dan menaiki tangga yang sebenarnya justru sehat untuk jantung, tulang, otot, dan bisa membakar kalori.
Makan sambil bekerja atau nonton TV
Makan sambil duduk berjam-jam adalah cara terbaik menumpuk lemak dan menaikkan berat badan. Anda cenderung akan makan lebih banyak dan lebih malas bergerak.
Beli makanan daripada masak sendiri
Anda tahu bahwa makanan yang dibeli biasanya sudah tidak segar dan banyak penyedap rasa. Pilih dan buat sendiri makanan yang Anda makan.
Tidak minum cukup air putih
Hal ini sering diabaikan, padahal membantu membuang racun dan zat sisa tubuh sekaligus menjaga metabolisme, konsentrasi dan ginjal yang sehat.
Terlalu serius
Jangan menjadi orang yang terlalu pemikir. Hidup juga perlu santai, terlalu memikirkan sesuatu hanya membuat stres dan meningkatkan rasa cemas.
Tidak mendapat sinar matahari
Penting sekali mendapat sinar matahari dan beraktivitas di luar ruang untuk mendapat vitamin D.
Tidur dengan make up
Tidur dengan masih memakai make up bukan hanya merusak kulit, tapi juga mempercepat penuaan karena kulit tidak bisa meregenerasi sel dan "bernafas" dengan baik.
Memakai headset atau headphones terlalu lama
Ini bisa merusak telinga dan jika diteruskan bisa menyebabkan gangguan pendengaran.
Merokok
Orang masih belum sepenuhnya sadar bahwa rokok tidak memberi manfaat. Hanya bisa mengundang penyakit.
Itu dia kebiasaan buruk merusak tubuh yang masih saja dilakukan banyak orang. Anda salah satunya? Cepat cari solusinya ya.
(vem/feb)