Saya menjalin hubungan jarak jauh, dan kami berbeda jenjang pendidikan. Apakah hal itu mempengaruhi kualitas hubungan kami?
-oOo-
Dear Vemale,
Nama saya P, umur 27 tahun dari Manokwari Papua Barat. Saya sedang menjalin hubungan jarak jauh dengan pacar saya, kami berdua sama-sama bekerja di satu instansi pemerintah yang sama tetapi berbeda daerah. Saya bertemu dengan pacar saat kegiatan diklat, di mana dia adalah seorang instruktur dan saya sebagai peserta. Saat itu kami bertemu tetapi hanya sebatas teman kerja saja tetapi setelah selesai kegiatan diklat saya merasa memiliki perasaan suka terhadap dirinya, tetapi tidak berani untuk menyampaikan. Setelah lewat 3 bulan kemudian saya curhat kepada atasan kerja saya dan beliau langsung menyampaikan kepada dia. Setelah dirinya mengetahui hal tersebut dia langsung melakukan komunikasi dengan saya dan dia katakan dia takut dengan hubungan jarak jauh. Tetapi dengan berjalannya waktu saya tetap mencoba membangun komunikasi dengan dirinya sampai sekarang dan hubungan kami sudah berjalan satu setengah tahun.
Kami jarang bertemu hampir 1 tahun karena dirinya mulai sibuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 dan sudah selesai tinggal menunggu waktu untuk wisuda. Selain itu, dia juga mengejar karir di tempat kerjanya sehingga kami sudah mulai jarang berkomunikasi. Terkadang seminggu hanya 2 kali berkomunikasi, dan itu membuat saya mulai merasa sedih dan merasa bahwa diri saya sepertinya sudah tidak pantas bagi dia. Saya ingin menghindar dari dirinya karena saya mulai merasa bahwa status pendidikan kami berbeda sehingga membuat saya tidak melakukan komunikasi dengan dirinya.
Di satu sisi setiap kali berkomunikasi dan saya mencoba untuk mengajak dia untuk berbicara tentang hubungan kami ke depannya seperti apa, selalu dia jawab sabar saja dulu, nanti baru kita bicarakan lagi. Hal itu membuat saya merasa bahwa hubungan ini sepertinya harus diakhiri saja. Tetapi semua itu membuat saya merasa berat karena dalam hati masih menyayangi dan mencintai dirinya.
Jadi apa yang harus saya lakukan untuk menghadapi situasi seperti ini?
Terima kasih
(vem/setipe/apl)Analisa Tim Setipe
Hai P! Senang sekali Anda mau berbagi cerita dengan SETIPE.com. Oh ya, P tentang masalah Anda, pernah mendengar tidak kalau kunci utama dalam sebuah hubungan yang sehat adalah komunikasi yang baik? Bahkan itu bukan cuma berlaku untuk yang sedang menjalani LDR, tapi untuk semua jenis hubungan. Sayangnya, kadang sulit untuk menjaga komunikasi saat sedang sibuk atau ketika ada tuntutan lain di luar hubungan, misalnya saat mengejar karir atau pendidikan. Pada kondisi yang demikian, dibutuhkan saling pengertian agar kualitas hubungan tetap terjaga. Di kasus Anda, Anda semakin ingin menghindar untuk berkomunikasi karena merasa status kalian sudah berbeda. Kasarnya, sudah tidak selevel secara sosial. Tapi apa iya, hanya karena status pendidikan yang berbeda dapat mengubah status kalian saat ini? Ada baiknya jika dipikirkan baik-baik dahulu.
Solusi Setipe
Buktikan kalau Anda bisa.
Menyerah dan memilih untuk lepas komunikasi hanya menunjukkan kalau Anda minder akan perbedaan yang ada. Daripada menyerah begitu saja, bagaimana kalau Anda juga tunjukkan ke dia kualitas dalam diri Anda? Anda bisa buktikan dengan sukses di bidang yang Anda tekuni. Anda juga bisa menambah wawasan agar pengetahuan Anda bertambah banyak dan membuat pasangan semakin nyaman untuk membicarakan apa saja dengan Anda. Jadinya, Anda tidak bisa dipandang sebelah mata sekaligus bisa memperbaiki komunikasi dalam hubungan kalian.
Satukan pemahaman kalian.
Bagian ini juga tidak kalah pentingnya. Jarak yang paling jauh antara dua orang bukanlah ketika yang berada di pulau yang berbeda, tapi ketika ada kesalahpahaman. Makanya, coba untuk sama-sama menyampaikan pendapat dan kalau bisa solusi agar ketemu jalan tengah yang pas untuk kalian berdua. Anda juga perlu klarifikasi lebih lanjut tentang sabar saja dulu yang Ia maksud. Apa mungkin maksudnya Anda perlu menunggu sampai dia matang secara keseluruhan untuk melangkah ke tahapan selanjutnya?
Semoga dengan memikirkan matang-matang Anda jadi tau apa yang harus dilakukan ya, P. Kalau memang layak untuk ditunggu, kenapa harus ditinggalkan? Sambil menunggu kan Anda juga bisa usaha untuk menambah kualitas dalam diri Anda. Kalau sayang dan cinta, memang butuh usaha, termasuk memperbaiki diri.
-oOo-
Buat Anda yang ingin curhat tentang cinta, tim psikolog dari Setipe.com siap membantu. Boleh banget kirim curhatan Anda ke redaksivemale@kapanlagi.net dengan subjek email CURHAT VEMALE. Sertakan nama, usia dan kota tempat tinggal. Yuk curhat.. gratis dong..