Anak Kecil Diminta Membunuh, Dia Menolak dan Berakhir Tragis

Fimela diperbarui 08 Jul 2015, 15:10 WIB

Nampaknya, dari hari ke hari, tindak kriminal dan kejahatan semakin marak. Lebih sayang lagi, kejahatan ini telah melibatkan anak-anak di dalamnya dan membuat anak-anak menjadi korban kejahatan yang kejam. Dikutip dari laman mirror.co.uk, seorang anak bernama Angel Ariel Escalante Perez (12) di Guatemala meninggal dunia setelah ia dilempar dari atas jembatan oleh sekelompok penjahat.



Kisah tragis dan mengerikan ini sendiri berawal ketika Ariel menolak perintah dari penjahat untuk membunuh orang asing yang tak lain adalah seorang supir bus. Saat itu, ia sedang pulang dari sekolahnya di Guatemala City. Namun, di perjalanan ia disergap oleh sekelompok pria dan menyuruhnya untuk membunuh seorang supir bus dengan menembaknya.

Para pria jahat memberikan dua pilihan pada Ariel. Ia selamat jika ia mau membunuh, atau ia akan dibunuh jika menolak untuk membunuh. Mengingat sang ayah juga seorang supir bus, Ariel pun menolak perintah membunuh dan ia memilih untuk dibunuh saja.



Lebih lanjut, para penjahat kembali memberikan dua pilihan kepada Ariel. Ia dibunuh dengan dilempar dari atas jembatan atau dibunuh menggunakan golok dan tubuhnya dicincang. Bocah 12 tahun ini pun memilih agar dirinya dilempar dari atas jembatan.

Para penjahat itupun akhirnya benar-benar melemparkan Ariel dari atas jembatan setinggi 135 meter di Bridge Incienso, jembatan yang terletak di Guatemala dan merupakan jembatan terpanjang di Amerika Tengah. Karena dedaunan yang ada di bawah jembatan cukup tebal, Ariel pun masih bisa bertahan.



Ia berada di tumpukan dedaunan di bawah jembatan selama 72 jam sebelum ia ditemukan. Luis Escalante melaporkan kepada pihak berwajib bahwa putranya telah menghilang. Saat dilakukan pencarian selama 3 hari, Ariel pun ditemukan di bawah jembatan dengan penuh luka dan memar di tubuhnya.

Dengan segera, Ariel dibawa ke rumah sakit dan diberikan perawatan terbaik. Namun sayang, setelah dirawat selama 15 hari di rumah sakit, nyawa Ariel tak bisa diselamatkan. Luka pada tubuhnya terlalu parah. Dokter mengatakan "Jika anak ini ditemukan dalam waktu yang lebih cepat, kemungkinan besar ia masih bisa diselamatkan. Namun sayang, ia telah kami temukan dan kondisinya sangat lemah."



Menurut aktivis HAM setempat yang juga menangani kasus ini mengatakan jika peristiwa seperti ini menjadi sebuah fenomena yang mengerikan dan semakin sering terjadi di wilayah tersebut. Para penjahat memanfaatkan anak-anak agar mereka bisa lolos dari jeratan hukum.

Ladies, semoga peristiwa seperti ini tidak pernah terjadi lagi ya. Dan semoga para penjahat di manapun dia berada bisa segera ditangkap dan mendapatkan hukuman setimpal dengan apa yang mereka lakukan.

(vem/mim)