Pada Ramadan Tahun Ini, Aku Buktikan Mukjizat Sedekah Memang Ada

Fimela diperbarui 07 Jul 2015, 16:07 WIB

Janji Allah SWT dalam Al-Qur’an bahwa Allah akan melipatgandakan sedekah kita menjadi 700 kali lipat:

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir terdapat seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah 2:261)

Aku seorang ibu rumah tangga yang masih baru menikah 3 bulan yang di usia 23 tahun. Awalnya kehidupanku bersama suamiku berjalan baik. Sebelum menikah aku bekerja di dua instansi yang berbeda satu negeri dan satu lagi swasta. Berangkat kerja pukul 7 pagi hingga jam 8 malam aku baru pulang ke rumah. Lama-kelamaan aku merasakan sangat lelah, belum lagi harus mengurusi rumah karena aku sudah menikah. Akhirnya aku bicarakan masalahku dengan suamiku hingga aku memutuskan untuk mengundurkan diri dari instansi swasta.

Masalah datang. Aku mempunyai tanggungan kredit motor tiap bulan yang tidak sedikit dan gajiku di instansi negeri hanya cukup untuk menyicil motor dan bensin per bulan. Namun karena niatku sudah bulat aku tetap menjalani.

Suami mungkin merasa kasihan padaku. Ia ingin membelikan motor kepadaku yang lebih murah cicilannya, karena suamiku punya tabungan arisan motor, tinggal mengambil motor yang dikehendaki dengan menambahkan beberapa uang saja. Namun suamiku tidak bisa membayarkan cicilan kredit motorku yang mahal, bukan karena mahalnya tiap bulan tapi masih 25 kali cicilan lagi dan itu sangat membebankan.

Suami berkata agar aku memakai motor yang baru dan yang kredit tidak usah dilanjutkan. Aku bingung, kalau tidak dilanjutkan, nasib motorku bagaimana, apa ada orang yang mau oper kredit? Hingga suatu hari aku mengatakan keluh kesahku kepada ayah kandungku, di luar dugaanku ayahku menghendaki untuk meneruskan kredit motorku. Aku sangat bersyukur mendengarnya, ditambah lebih ayah memberikan uang beberapa juta kepadaku sabagai tanda pengganti motor.

Akhirnya motor baru dari suamiku datang, namun keadaan tidak sesuai rencana. Calon kakak iparku bercerita banyak kepadaku, katanya ayah sebenarnya ingin membatalkan keinginannya untuk meneruskan kredit motorku dan menginginkan uang beberapa juta yang telah diberikan untuk dikembalikan. Banyak hal yang dibicarakan kakak iparku saat itu hingga beliau terkesan menjatuhkan harga diri suamiku, aku sedih tapi berusaha ikhlas, aku juga tidak mau suamiku dianggap tidak bisa bertanggungjawab kepadaku.

Aku mengutarakan semuanya kepada suamiku, dia lalu bergegas mengambil tabungannya dan mengumpulkan uangnya untuk segera dikembalikan. Namun ternyata uang kami masih kurang untuk melunasi karena sudah dibayarkan untuk motor baru. Tak kusangka masalah ini membuat suamiku lebih banyak bekerja.

Saat ini bulan Ramadan tempat kerja suamiku banyak liburnya, hingga suamiku mencari pekerjaan tambahan lain walaupun pekerjaan kasar. Aku  merasa sangat bersalah kepada suamiku, kenapa aku tidak mendengarkan perkataan suamiku untuk tidak menerima uang pemberian ayah pada waktu itu. Singkat cerita keuangan kami saat ini sangat memprihatinkan. Kami harus mengirit dan tidak berpikiran untuk berlibur atau berpergian meskipun Lebaran sebentar lagi.

Awal bulan kemarin, aku gajian dan harus segera membayar cicilan motor, saat itu juga teman lamaku tiba-tiba message tentang bantuan terhadap bencana di Sinabung. Temanku adalah seorang aktifis sukarelawan, dia sangat peduli terhadap bencana terutama masalah di gunung. Pada awalnya aku mengabaikan message temanku tapi entah kenapa aku masih ingin membaca terus message itu, dan aku langsung membalas message temanku, aku bilang aku juga ingin berbagai, aku meminta no rekening temanku dan  langsung datang ke ATM mentransfer. Setelah itu perasaan lega di hatiku, tidak ada sedikitpun perasaan khawatir akan kekurangan keuanganku.

Keesokan harinya aku mendapat sms banking, gaji resign dari instansi swasta. Di luar dugaanku, lebih dari yang biasa aku dapatkan. Di saat yang sama aku mendapat gaji ke -13 dari instansi negeri tempat aku bekerja yang sebelumnya belum pernah aku dapatkan.

Subhanallah, uang yang tidak seberapa aku sedekahkan kemarin kembali dengan jumlah yang lebih banyak. Kejadian ini tidak lantas membuatku lalu tinggi hati, suamiku mengucapkan terima kasih padaku, dan akhirnya kami bisa melunasi dengan segera uang ayah dan kembali kepada rutinitas setiap bulan menyicil motor.

Sedekah itu tidak akan membuat kita miskin namun justru sebaliknya. Mukjizat sedekah itu memang ada, “Sedekah yang paling utama adalah sedekah pada bulan Ramadhan”. (HR Riwayat at-Tirmidzi). Semoga kita masih bisa terus berbagi. Amin.

 

-oOo-

LOMBA KISAH RAMADAN VEMALE.COM

 

Menyambut bulan Ramadan 1436 H, Vemale.com mengajak para pembaca untuk membagikan kisah inspirasi. Kisah ini bisa tentang suka duka ketika memutuskan memakai hijab, kisah seru di bulan Ramadan, bagaimana rasanya jauh dari keluarga saat Lebaran atau kisah apapun yang meningkatkan sisi spiritual dan kedekatan Anda dengan Allah SWT.

Kirim kisah Anda melalui email ke redaksivemale@kapanlagi.net dengan subjek: KISAH RAMADAN VEMALE

30 kisah yang ditayangkan akan mendapat bingkisan cantik dari Vemale.com. Kami tunggu kisah Anda hingga tanggal 24 Juli 2015. Pemenang akan kami umumkan tanggal 28 Juli 2015.

 

Dari satu kisah, Anda bisa menjadi inspirasi bagi jutaan wanita Indonesia.

Share your story :)

(vem/yel)
What's On Fimela