Buah Kesabaran Setelah Dizalimi, Saya Dilamar Dan Akan Menikah

Fimela diperbarui 03 Jul 2015, 12:30 WIB

Assalammualaikum Wr.Wb

Bulan Ramadan tahun ini, mungkin menjadi Ramadan paling berkesan selama 22 tahun hidup saya.  Mulai dari kebahagiaan yang tak terduga termasuk  kesedihan yang ikut hadir menemani  bulan suci ini.

Dapat Pekerjaan Sekaligus Jodoh

Bulan Juli ini saya memasuki  bulan ke-15 bekerja di tempat kerja saya. Jarak rumah ke tempat kerja hanya 1 km, dan di tempat inilah doa ibu saya dikabulkan. Sejak lulus kuliah pada akhir tahun 2013 ibu saya selalu berdoa agar anak pertamanya bekerja di tempat yang dekat dari rumah terutama di perusahaan ini, perusahaan yang terkenal baik sekali dalam mensejahterakan karyawannya. Hingga pada suatu hari ada seorang wanita yang ngekost di dekat rumah saya memberi info ada lowongan sebagai Receptionist. Alhamdulillah atas izin Allah, saya di terima bekerja setelah mengikuti serangkaian tes dari perusahaan.

Dengan berjalannya waktu, saya mulai mencintai pekerjaan saya. Terlebih karena dekat dengan rumah, dan adanya doa serta restu Ibu saya yang membuat hari-hari bekerja saya begitu menyenangkan. Setelah 6 bulan saya bekerja ada peristiwa yang mengejutkan. Salah seorang rekan kerja saya mengungkapkan perasaannya, bahwa dia telah menyukai saya dan ingin mengajak saya membina hubungan yang serius atau ke jenjang pernikahan. Pada hari itu saya seperti tidak percaya. Terlebih karena dia termasuk senior saya di kantor dan usianya pun terpaut 8 tahun dengan saya. Akhirnya setelah melakukan Istikharah dan meminta kemantapan hati dari Allah, saya bersedia menjalin hubungan yang serius dengannya.

Diperlakukan Buruk Oleh Orang Yang Pernah Membantu

Mimpi burukpun mulai hadir. Wanita yang pernah memberikan info pekerjaan kepada saya tiba-tiba terlihat sangat membenci saya. Padahal saya bekerja di sini tidak dengan mudah, karena harus mengikuti serangkaian seleksi dari perusahaan. Ibu saya pun merasa berhutang budi kepadanya. Setiap dia ingin pindah tempat kost ibu saya berusaha mencarikannya. Meski tidak ada hubungan keluarga ibu saya menganggap dia sebagai anak sendiri. Saya pun tidak begitu saja lupa dengan jasanya yang telah memberikan informasi lowongan pekerjaan di tempatnya bekerja. Setiap berangkat kerja saya menjemputnya, begitu pula setelah jam kerja selesai saya mengantarnya pulang. Kegiatan itu rutin saya lakukan meskipun saya sudah punya kekasih, semata-mata demi membalas budi.

Entah ada salah apa, dia mulai sering menyindir saya di sosial media. Kadang dia menghina keluarga saya yang sangat sederhana ini. Perasaan saya mulai memuncak sakitnya setelah dia sering menghina keluarga saya. Akhirnya saya pun mengirimkan sebuah pesan kepadanya untuk permohonan maaf apabila saya ada kesalahan dan memintanya agar tidak mencari-cari terus kekurangan saya dan menyebarkannya ke orang-orang. Tetapi saya malah dimaki-maki dan dia mengirimkan pesan balasan yang sangat menyakitkan. Dia menghina fisik saya, dan menilai kehidupan saya hanya pura-pura bahagia. Meskipun usia kita berbeda jauh, tapi akhirnya saya yang lebih muda yang harus mengalah. Kekasih saya pun meminta saya agar tetap bersabar.

Bukan hanya perkataannya yang menyakitkan tapi kelakuan kasarpun mulai saya terima saat kita bertemu di kantor. Kadang dia menyenggol dan mendorong saya ketika kita sedang berjalan berdekatan. Sudah lebih dari setengah tahun saya pendam perasaan dizalimi tersebut. Beberapa karyawan mulai curiga dan menilai kebenciannya terhadap saya dikarenakan rasa iri yang berlebih. Dia juga memiliki pasangan satu kantor dan semakin bertambah usianya belum juga memasuki jenjang pernikahan. Sedangkan saya yang baru bekerja sudah mempersiapkan pernikahan.

Tapi Saya Percaya, Setiap Kesabaran Menghasilkan Buah Manis

Rasanya sedih sekali, ketika saya sudah percaya sepenuhnya terhadap dia, dan ibu saya sudah menganggapnya anak, lalu dia mengecewakan bahkan merasa saya musuh terbesarnya, saya harus tetap berbesar hati. Allah tidak tidur, Allah Maha tahu kebenarannya tanpa harus saya memperbaiki nama saya di kantor.

Di awal Ramadan tahun ini, Alhamdulillah saya dilamar dan Insyaallah setelah Lebaran kami akan melangsungkan pernikahan. Mungkin ini hikmah dari bersabar setelah di zalimi orang lain. Kekasih saya semakin yakin untuk mempersunting saya, rasanya sangat bahagia Allah berikan kemudahan dalam hubungan kita. Namun ada juga kesedihan yang saya rasakan. Saya disarankan untuk mengundurkan diri karena menjaga etika di kantor. Meski tidak ada peraturan menikah satu kantor dilarang, namun saya harus tetap mengalah.

Karena kekasih saya jabatannya lebih tinggi, dia lebih dibutuhkan di kantor ketimbang saya yang tidak berperan terlalu penting. Di satu sisi saya merasa ini tidak adil, karena saya bekerja sangat sungguh-sungguh dan yakin bisa menjaga etika meski suami saya bekerja di tempat yang sama. Terlebih karena saya masih punya tanggungjawab untuk membantu adik-adik saya sekolah, dan meringankan beban orangtua saya. Namun keinginan saya tidak ada artinya bila perusahaan sudah meminta saya keluar secepatnya.

Allah adalah hakim yang paling adil. Meski saya dizalimi terus-menerus dan saya tidak membalas sedikitpun perbuatannya Insyaallah Allah pasti memberikan saya keadilan. Saya yakin  Allah juga telah menyiapkan rezeki saya meski itu di tempat yang berbeda. Allah yang membuat jalan cerita hidup saya, Allah beri saya pekerjaan, Allah memberi saya calon suami, Allah beri rezeki yang halal, tapi sewaktu-waktu Allah juga  bisa ambil apa yang saya miliki. Semua yang Allah beri kebahagiaan maupun kesusahan, saya yakin pasti selalu ada hikmahnya.

Semoga pengalaman hidup saya bermanfaat bagi pembaca Vemale. Tetaplah bersyukur dengan apa yang kita miliki, dengan semua yang Allah beri, dan bersyukur dan bersabar dengan apa yang telah Allah ambil. Insyaallah Allah sedang menyiapkan ganti yang lebih baik lagi.

Wassalammualaikum Wr. Wb

-oOo-

LOMBA KISAH RAMADAN VEMALE.COM

 

Menyambut bulan Ramadan 1436 H, Vemale.com mengajak para pembaca untuk membagikan kisah inspirasi. Kisah ini bisa tentang suka duka ketika memutuskan memakai hijab, kisah seru di bulan Ramadan, bagaimana rasanya jauh dari keluarga saat Lebaran atau kisah apapun yang meningkatkan sisi spiritual dan kedekatan Anda dengan Allah SWT.

Kirim kisah Anda melalui email ke redaksivemale@kapanlagi.net dengan subjek: KISAH RAMADAN VEMALE

30 kisah yang ditayangkan akan mendapat bingkisan cantik dari Vemale.com. Kami tunggu kisah Anda hingga tanggal 24 Juli 2015. Pemenang akan kami umumkan tanggal 28 Juli 2015.

 

Dari satu kisah, Anda bisa menjadi inspirasi bagi jutaan wanita Indonesia.

Share your story :)

(vem/yel)
What's On Fimela