6 Kesalahan Komunikasi Penyulut Api Konflik dalam Hubungan Asmara

Fimela diperbarui 27 Jun 2015, 12:50 WIB

Komunikasi menjadi kunci penting dalam sebuah hubungan. Salah dalam menjalin komunikasi bisa berujung pada hancurnya sebuah hubungan. Bahkan hal-hal sepele dalam berkomunikasi bisa menciptakan konflik kalau tak dilakukan dengan cara benar.

Ladies, Anda perlu berhati-hati ketika berkomunikasi dengan pasangan Anda. Ada sejumlah "rambu-rambu" yang perlu Anda perhatikan agar apa yang Anda katakan atau sampaikan ke pasangan tidak memicu munculnya masalah baru. Berikut ini ada enam kesalahan komunikasi yang bisa memicu konflik dalam hubungan asmara versi Vemale. Ada baiknya Anda menghindari kesalahan-kesalahan ini agar hubungan asmara Anda tetap langgeng dan harmonis. Selengkapnya, yuk ikuti uraiannya berikut ini.

 
 
 
 
(vem/nda)
2 dari 7 halaman

Sikap Pasif Agresif

Foto: copyright thinkstockphotos.com

Sikap ini dicirikan dengan beberapa hal antara lain tak mau berbicara terbuka satu sama lain (bersikap pasif), kalau bicara seringkali hanya untuk membela diri (defensif), dan kalau marah biasanya hanya menuruti ego sendiri dan tak mau mendengar nasihat orang lain (agresif). Jika hubungan Anda dan pasangan didasari dengan sikap pasif agresif satu sama lain, maka hubungan Anda bisa berada di ambang kehancuran. Komunikasi tak berjalan lancar dan yang terasa hanyalah sikap saling menyalahkan satu sama lain.

Jika energi mental dan emosi Anda sering terkuras dalam sebuah hubungan, Anda perlu mewaspadai adanya sikap pasif agresif ini. Untuk mengatasi hal ini tidaklah mudah. Anda dan pasangan harus bisa saling membuka diri dan menerima kekurangan serta kelebihan masing-masing. Jika diperlukan, Anda dan pasangan juga membutuhkan konselor untuk membantu Anda keluar dari masalah ini.

 
 
 
 
3 dari 7 halaman

Menanyakan Hal-Hal yang Terlalu Umum

"Bagaimana kabarmu hari ini?"
"Sudah makan belum?"
"Tadi seharian melakukan apa saja?
Ladies, mungkin pertanyaan-pertanyaan tersebut terlihat biasa saja. Namun kalau terlalu sering menanyakan sesuatu yang terlalu umum, lama-lama akan terasa membosankan dan hubungan Anda jadi terasa hambar.

Solusinya cobalah untuk menanyakan hal-hal yang lebih spesifik. Misalnya, "Wah, senyum-senyum terus nih dari tadi, apa yang membuatmu bahagia?" atau, "Ada kejutan apa yang terjadi hari ini?" Pertanyaan-pertanyaan unik dan lebih spesifik ini nantinya akan memberi warna baru dalam hubungan Anda. Anda dan pasangan pun nantinya bisa terus merasa bahagia bersama karena bisa saling menunjukkan perhatian satu sama lain.

 
 
 
 
4 dari 7 halaman

Menyembunyikan Perasaan

Foto: copyright thinkstockphotos.com

Sebuah hubungan asmara yang kuat dilandasi dengan kemampuan untuk saling mengungkapkan perasaan masing-masing. Bukan hal mudah memang, tapi dengan cara ini Anda dan pasangan bisa saling membangun rasa nyaman dan saling percaya. Saat ada sebuah masalah, Anda dan pasangan bisa segera mengantisipasinya dan menemukan jalan keluarnya. Tak perlu menunggu masalah itu jadi makin besar dan rumit.

Saat pasangan menunjukkan gelagat memiliki masalah, Anda bisa mengawali obrolan yang membuatnya nyaman terlebih dahulu. Saat ia sudah merasa nyaman, nanti ia dengan sendirinya akan menceritakan perasaan dan masalahnya. Tak perlu memaksakan diri kalau memang pasangan belum klik untuk mengungkapkan perasaannya. Tapi selalu ada ruang untuk saling belajar masing-masing.

 
 
 
 
5 dari 7 halaman

Menggunakan Kata-Kata Sindiran

Foto: copyright thinkstockphotos.com

Kata sindiran bisa lebih berbahaya dibandingkan kata marah yang langsung diungkapkan terang-terangan. Kalau komunikasi Anda selalu saja diwarnai dengan kata-kata sindiran, Anda perlu  mengoreksi hubungan Anda lagi. Kata bisa bertindak sebagai pedang, ia bisa melukai bahkan membunuh jiwa seseorang.

Kalau memang ada sesuatu yang mengganjal di hati atau kesal dengan sikap pasangan, tak perlu lah menggunakan kata-kata sindiran. Anda bisa membicarakannya baik-baik. Ungkapkan hal-hal yang Anda rasakan dalam hati dengan tulus dan tutur kata yang baik.

 
 
 
 
6 dari 7 halaman

Tak Mau Saling Mendengar

Foto: copyright thinkstockphotos.com

Namanya berkomunikasi, pasti ada pihak yang berbicara dan ada yang mendengar. Kalau Anda dan pasangan sama-sama tak mau mengalah dan maunya hanya didengar, maka perdebatan dan konflik akan muncul dengan mudahnya. Saat berkomunikasi, beri ruang untuk saling bergantian mendengar satu sama lain.

Mendengar juga jadi salah satu cara untuk bisa mengerti dan memahami. Mendengar pun bisa membantu kita mengontrol ego atau emosi kita. Dan ini juga butuh proses dan waktu yang cukup panjang. Anda dan pasangan perlu benar-benar bersedia untuk berkomitmen jadi pendengar yang baik satu sama lain.

 
 
 
 
7 dari 7 halaman

Terlalu Banyak Berasumsi

Foto: copyright thinkstockphotos.com

Asumsi bisa berujung pada hal-hal yang tak diinginkan. Rasa cemburu bisa muncul ketika Anda dan pasangan terlalu berasumsi. Mengambil kesimpulan sendiri tanpa mengecek faktanya, terlalu sering berpikiran negatif, dan sukanya menghakimi, hal-hal itu bisa memicu konflik dalam hubungan Anda.

Kalau ada yang tidak ada pahami, jangan ragu untuk bertanya dulu pada pasangan. Kalau ada sesuatu yang meragukan, jangan keburu ambil kesimpulan atau bersikap menghakimi sendiri. Ladies, penting sekali untuk tak terpaku pada satu sudut pandang atau satu kacamata saja. Anda juga perlu melihat sebuah hal dari perspektif yang berbeda.