Setiap Ibu Bisa Hasilkan Rp 800 Juta Per Tahun Dari Stres Yang Dihadapi

Fimela diperbarui 26 Jun 2015, 12:09 WIB

Menjadi seorang ibu, atau sekaligus wanita karir, tentu pilihan masing-masing wanita. Dan tidak dapat dipungkiri bahwa pasti ada hal-hal yang memicu stres. Berdasarkan suatu penelitian, diungkapkan bahwa kebanyakan ibu di dunia digaji di bawah standar yang seharusnya dia dapatkan. Simak penjelasan lebih lengkapnya berikut ini, seperti yang telah dilansir oleh Fivethirtyeight.com.

Mereka berpendapat bahwa, menjadi seorang ibu seharusnya dipertimbangkan sebagai suatu pekerjaan. Setiap ibu seharusnya mendapatkan gaji atas semua stres yang mereka hadapi. Ya benar, stres yang dihadapi seorang ibu bisa dihargai cukup tinggi.

Seorang ahli ekonomi di Texas berpendapat bahwa tingkat stres dalam keluarga meningkat sejak kehadiran bayi dalam suatu rumah tangga. Dan stres itu makin meningkat seiring bertambahnya usia si anak, terutama bagi si ibu. Bukan hanya stres karena anak, stres karena finansial juga ikut meningkat. Dan jumlah semua stres itu, bila dihitung menggunakan dollar, hasilnya luar biasa.

Para peneliti menghitung tingkat stres dan waktu stres yang dialami seorang ibu dalam dollar dan sen. Mereka ingin tahu seberapa banyak biaya yang dibutuhkan untuk mengimbangi stres yang dihadapi setelah menjadi orang tua. Dan hasilnya, di Australia seorang bisa menghasilkan $66.000 atau sekitar Rp 878.823.000 dalam satu tahun, dan di Jerman, mereka bisa menghasilkan $48.000 atau sekitar Rp 639.144.000 per tahun. 

Karena tidak mungkin ada yang bersedia membayar Anda untuk stres yang Anda hadapi, apa yang bisa "menyelamatkan" seorang ibu? Para peneliti tersebut berpendapat bahwa cara yang paling mudah adalah dengan memiliki metode atau cara mengasuh anak yang lebih baik. Hal ini tentu berbeda pada tiap orang, tergantung kenyamanan dan kebiasaan masing-masing. 

Ladies, bayangkan berapa banyak uang yang bisa Anda dapatkan per tahun jika Anda stres, ditambah gaji yang Anda dan suami Anda dapatkan. Anda tinggal menyesuaikan harga tersebut dengan harga di Indonesia. Namun rasanya sia-sia ya memikirkan hal itu. Tapi dari sini kita jadi tahu, betapa pentingnya menghargai seorang ibu dengan segala jerih payah dan kesusahan yang dihadapinya. 

(vem/reg)