Terkadang keputusan untuk memakai hijab datang dengan cara yang sangat mudah dan tidak terduga. Kisah ini dikirim oleh salah satu sahabat Vemale.
-oOo-
Hai Vemale, nama saya Aulia.
Saya ingin berbagi kisah tentang pengalaman Ramadan di tahun lalu. Alhamdulillah, saat puasa tahun lalu, saya mulai memakai hijab hingga sekarang. Doakan ya, semoga keputusan saya ini menjadi salah satu bentuk menaati peraturan dari Allah SWT.
Awalnya, saya tidak pernah berpikir untuk memakai hijab sesuai dengan aturan yang diberikan oleh Allah SWT. Bahkan saya pernah berpikir, "Nggak bakalan deh pakai hijab, udah ribet, panas, rambut pasti gatal semua," Tapi nyatanya, hidayah itu datang dengan cara yang tidak pernah saya duga. Cara yang sangat sederhana namun membuat saya percaya bahwa ini adalah teguran sekaligus bukti sayang Allah SWT pada saya.
Saya bekerja di sebuah bank. Seperti biasanya, selalu ada acara buka puasa bersama di kantor. Waktu itu pihak kantor menyarankan dan meminta pegawai perempuan yang beragama Islam untuk memakai hijab saat acara berlangsung.
Awal Pakai Hijab Diajari Pembantu Rumah Tangga
Jujur saja saya panik, karena saya tidak pernah memakai hijab. Akhirnya saya mencari pinjaman hijab paris segi empat pada salah satu teman. Pagi sebelum pergi ke kantor, saya minta tolong pembantu rumah tangga di tempat kos saya untuk membantu memakaikan hijab. Saya benar-benar pasrah seperti apa model hijabnya, karena saya tidak paham sama sekali bagaimana memakai selembar kain menjadi hijab.
Akhirnya hijab saya jadi, dan untuk pertama kalinya saya memakai hijab sejak pagi sampai sore. Ada perasaan aneh yang saya rasakan. Rasanya hati saya menjadi tenang, tubuh saya lebih terasa terlindungi. Saya merasa jauh lebih cantik dan berharga saat tubuh saya memakai hijab dan pakaian yang lebih longgar. Entahlah.. mungkin itu yang disebut dengan hidayah. Aneh tapi ini sungguh terjadi, malam setelah acara buka puasa, saya memutuskan untuk memakai hijab seterusnya.
Ada Yang Mendukung, Ada Yang Mencibir
Keputusan saya ini membuat beberapa rekan kerja tertawa keesokan harinya, mereka mengira saya salah hari dan mungkin saya sakit karena acara buka puasa sudah lewat. Saya dengan jujur mengatakan bahwa saya memutuskan untuk memakai hijab. Reaksi rekan kerja saya macam-macam, ada yang mendukung, ada yang mencibir karena menganggap saya paling hanya ikut tren pakai hijab saat Ramadan. Tidak apa-apa, saya anggap ini ujian kecil.
Keluarga saya sangat mendukung keputusan saya berhijab. Bahkan ibu saya memberikan banyak hijab paris warna-warni miliknya yang belum pernah dipakai untuk saya. Kakak laki-laki saya juga berpesan, "Pakai terus ya, jangan cuma ikut-ikutan tren,". Saya bersyukur, seluruh keluarga mendukung. Sahabat-sahabat baik saya juga mendukung, walaupun saat bertemu saya pertama kali (setelah memakai hijab) mereka semua bengong karena tidak menyangka saya akan memakai hijab secepat ini dan dengan kejadian yang sangat sederhana.
Maka mulailah saya belajar pelan-pelan belajar memakai hijab. Terima kasih kepada pembantu rumah tangga tempat kos saya yang sudah mengajarkan banyak gaya berhijab. Pakaian-pakaian saya yang sekiranya sudah tidak layak pakai karena terlalu ketat, pas badan, pendek dan sebagainya langsung saya lungsurkan. Penampilan saya saat awal memakai hijab memang tidak karuan, namun lama-lama saya mulai merasa nyaman dengan penampilan saya.
Jangan dikira mudah ya.. sebab di bulan-bulan awal, kadang ada moment saya merasa "Kok muka jadi kelihatan kucel ya?", "Kok badan saya kelihatan lebih gemuk ya?" tapi saya menguatkan hati bahwa ini adalah proses adaptasi. Saya pasti bisa. Jika ada omongan tidak enak di kanan-kiri, saya abaikan saja. Tanpa terasa, sudah berbulan-bulan saya memakai hijab. Bahkan saat ini saya sudah bertemu lagi dengan bulan Ramadan. Alhamdulillah..
Memakai Hijab Membuat Nyaman dan Tenang
Ternyata memakai hijab tidak seberat yang saya bayangkan. Memang sih awalnya terasa gerah banget, tapi lama-lama saya terbiasa dan santai saja. Karena sudah setahun berlalu, akhirnya mereka yang berpikir saya pakai hijab musiman tutup mulut. Bahkan sekarang mereka memuji ketangguhan hati saya.
Saya bersyukur Allah SWT memberi hidayah di usia yang masih terbilang muda. Semoga saja hidayah yang sama mengetuk hati teman-teman muslimah yang lain. Pesan saya, dukunglah sahabat-sahabat Anda yang baru saja memutuskan untuk berhijab. Percaya deh, dukungan Anda akan membuat mereka lebih bersemangat. Jika ada sahabat Anda yang masih santai berpenampilan tanpa hijab, ya jangan dikritik atau dihina, doakan saja semoga mereka segera mengikuti perintah Allah SWT.
Semoga kisah ini bisa menjadi penyemangat untuk berpenampilan sesuai perintah-Nya. Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan untuk semua sahabat Vemale.com. Semoga kita semua meraih kemenangan terbaik dan menjadi manusia yang lebih baik lagi.
Terima kasih
-oOo-
LOMBA KISAH RAMADAN VEMALE.COM
Menyambut bulan Ramadan 1436 H, Vemale.com mengajak para pembaca untuk membagikan kisah inspirasi. Kisah ini bisa tentang suka duka ketika memutuskan memakai hijab, kisah seru di bulan Ramadan, bagaimana rasanya jauh dari keluarga saat Lebaran atau kisah apapun yang meningkatkan sisi spiritual dan kedekatan Anda dengan Allah SWT.
Kirim kisah Anda melalui email ke redaksivemale@kapanlagi.net dengan subjek: KISAH RAMADAN VEMALE
30 kisah yang ditayangkan akan mendapat bingkisan cantik dari Vemale.com. Kami tunggu kisah Anda hingga tanggal 24 Juli 2015. Pemenang akan kami umumkan tanggal 28 Juli 2015.
Dari satu kisah, Anda bisa menjadi inspirasi bagi jutaan wanita Indonesia.
Share your story :)
(vem/yel)