Ketika seseorang mengalami masalah sulit, ia bisa melakukan sesuatu di luar akal sehat. Apalagi jika ia juga dilanda rasa putus asa yang teramat dalam. Keinginan menyerah sampai mengakhiri hidup pun dianggap sebagai pilihan terbaik.
Cui, wanita berusia 63 tahun asal Beijing ini dijatuhi hukuman tiga tahun penjara dengan tiga tahun penangguhan penahanan atas pembunuhan yang disengaja setelah ratusan penduduk desa menandatangani surat permohonan meminta vonis hukuman dibatalkan. Dilansir dari shanghaiist.com, Cui tega mencekik suaminya hingga tewas dan mencoba bunuh diri karena sudah putus asa dan tak ingin membebani anak-anaknya. Ia mengaku sudah tak bisa lagi menghadapi masalah hidupnya.
Cui telah merawat suaminya yang lumpuh sejak tahun 1999 karena cerebral infarction. Demi fokus merawat sang suami, ia berhenti bekerja dan bekerja paruh waktu sebagai pedagang kaki lima. Meski ia sudah mendapat bantuan dari desanya, tapi ia masih belum bisa mencukupi semua kebutuhan ditambah lagi dengan kewajibannya menggaji seorang pembantu. Kedua anaknya, satu putra dan satu putri berpenghasilan 3.000 yuan (sekitar 6,4 juta rupiah) per bulan dan mengunjungi Cui di akhir pekan.
Situasi Cui makin parah saat ia didiagnosis dengan penyakit yang sama seperti istrinya tahun 2013. Dia benar-benar putus asa dan kerepotan merawat dirinya sendiri dan suaminya yang kondisinya juga makin parah.
Putri Cui menjelaskan kalau ayahnya bahkan kesulitan menelan makanan. Jadi ibunya lah yang harus mengunyahkan makanan yang kemudian disuapkan pada ayahnya.
Tanggal 6 Maret 2015, putus asa dan depresi, Cui mencekik suaminya dengan seutas tali. Lalu ia mengiris nadi pergelangan tangan dan lehernya berkali-kali. Merasa ketakutan dengan apa yang telah diperbuat, Cui lalu meminta bantuan putrinya.
"Saya benar-benar sudah tak tahan lagi. Saya tak ingin jadi beban anak-anak saya," jelas Cui di persidangan dengan air mata bercucuran. "Saya berada di titik terendah hidup saya. Saya sungguh menyesal telah melakukan perbuatan itu."
Putusan hakim diberikan dengan menimbang dedikasi Cui telah merawat sang suami selama bertahun-tahun juga latar belakang keluarga yang tak berkecukupan. Pihak keluarga sudah memaafkan Cui, mereka memahami alasan Cui tega melakukan perbuatan tersebut.
Sangat menyedihkan sekali peristiwa ini, ya Ladies. Semoga tragedi ini tak terjadi atau dialami oleh keluarga lain.
- Kesal Bayi Rewel Karena Tumbuh Gigi, Ayah Beri Alkohol Hingga Meninggal
- Tanpa Sebab Jelas, Wanita Mutilasi Payudara Mantan Pacar Suami
- Pergaulan Makin Bebas, Kini Pil Aborsi Dijual Bebas Secara Online
- Tepati Janji, Pria Tetap Tinggal Serumah dengan Jenazah Istrinya
- Terlalu Banyak Minum, Remaja Ini Tega Memperkosa Nenek 91 Tahun