Ternyata Anak Yang Berbohong Memiliki Kemampuan Berpikir Lebih Baik

Fimela diperbarui 22 Jun 2015, 13:30 WIB

Sebagai orang tua, Anda pasti khawatir jika anak-anak Anda mulai melakukan kebohongan. Seharusnya Anda tidak perlu terlalu khawatir karena para peneliti telah menemukan bahwa hal tersebut menunjukkan bahwa mereka memiliki kenangan dan kemampuan berpikir yang sangat baik seperti yang dilansir oleh telegraph.co.uk

Psikolog di University of Sheffield telah menguji 135 anak dan menemukan bahwa mereka yang berbohong berhasil melakukan tes trivia yang jauh lebih baik dibandingkan dengan rekan-rekannya yang jujur.

Mereka percaya karena berbohong membutuhkan banyak pemikiran dan memori keterampilan untuk melacak kebohongan agar mereka tidak tergelincir dan membuat kebohongannya terbongkar.

“Sementara orang tua biasanya tidak terlalu bangga ketika anak-anak mereka berbohong, mereka setidaknya bisa senang saat menemukan bahwa ketika anak-anak mereka berbohong dengan baik berarti anak-anak mereka menjadi lebih baik dalam berpikir dan memiliki kemampuan memori yang baik.”kata Dr Elena Hoicka dari University of Sheffield’s Department of Psychology.

Hubungan antara berbohong dan memori verbal diduga berasal dari fakta bahwa menutupi kebohongan melibatkan menjaga track dan banyak informasi verbal. Akibatnya anak-anak yang memiliki memori baik dan bisa melacak informasi yang berhasil membuat dan mempertahankan kebohongan mereka.

Ladies, mengejutkan bukan bahwa berbohong memiliki hal positif di dalamnya. Namun perlu diingat, bagaimana pun manfaat ini telah dibuktikan, kebohongan tetap menjadi hal buruk yang seharusnya tidak dilakukan anak-anak maupun orang dewasa.

(vem/hws)
What's On Fimela