Aku jatuh cinta dengan pria yang lebih muda, harus bagaimana?
-oOo-
Hai Vemale
Nama saya A usia 25 tahun.
Saya baru saja mengenal seorang mahasiswa selama 5 bulan, usianya 5 tahun di bawah saya, sebut saja namanya D. Entah mengapa, saya sangat kagum dengannya. Dia ini beda dengan mahasiswa kekinian yang suka foya-foya. D adalah mahasiswa yang aktif dan cerdas, sering memenangkan lomba mewakili kampus, sering ikut kegiatan sosial dan aktif di himpunan pecinta alam. Sikapnya juga baik, setiap kali berbincang dengannya tampak jelas dia ini anak cerdas, sopan dan ramah. Via chattingpun dia sangat menyenangkan. Sejauh yang saya tahu, banyak teman-teman sebaya D yang suka dengan dia, tetapi dianya santai saja.
Awalnya saya pikir saya hanya kagum, tapi lama-lama kok sepertinya saya jatuh cinta dengannya. Aneh yang saya rasa, karena selama ini saya selalu menyukai pria yang usianya lebih dewasa (tambahan: saya sudah menjomblo selama 1 tahun). Hubungan saya dengan D selama ini santai saja, seperti teman seumuran (entah dia memang bersikap dewasa atau sayanya yang childish). Teman-teman saya mengatakan, "Ya sudah maju saja, yang namanya jatuh cinta, umur itu cuma angka," ditambah lagi mereka ngompor-ngomporin contoh artis yang memiliki hubungan si cewek lebih dewasa dibanding si cowok.
Hati ini ingin maju, tetapi logika saya menahan. Di usia saya, saya sudah melihat pernikahan sebagai sesuatu yang harus saya pikirkan secepatnya. Saya juga sudah bekerja (gaji tidak terlalu besar tapi lumayanlah tidak perlu minta orang tua). Namun dari berbagai kegiatan di kampus D, dia masih dalam masa ingin belajar dan terus belajar, bahkan tidak menutup kemungkinan dia akan melanjutkan sekolah atau bekerja di luar negeri. Dari visi dan misi hidup kami ini, agak 'jomplang' kalau pada akhirnya kami bersama.
Bagaimana Vemale, sebaiknya saya melupakan dia atau mengikuti kata hati?
Saya malu kalau harus nembak duluan. Kesannya saya 'ngebet' banget (walaupun iya sih sebenernya, jarang-jarang saya menemukan cowok berkualitas seperti D).
Terima kasih
Analisa Tim Setipe
Hai, A!
Lucu ya, jatuh cinta memang tidak bisa direncanakan. Jatuhnya bisa kemana saja. Bisa ke orang yang baru kenal, sudah lama kenal, sahabat, kakak kelas, atau siapa saja deh. Kalau Anda sih sekarang lagi "jatuhnya" ke orang yang lebih muda. Tapi karena Anda perempuan, Anda jadi bingung sendiri baiknya bagaimana. Pasti Anda menganggap yang ideal adalah lelaki nya harus yang seumuran atau yang lebih tua. Benar juga kata teman Anda, usia memang hanya sebuah angka, bukan ukuran kedewasaan seseorang. Selama dia sudah cukup matang, then why not? Eitss, tapi jangan buru-buru, tetap harus ada yang dipertimbangkan dong?
Hai, Aurelia!
Lucu ya, jatuh cinta memang tidak bisa direncanakan. Jatuhnya bisa kemana saja. Bisa ke orang yang baru kenal, sudah lama kenal, sahabat, kakak kelas, atau siapa saja deh. Kalau kamu sih sekarang lagi "jatuhnya" ke orang yang lebih muda. Tapi karena kamu perempuan, kamu jadi bingung sendiri baiknya bagaimana. Pasti kamu menganggap yang ideal adalah lelaki nya harus yang seumuran atau yang lebih tua. Benar juga kata teman kamu, usia memang hanya sebuah angka, bukan ukuran kedewasaan seseorang. Selama dia sudah cukup matang, then why not? Eitss, tapi jangan buru-buru, tetep harus ada yang dipertimbangkan dong?
Solusi Tim Setipe
1. Tahapan perkembangan yang berbeda
Usia memang cuma sebuah angka, tapi jarak dari angka-angka tersebut bisa menimbulkan jarak. Angka dimana dia berada sekarang, Anda sudah pernah ada disitu dan mungkin Anda sudah menganggapnya tidak penting. Begitu juga tentang prioritas. Apa yang Anda prioritaskan sekarang (seperti pernikahan,karir, dll) belum tentu sudah menjadi prioritasnya dia. Tapi kalau kalian sama-sama melihat ke arah yang sama dan saling menemukan satu sama lain, maka jarak bukanlah masalah yang besar.
2. Adaptasi yang lebih menantang
Berbeda dari yang biasanya, Anda akan bertemu dengan lingkungan-lingkungan yang berbeda. Bukan lagi teman-teman seperti teman kantor yang biasa Anda ketemu, juga dengan keluarga yang isi kepalanya beraneka ragam. Hal tersebut akan jadi tantangan tersendiri agar kalian dapat berbaur dengan lingkungan sosial masing-masing.
3. Kecenderungan untuk lebih menggurui
Berhubung Anda lebih dewasa, mungkin akan ada saatnya dimana Anda bertindak seolah ingin menasihati tentang apa yang dialami oleh si pasangan. Hal ini bisa menjadi satu hal yang baik jika disampaikan dengan baik. Tapi kalau tidak, bisa-bisa pasangan merasa tidak dihargai.
Jadi itulah apa-apa saja yang perlu Anda pertimbangkan kalau ingin maju. Pasti maunya hubungan jangka panjang dong? Asalkan kalian siap dan sudah sama-sama berkomitmen, usia bukan masalah. Paling penting sih, dibicarakan dulu saja. Percuma kan udah pikir panjang dan jauh ke depan tapi dianya nggak tahu? Jadi Anda tidak perlu takut untuk bilang duluan, secara sekarang sudah memasuki tahun 2015. Kalau ternyata kalian sejalan, silahkan berjalan maju. Kalau ternyata dia belum siap, jangan buang-buang waktu Anda. Masih ada jalan yang lain :)
-oOo-
Buat Anda yang ingin curhat tentang cinta, tim psikolog dari Setipe.com siap membantu. Boleh banget kirim curhatan Anda ke redaksivemale@kapanlagi.net dengan subjek email CURHAT VEMALE. Sertakan nama, usia dan kota tempat tinggal. Yuk curhat.. gratis dong..