Hidup Sehat Usia Muda, Untuk Masa Tua yang Menyenangkan

Fimela diperbarui 01 Jun 2015, 15:38 WIB

Penuaan adalah sebuah proses yang pasti dialami semua orang, hal ini berarti perubahan pada fisiologi dan anatomi jantung juga akan terjadi pada semua orang. Dengan bertambahnya usia, sangat wajar bila kondisi dan fungsi tubuh pun semakin menurun sehingga rentan terserang penyakit, salah satunya adalah penyakit kardiovaskular. Melihat hal tersebut, SOHO Global Health mengambil momentum hari lanjut usia nasional yang jatuh setiap 29 Mei. Mengadakan acara SOHO #BetterU dengan tema “Investasi Dini, demi Hari Tua Lebih Baik”. Sebagai organ tubuh, jantung memiliki fungsi krusial, karena bekerja selama 24 jam untuk memompa darah ke seluruh tubuh agar fungsi tubuh bisa berjalan dengan baik. Ketika jantung berada dalam kondisi tertentu dan tidak bisa melakukan tugasnya, kondisi tersebut dinamakan gagal jantung. Namun saat ini, penyakit kardiovaskular tidak hanya diderita oleh para lansia.

Bahkan, menurut data dari World Health Organization (WHO). Setiap dua detik, satu orang di dunia meninggal karena penyakit kardiovaskular, serangan jantung setiap lima detik dan akibat stroke setiap enam detik dan Setiap tahunnya diperkirakan 17 juta orang meninggal akibat penyakit kardiovaskular. Hal ini menjadikan penyakit kardiovaskular sebagai penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia. Faktor yang menyebabkan seseorang berisiko terhadap penyakit kardiovaskular, dibagi menjadi dua kelompok, yaitu faktor yang dapat dikendalikan antara lain kadar kolesterol yang tinggi, hipertensi, diabetes mellitus, obesitas, serta gaya hidup yang tidak sehat seperti kurang berolahraga, merokok, serta konsumsi

alkohol berlebihan. Dan faktor yang tidak dapat dikendalikan seperti pertambahan usia, jenis kelamin, serta riwayat penyakit kardiovaskular dalam keluarga. 80% penyakit jantung koroner dan serebrovaskular disebabkan oleh faktor risiko yang dapat dikendalikan.

Serangan jantung dan stroke terutama disebabkan oleh aterosklerosis (penumpukan lemak) pada dinding arteri pembuluh darah yang mensuplai jantung dan otak. Deposit lemak yang bertumpuk menyebabkan terbentuknya lesi yang lama kelamaan akan membesar dan menebal sehingga mempersempit arteri dan menghambat aliran darah. Akhirnya pembuluh darah akan mengeras dan bersifat kurang lentur.

Gangguan kardiovaskular yang disebabkan aterosklerosis dikaitkan dengan berkurangnya aliran darah karena jantung dan otak tidak menerima suplai darah yang cukup. Hambatan aliran darah selanjutnya dapat berakibat pada episode kardiovaskular yang lebih serius termasuk serangan jantung dan stroke. Adanya sumbatan darah juga dapat menyebabkan terjadinya robekan jaringan di arteri yang kemudian akan membengkak dan dapat menghambat seluruh pembuluh darah sehingga mengakibatkan serangan jantung atau

stroke.

“Penyempitan pembuluh darah akan bertambah seiring bertambahnya usia. Namun serangan jantung banyak dipengaruhi oleh faktor risiko. Semakin banyak faktor risiko, semakin mudah kita terkena serangan jantung. Beberapa faktor risiko penyakit jantung koroner adalah punya penyakit hipertensi, kadar kolesterol tinggi, atau obesitas, dan merokok”. Ujar Professor. Harmani Kalim, MPH, Cardiologist, MD, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Rumah Sakit Mitra International.

Banyak mengonsumsi makanan berkolesterol tinggi tanpa diiringi dengan olahraga menyebabkan penumpukan plaque di pembuluh darah koroner berbentuk menyerupai bisul dan bisa membesar. Adanya plaque di pembuluh darah perlu dikhawatirkan. Ketika penumpukan plaque di pembuluh darah makin membesar, asupan makanan dan oksigen ke otot jantung makin berkurang dan jantung sulit melaksanakan fungsinya memompa darah secara optimal.

“Bahaya lain adalah plaque yang menyerupai bisul itu bisa pecah. Pecahnya plaque atau bisul di pembuluh koroner akan memicu reaksi pembekuan darah sehingga darah akan menggumpal di dalam pembuluh darah koroner menyebabkan terputusnya asupan makanan untuk otot jantung sehingga menimbulkan kerusakan atau bahkan kematian sel jantung. Inilah yang disebut sebagai serangan jantung” tambah Professor. Harmani Kalim, MPH, Cardiologist, MD, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Rumah Sakit Mitra International.

Dibandingkan dengan kondisi di luar negeri, rata-rata pasien penyakit jantung berusia 60-an, sedangkan di Indonesia prevalensinya terbanyak berada di usia akhir 40-an hingga awal 50-an. Tapi, akhir akhir ini banyak dijumpai pasien usia 20 hingga 35 tahun.

Beberapa hal yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan jantung Anda antara lain :

1. Olahraga seperti jalan cepat, renang, joging atau bersepeda, karena dapat memberikan latihan terbaik buat jantung Anda. Dengan melakukan jalan ringan selama 2,5 jam seminggu, Anda dapat mengurangi sepertiga risiko serangan jantung koroner dan stroke.

2. Pastikan Anda memiliki jam tidur cukup. Orang-orang yang tidur kurang dari lima jam semalam cenderung mengalami penumpukan mineral kalsium dalam pembuluh darah jantung yang suatu saat dapat pecah dan menimbulkan serangan jantung dan stroke waktu tidur ideal adalah 6-7 jam sehari.

3. Jangan pendam rasa sakit hati dan tertawalah, tekanan batin yang diakibatkan oleh emosi yang ditahan mulai dari patah hati, terlalu sedih, sampai dengan rasa bermusuhan dan amarah, dapat mengakibatkan tersumbatnya aorta jantung Anda yang efeknya mirip dengan oksidasi kolesterol, keracunan logam, insulin, radiasi dan darah yang mengental dan lengket. Dengan tertawa, Anda menurunkan hormon stres yang diketahui dapat merusak lapisan pelindung pembuluh darah.

(vem/yel)