Diawali Perselingkuhan, Sekarang Saya Tak Dianggap #TanyaSETIPE

Fimela diperbarui 30 Mei 2015, 10:50 WIB

Hubungan saya diawali perselingkuhan, sekarang pacar saya tidak menganggap keberadaan saya.

-oOo-

Saya KH wanita berumur 25 tahun, saya belum menikah karena hubungan saya yang hendak berakhir ke pelaminan kandas di tengah jalan. Baru-baru ini di kantor saya ada seorang karyawan baru bernama T. Dia adalah tipe laki-laki yang humoris, mudah dekat dengan setiap orang. Awalnya kami berteman biasa saja, sering curhat dan bercanda melalui BBM, sampai suatu ketika dia menyatakan perasaan ke saya bahwa dia menyukai saya walaupun saya lebih tua 2 tahun dari dia.

Kami memulai hubungan ini walaupun sebenarnya sejak awal saya tahu dia sudah memiliki kekasih. Dia mengatakan bahwa dia nyaman berhubungan dengan saya. Begitupun sebaliknya, saya merasa nyaman dengan dia. Saya awalnya tidak pernah cemburu dengan kekasihnya, tetapi akhir-akhir ini saya sering kesal kalau menunggu kabar dari dia, walaupun saya sadar posisi saya.

Alhasil saya semakin kepo dan ingin memiliki dia seutuhnya. Saya pun rajin stalking social media kekasihnya. Walaupun menyakitkan tapi saya hanya ingin mengetahui perkembangan hubungan mereka, karena saat bersama T dia sama sekali tidak pernah menyinggung soal kekasihnya di depan saya.

Sampai akhirnya si T putus dengan kekasihnya dan akhir-akhir ini dia menjadi sedikit sensitif dan galau. Seharusnya saya senang mendengar kabar itu karena itulah yang saya inginkan. Namun sebuah kejadian membuat saya shock karena si T tidak pernah menganggap saya sebagai kekasihnya. Saya mengetahui hal tersebut dari seorang teman dekat T.

Sampai saat ini saya dan si T masih berhubungan seperti biasa walaupun hati saya sakit sekali mengetahui kenyataan yang ada di depan mata. Saya masih berusaha bersikap menjadi yang terbaik dan masih mengharap dia suatu saat nanti akan mencintai saya dengan tulus.

Sebagai tambahan, selama berhubungan dengan T, dia menghapus semua kontak saya di HP miliknya (BBM, LINE & FB) saya tahu itu untuk menutupi hubungan kami, jadi saya tidak pernah komplain.

Saya mohon bantuan dari team Vemale untuk hubungan saya dengan dia. Di satu sisi saya takut kehilangan dia, tapi di sisi lain saya tidak ingin menyia-nyiakan masa depan saya hanya untuk menunggu dia mencintai saya. Apalagi semenjak putus dengan kekasihnya dia sama sekali tidak invite semua social media yang saya miliki.

Terima kasih

(vem/setipe/yel)
2 dari 3 halaman

Analisa Setipe.com

Foto: copyright thinkstockphotos.com

Hai, KH! Terima kasih ya sudah mau cerita dengan tim dari SETIPE dan Vemale.  

Kalau baca dari ceritanya, sepertinya hubungan kalian cukup rumit. Dimulai dari awal dimana kalian dekat dengan statusnya dia sudah punya pacar. Terlebih lagi dia sudah menyatakan rasa sukanya ke Anda. Tapi setelah dia putus hubungan kalian juga tidak mengalami kemajuan atau perubahan apa-apa. Anda mungkin jadi bertanya-tanya dalam hati. Dia serius gak sih suka sama saya? Saya harus senang atau sedih ya tau dia putus? Kenapa dia malah menjauh ya setelah putus? Jadi saya harus apa, nunggu atau lepaskan dia aja?

3 dari 3 halaman

Solusi Setipe.com

Foto: copyright thinkstockphotos.com

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda, ada beberapa hal yang harus Anda tahu nih kenapa Anda harus memilih untuk bertahan atau melepaskan. Ada beberapa kondisi dimana yang terbaik adalah dengan melepaskan. Tapi tidak semua orang bersedia atau dengan mudah melakukannya. Biasanya orang terpaksa bertahan karena beberapa hal ini:

1. Takut akan kesendirian

Punya seseorang untuk berbagi dan menghabiskan waktu bersama memang sangat menyenangkan. Makanya memilih untuk melepaskan menjadi sangat sulit. Anda menjadi sangat demanding dan merasa bukan apa-apa kalau harus tanpa dia. Padahal ada satu masa di mana Anda lebih baik keluar dari hubungan yang hanya membuat Anda tertekan.

2. Percaya bahwa dia akan berubah dan semua akan baik-baik saja

“Tidak, tidak mungkin dia membuang saya begitu saja. Pasti ada sebabnya kenapa dia tidak mau berteman dengan saya di social media, pasti itu demi saya juga. Dia pasti akan bisa mencintai saya dengan tulus.” Ya, tanpa sadar kita memang suka denial. Berusaha berpikir positif tentang segala kemungkinan yang ada dalam hubungan. Tapi Anda juga harus menyesuaikan dengan kenyataan yang ada. Apakah harapan-harapan itu bisa menjadi kenyataan? Karena kalau tidak, justru Anda hanya akan terlena dalam angan-angan Anda saja.

3. Tidak yakin dapat menemukan penggantinya

Menurut Anda dia adalah satu-satunya orang yang paling mengerti Anda. Anda selalu yakin bahwa dia adalah yang terbaik yang Tuhan ciptakan untuk Anda. Tidak ada orang lain yang dapat menggantikan posisinya. Tapi itu semua tidak bisa dijadikan alasan kalau hubungan kalian tidak dapat dipertahankan. Hidup Anda tidak akan berakhir hanya karena melepaskannya. Anda hanya perlu menyiapkan hati dan pikiran untuk menjalani hari-hari selanjutnya.

Tidak ada yang bilang kalau melepaskan itu mudah. Hanya saja, ada beberapa hal yang tidak bisa dipaksakan dalam hidup. Jadi kalau Anda merasa memang harus melepaskan, tidak perlu takut menyesal. Anda hanya memilih keluar dari hubungan yang salah. Ketika melepaskan jadi pilihan yang terbaik, Anda hanya bisa menguatkan diri dan menerima keadaan. If you brave enough to say goodbye, life will reward you with a new hello. Yuk temukan kebahagiaan baru lainnya.

-oOo-

Buat Anda yang ingin curhat tentang cinta, tim psikolog dari Setipe.com siap membantu. Boleh banget kirim curhatan Anda ke redaksivemale@kapanlagi.net dengan subjek email CURHAT VEMALE. Sertakan nama, usia dan kota tempat tinggal. Yuk curhat.. gratis dong..