Kapan Waktu yang Pas Untuk Menikah? #TanyaSETIPE

Fimela diperbarui 26 Mei 2015, 13:20 WIB

Keluarga akan menikahkan saya dengan pria yang tidak saya cintai, saya harus bagaimana?

-oOo-

Saya V, 21 tahun di Padang

Beberapa bulan lalu saya putus dari pacar saya dikarenakan keluarga kami tidak saling suka.

Saat ini saya dikenalkan oleh orangtua dengan seorang pria dari kerabat keluarga kami. Si pria langsung berniat serius dengan saya. Setelah berusaha untuk mengenalnya, saya rasa dia pria yang baik, tapi jujur saya tidak bisa menyukai siapa-siapa lagi, termasuk dia.

Sekarang pihak keluarga akan berunding untuk pernikahan kami.

Keputusan apa yang harus saya ambil? Saya belum siap menikah.

Terima kasih

(vem/setipe/yel)
2 dari 3 halaman

Analisa Tim Setipe

Foto: copyright thinkstockphotos.com

Halo, Voni. Bagaimana nih kabar Anda sekarang? Semoga baik selalu ya.

Kebanyakan orang menganggap pernikahan sebagai satu hal yang sangat berharga dan sakral. Saking sakralnya, banyak juga yang mengidamkan pernikahan yang hanya satu kali seumur hidupnya bersama dengan pasangan idamannya. Dengan menikah, hidup Anda akan berubah. Dari segi ekonomi, kehidupan sosial, sampai hal-hal prinsipil lainnya. Itu alasannya kenapa banyak sekali yang harus dipikirkan sebelum memutuskan untuk menikah. Di antaranya adalah paket 3 in 1 di bawah ini. Apa aja sih?

3 dari 3 halaman

Solusi Tim Setipe

 

Pertama: Kematangan emosional

Kematangan emosional ini adalah salah satu bentuk kedewasaan. Berhubung pernikahan merupakan satu perjalanan yang sangat panjang, Anda pasti akan berada pada masa up and down. Dengan matang secara emosional, Anda akan bisa mengendalikan diri saat sedang berada pada masa down. Jadi kalau suatu saat rumah tangga Anda sedang ada masalah (ih, jangan sampai ya tapi), Anda bisa menghadapinya dengan dewasa deh.

Kedua: Kesiapan

Sebelumnya sempat dibahas sedikit kalau menikah akan mengubah hidup Anda. Bayangkan saja, dari yang tadinya sendiri sekarang berdua. Setiap bangun tidur, setiap malam, setiap hari akan ada satu orang yang bersama Anda. Sekarang semua bukan tentang Anda saja, tapi juga harus memikirkan pasangan dan rumah tangga. Tentu beda dong. Anda harus siap dengan segala perubahan itu dan harus komit! Kalau tidak, coba dipikirkan lagi ya.

Ketiga: Menikahlah dengan orang yang tepat

Bukan rahasia umum lagi kalau perasaan itu tidak bisa dipaksakan. Mencintai atau dicintai mudah, yang sulit adalah saling mencintai. Untuk menikah, pastikan bahwa dia adalah the one, dia yang Anda cari selama ini. Ikuti kata hati Anda sendiri karena Anda yang akan menjalani sisa hidup Anda dengannya. Orang lain hanya berperan sebagai orang luar dan tidak merasakan apa yang Anda rasakan. Jangan sampai ada penyesalan dan pemikiran "Tuh kan bener. Harusnya gue emang ga menikah dengan dia. Coba aja mama/papa/adik/kakak/om/tante ga maksa, pasti ga kaya gini." Intinya jadi menyalahkan orang lain.

Kesimpulannya, kalau Anda merasa sudah punya paket lengkap 3 in 1, tidak ada salahnya untuk melangkah ke arah sana. Tapi kalau belum, coba dipikirkan lagi. Bicarakan dengan keluarga tentang apa yang mengganjal perasaan Anda. Kalau memang belum siap, Anda bisa minta waktu untuk lebih mengenal si calon pasangan. Nikmati saja setiap prosesnya. Toh kalau memang jodoh gak akan kemana. Yang penting usaha dulu ;)

-oOo-

Buat Anda yang ingin curhat tentang cinta, tim psikolog dari Setipe.com siap membantu. Boleh banget kirim curhatan Anda ke redaksivemale@kapanlagi.net dengan subjek email CURHAT VEMALE. Sertakan nama, usia dan kota tempat tinggal. Yuk curhat.. gratis dong..