Konflik dalam Hubungan Asmara, Ini 5 Penyebab Utamanya!

Fimela diperbarui 22 Mei 2015, 13:10 WIB

Konflik pasti selalu ada di dalam sebuah hubungan. Setiap kali Anda menjalin sebuah hubungan, Anda pasti akan dihadapkan dengan banyak konflik. Konflik itu bisa makin memperkuat hubungan Anda. Tapi di sisi lain malah bisa menghancurkan hubungan Anda. Tergantung dari cara Anda dan pasangan menghadapi dan menyelesaikan konflik tersebut.

Nah, supaya Anda bisa menjalin hubungan yang sehat, yuk kita kenali lima penyebab utama konflik dalam hubungan asmara. Dengan lebih mengenal penyebabnya, kita bisa lebih mudah menemukan solusi dan jalan keluarnya. Pastinya Anda pun nanti bisa menjaga hubungan Anda agar tetap langgeng dan senantiasa bahagia bersama pasangan.

 
 
 
 
(vem/nda)
2 dari 6 halaman

Perbedaan Prinsip

Foto: copyright thinkstockphotos.com

Setiap orang punya prinsip dan nilai yang dipegang sendiri. Kalau nilai-nilai yang Anda anut ini berbeda dengan pasangan, konflik pun bisa muncul. Pertengkaran juga kerap terjadi. Apalagi jika sudah saling berdebat dan saling menyalahkan satu sama lain, maka hubungan Anda bisa makin rapuh.

Itulah kenapa Anda dan pasangan harus memiliki komitmen dari awal untuk saling menghormati satu sama lain. Kita semua punya perbedaan, tapi perbedaan itu tak perlu dijadikan masalah. Justru harus diterima dan dihormati, tidak untuk diperdebatkan. Jika Anda ingin pasangan Anda menghargai prinsip yang Anda miliki, maka Anda pun perlu belajar untuk menghargai prinsipnya.

 
 
 
 
3 dari 6 halaman

Terlalu Sering Berasumsi

Pasangan terlihat dekat dengan rekan kerjanya, misalnya, lalu Anda langsung marah-marah karena terbakar api cemburu, tanpa mendengar penjelasannya langsung. Rasa cemburu, marah, atau kecewa bisa muncul saat Anda terlalu sering berasumsi. Membuat kesimpulan sendiri tanpa melakukan konfirmasi. Keras kepala dengan pendapat sendiri dan tak mendengarkan penjelasan pasangan. Semua itu bisa memicu munculnya sebuah konflik.

Perlu rasa percaya dan bersikap terbuka saat menjalin komunikasi dengan pasangan. Dari awal menjalin hubungan, Anda sudah harus memastikan kalau hubungan tersebut dilandasi oleh perasaan saling percaya dan jujur satu sama lain. Kalaupun Anda mendengar gosip yang kurang baik tentang pasangan Anda, Anda tak keburu marah atau menghakimi. Begitu juga sebaliknya, pasangan Anda akan berusaha untuk tetap berpikir jernih saat ada sesuatu yang ia dengar tentang diri Anda.

 
 
 
 
4 dari 6 halaman

Menuntut Banyak Hal yang Berlebihan

Foto: copyright thinkstockphotos.com

Anda dan pasangan memang menjalani sebuah hubungan yang sama. Tapi bukan berarti Anda bisa mengubah pasangan Anda menjadi sosok yang sempurna di mata Anda. Anda tak bisa mengubah karakter dan kepribadiannya begitu saja. Anda pun tak bisa menuntut banyak hal berlebihan dari pasangan. Pastinya Anda juga tak akan merasa nyaman saat pasangan menuntut terlalu banyak hal dari Anda, kan?

Ladies, Anda dan pasangan adalah dua individu yang berbeda. Memang ada banyak hal yang perlu disesuaikan dan diserasikan saat menjalin sebuah hubungan. Tapi Anda tak bisa terlalu banyak menuntut atau memaksa. Segala sesuatunya perlu proses. Semuanya butuh waktu dan proses adaptasi. Kalau Anda sudah terlalu banyak menuntut, hubungan Anda bisa kehilangan keharmonisannya karena kita terlalu menuruti ego kita sendiri.

 
 
 
 
5 dari 6 halaman

Mengungkit Masa Lalu yang Menyakitkan

Foto: copyright thinkstockphotos.com

Setiap orang pasti punya masa lalu. Dan memori masa lalu itu tak akan pernah bisa benar-benar hilang dari pikiran kita. Apa yang sudah terjadi di masa lalu sudah menjadi bagian dari hidup kita. Hanya saja saat mengungkitnya di masa kini, kita bisa merasa terluka dan sedih (khususnya jika masa lalu itu menyimpan kenangan buruk).

Konflik bisa muncul jika Anda dan pasangan mengungkit masa lalu atau kenangan buruk yang telah terjadi. Seperti merobek lagi luka lama, maka perasaan kita akan sangat sedih dan perih. Ladies, ada baiknya agar kita tetap menjalani sebuah hubungan tanpa terus-terusan mengungkit masa lalu atau yang sudah terjadi di masa lalu. Biarkan apa yang sudah terjadi di masa lalu menjadi pelajaran dalam hidup kita masing-masing.

 
 
 
 
6 dari 6 halaman

Rasa Egois dan Keras Kepala

Foto: copyright thinkstockphotos.com

Kalau sudah menuruti rasa egois dan keras kepala sendiri, maka Anda akan merasa jadi orang yang paling benar sendiri. Pun jika pasangan Anda terkuasai oleh ego dirinya sendiri. Maka sesuatu yang kecil bisa berujung pada perdebatan panjang. Konflik pun bisa muncul dan makin sulit untuk diatasi.

Memahami sifat dan karakter pasangan memang tak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Semuanya butuh waktu. Kita pun perlu terus menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dalam hidup. Konflik dalam hubungan tak bisa selamanya dihindari. Adakalanya kita harus menghadapinya dan menyelesaikan bersama. Bukan hal yang mudah memang, tapi selalu ada proses pembelajaran di dalamnya.