5 Mitos Kesehatan yang Salah Seputar Jagung

Fimela diperbarui 20 Mei 2015, 20:00 WIB

Siapa yang tidak tahu tentang jagung? Jagung adalah makanan kesukaan kita semua, bisa dimasak sebagai sayur atau camilan jagung bakar. Banyak orang yang menyukai jagung, namun ternyata tidak sedikit pula yang beranggapan jagung tidak baik untuk tubuh. Ada beberapa mitos terkait jagung yang salah yang dilansir oleh huffingtonpost.com.

    Jagung adalah makanan yang tidak sehat

    Mitos ini jelas salah karena jagung memiliki nutrisi yang tinggi. Jagung merupakan sumber karbohidrat, yang membuat orang berpikiran jagung tidak sehat mungkin karena kandungan patinya yang tinggi. Walaupun begitu, jagung tetap menjadi makanan yang sehat bagi tubuh Anda.

    Tubuh tidak dapat mencerna jagung

    Bagaimana bisa jagung tidak dapat dicerna? Jagung memiliki serat yang tinggi sehingga dapat membantu pencernaan Anda. Menurut penelitian, jagung juga dapat memberi makanan bagi bakteri baik yang terdapat di usus Anda.

    Tidak memiliki nutrisi yang baik

    Jagung mungkin tidak seterkenal bayam jika membicarakan tentang kandungan nutrisinya. Namun jagung juga memiliki nutrisi yang baik. Jagung mengandung vitamin B, vitamin C, magnesium, kalium dan kaya akan antioksidan.

    Jagung di pasaran merupakan modifikasi genetika

    Memang ada modifikasi genetika yang dilakukan terhadap jagung, namun jagung di pasaran tidak semengkhawatirkan itu. Jika Anda ragu, Anda bisa memilih jagung organik.

    Jagung mengandung gula yang tinggi

    Meskipun memiliki rasa yang manis, jagung tidak memiliki gula yang lebih tinggi dibandingkan dengan buah pisang.

Itulah 5 mitos salah yang beredar di masyarakat. Semoga dengan adanya informasi ini, Anda tidak ragu lagi untuk mengonsumsi jagung!

(vem/hws)
What's On Fimela