Usia bukanlah menjadi faktor penghalang untuk bisa membantu orang lain. Seperti perempuan 25 tahun ini, Nurulia Lahagu, walau ia belum menikah dan belum mengerti bagaimana cara mengurus anak, tapi aksi sosialnya hingga saat ini membuatnya terpilih sebagai wanita yang dipercaya oleh Kades sebagai Kader Posyandu di Hilimayo, kabupaten Nias Barat.
Dan melalui kiprahnya, Posyandu Hilimayo dampingannya dipilih Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Barat menjadi Posyandu Percontohan Kecamatan Mandrehe Utara pada April 2015 lalu. Selain itu, ia pun aktif mendampingi Kelompok Bermain Anak, Kepala Satuan dan Tutor PAUD, Guru honor, Sekretaris Pokja PKK, dan menjadi Ketua Kelompok Kebun Gizi.
"Sejak dari SMA saya dipilih menjadi salah satu Kader Posyandu pada tahun 2008 hingga sekarang ini. Awalnya saya ada anak datang tidak peduli, hanya melakukan tugas saya saja, tapi akhirnya memperhatikan kebiasaan desa. Ada banyak balita yang kekurangan gizi," kata Nurul kepada Vemale di kawasan Menteng Jakarta Pusat belum lama ini.
Karena ketertarikannya untuk memerhatikan balita yang kekurangan gizi, maka Nurul yang merupakan panggilan akrabnya, mengikuti pelatihan memberi ilmu kesehatan. awalnya ia mengakui bercita-cita sebagai Misionaris, hingga kemudian ia sangat menyenangi pekerjaannya saat ini.
"Nurul bercita-cita sebagai Misionaris tapi tidak tercapai untuk pergi ke negara lain, tapi ini merupakan pekerjaan panggilan yang harus pergi ke desa-desa. Sangat senang dan menikmatinya," jelas wanita asal Sumatra Utara ini.
"Kita tidak hanya melakukan penyuluhan saja di posyandu, tetapi juga rutin melakukan kunjungan ke rumah ibu balita yang jarang ke posyandu, ada monitoring, untuk melihat kondisi balitanya," tambah Nurul dengan senyuman kecilnya.
Selain itu, ia juga Mempromosikan Inisiasi Menyusui Dini, ASI Eksklusif 6 bulan, Pemberian Makanan Pendamping ASI berbahan lokal menjadi bagian kesehariannya. Tidak heran jika Nurul pun mempunyai motto kuat dalam hidupnya yaitu Desa adalah desaku, anak-anak adalah anak-anakku, tidak ada yang bisa mengubahnya.
"Semoga anak-anak di Indonesia khususnya di desa Hilimayo, kalau tidak berhasil 2015, tahun 2017 mendapatkan haknya yaitu Asi Eksklusif, dan Asi sampai usia dua tahun sehingga periode emas itu sempurna," tutupnya dengan memberi harapan.
- Tak Tanggung-Tanggung, Seorang Pria Rela Bayar 8 Juta Dolar Untuk Pacari Artis 17++
- Wanita Indonesia Tanpa Tembakau Gelar Acara Awarding Untuk Wanita Inspiratif
- Benarkah Gaya Hidup Mewah dan Glamor Menjadi Alasan Prostitusi Artis?
- Ngeri Banget, Wanita Ini Memasukkan Dakinya ke Dalam Minuman Keluarga
- Bukan Hanya Pukau Penggemar Di Indonesia, Katy Perry Juga Belajar Bahasa Indonesia