Wanita Indonesia Tanpa Tembakau Gelar Acara Awarding Untuk Wanita Inspiratif

Fimela diperbarui 12 Mei 2015, 16:40 WIB

Pahlawan wanita asal Jepara, R.A Kartini selalu semangat memperjuangkan hak kaum perempuan. Tidak heran jika sampai saat ini Hari Kartini selalu dijadikan momentum yang tepat untuk melakukan karya-karya yang hebat.

Walau Hari Kartini telah berlalu, tapi para perempuan yang tergabung dalam perhimpunan Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) memiliki semangat tinggi, dengan kembali mengadakan agenda rutin setiap tahunnya, yaitu WITT Kartini Award.

Kegiatan tersebut diisi dengan pemberian sejumlah penghargaan kepada sejumlah sosok inspiratif dari berbagai bidang, mulai dari sosial, seni, budaya, politik hingga ibu rumah tangga yang menjadi inspirasi semua perempuan.

"Meski temanya perayaan Hari Kartini, penghargaan ini tidak hanya diberikan kepada kaum perempuan saja. Mereka yang memiliki kapasitas di bidangnya masing-masing lah yang menjadi sasaran penghargaan ini," ungkap Lieke Gunawan selaku Ketua Umum WITT pada kata sambutannya di Hotel Mulia Jakarta Pusat Senin 11 Mei 2015 lalu.

Lebih lanjut Lieke menjelaskan, ada yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Jika biasanya terdapat beberapa kategori penerima award tapi di tahun ini, WITT memberikan dalam bentuk Achievement Award pada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Ahok kami pilih, karena konsistensi dan dedikasinya terhadap peredaran rokok dan dukungan gaya hidup sehat tanpa tembakau yang sejalan dengan visi dan misi dari WITT. Selain itu, Ahok juga dianggap telah memberikan dukungan dan pendampingan terhadap berbagai kegiatan WITT," ujarnya.

"Kami menilai Pak Ahok konsisten dan berdedikasi tinggi terhadap rokok. Pak Ahok juga men-support dan mendampingi WITT," ucap Lieke Gunawan lagi.

Selain itu juga, tahun ini ada 18 nama penerima WITT Kartini Sosial Award yang berasal dari berbagai bidang dan latar belakang yang sangat menaruh perhatian pada dunia sosial. Serta ada pula Miss WITT yang terpilih untuk menjalankan program Wanita Indonesia Tanpa Tembakau.

"Ada juga penghargaan untuk ibu-ibu yang sudah berpartisipasi untuk kelanjutan kerja WITT, ada 18 nama yang menerima penghargaan," terang Lieke.

Acara Wanita Indonesia Tanpa Tembakau kali ini juga turut didukung penuh oleh Amy Atmanto, dengan menggelar peragaan busana kebaya gaun yang dibantu oleh sekitar 800 orang kaum marginal dan tuna rungu. Acara berjalan meriah dan pastinya juga sangat bermakna untuk para wanita ya.

(vem/yun/feb)