Iwan Tirta Private Collection, Luncurkan Koleksi Baru Dewaraja

Fimela diperbarui 28 Apr 2015, 16:32 WIB

Siapa yang tidak mengenal sosok desainer ternama Iwan Tirta. Semasa hidupnya ia dikenal sebagai seorang perancang busana yang berdedikasi tinggi dalam melahirkan karya batik dengan desain exquisite yang legendaris. Maestro batik Iwan Tirta yang karyanya telah mendunia, melalui label Iwan Tirta Private Collection kembali membawa kemegahan adi busana batik dengan pagelaran fashion show tunggal Dewaraja-Runway Collection 2015

Tujuan diadakannya fashion show tunggal Dewaraja ini adalah, PT. Iwan Tirta berusaha mempertahankan reputasi dengan terus menjalankan komitmen yang dipegang semasa hidup oleh pendirinya. Dan juga meneruskan estafet kejayaan Iwan Tirta.

Era Soekamto, Creative Director Iwan Tirta Private Collection menjelaskan Dewaraja adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang pencapaian tertinggi spiritual secara universal.

"Dewaraja adalah konsep universal tentang penyatuan cahaya, yang saya pelajari dari perjalanan sejarah Majapahit pada abad ke 12. Konsep ini juga telah terdokumentasikan dengan baik dalam arsip yang terdiri dari 10.000 motif buatan mendiang Iwan Tirta yang saya temukan di library beliau," kata Era saat ditemui di kawasan Senayan Jakarta Pusat Senin 27 April 2015.

Koleksi Dewaraja dipagelarkan ke dalam tiga sequence perjalanan menuju Dewaraja, antara lain Dualism, Reflection dan Light upon Light. Konsep Dualism (Samsara Nirvana) mewakili potret kehidupan yang penuh dualisme dan referensi mayoritas diambil dari motif Batik Bali. Ide ini diinterpretasikan ke dalam rangkaian karya bernuansa hitam putih yang memberi kesan akhir lebih sharp dan mapan.

"Konsep kedua Reflection diambil dari kitab Siwaratri Kalpa. Sebuah konsep tentang berkaca dan refleksi yang terinspirasi dari kecintaan mendiang Iwan Tirta dalam mengeksplor motif berdimensi mirroring. Motif-motif mirroring tersebut dihadirkan dengan anggun dalam rangkaian high-neck dress atau flowing coat dresses," terangnya.

Lebih lanjut, Era menjelaskan konsep dari Light upon Light (Antah Karana) perjalanan menuju cahaya, banyak menghadirkan sumber motif yang berasal dari motif Modang, Parang Kemitir atau Polagen. Motif-motif yang didominasi warna hitam, emas dan silver tampil dalam wujud yang terasa lebih glamor sekaligus modern.

Dibawah arahan Era Soekamto, esensi dalam mengeksplorasi sebuah motif menjadi karya desain.  Semuanya mengacu pada nilai-nilai luhur kebudayaan serta bersinergi dengan relevansi gaya hidup masa kini. Prinsipnya berupa warisan kebudayaan yang kemudian menjalar pada generasi sekarang.

"Iwan Tirta selalu mengembangkan motif-motif kuno. Dan motif kuno itu sendiri selalu berbicara mengenai holistik dan spiritual, sesuatu yang transendental, serta berbicara tentang keTuhanan. Hal tersebutlah yang saya jadikan pakem utama dalam mengembangkan motif-motif Iwan Tirta", tambahnya.

Baginya motif-motif Iwan Tirta selalu bercerita tentang leadership dan berasosiasi dengan batiknya para raja. Sehingga melalui Iwan Tirta Private Collection dapat merasakan semangat leadership dan power yang dilahirkan saat mengenakan karya-karya Iwan Tirta.

(vem/yun/mim)