Suami Istri Berhati Malaikat, 26 Tahun Adopsi Puluhan Anak Difabel

Fimela diperbarui 20 Apr 2015, 12:40 WIB

Kebaikan itu bisa berwujud dalam hal apa saja. Termasuk kebaikan dalam menolong sesama. Seperti yang dilakukan oleh pasangan suami istri Chen Tianwen dan Guo Gairan. Puluhan tahun sudah mereka mendedikasikan hidupnya untuk merawat puluhan anak difabel.

Sudah 26 tahun Chen dan Guo mengadopsi anak-anak difabel. Dilansir dari shanghaiist.com, bermula ketika tahun 1989, dalam perjalanan pulang kerja dari pabrik pupuk setempat, mereka menemukan sesosok bayi yang terlihat punya kecacatan dalam tubuhnya yang dibuang begitu saja. Merasa kasihan, mereka membawa bayi itu pulang. Bayi itu pun dirawat bersama dengan tiga anak lainnya di rumah.



Sejak saat itu, Chen dan Guo selalu mencari anak-anak difabel yang terlantar. Mereka akan membawa anak-anak kurang beruntung itu pulang dan dirawat dengan baik. Lambat laun makin banyak anak yang mereka adopsi. Hal itu sampai ke telinga pemerintah setempat. Pemerintah pada akhirnya memberi bantuan 150 yuan (sekitar 310 ribu rupiah per bulan untuk setiap anak.

Dengan makin banyaknya anak yang ia rawat, Guo merasa kewalahan. Akhirnya ia putuskan untuk berhenti kerja dan fokus membesarkan anak-anak yang ia adopsi. Ia mengandalkan pendapatan dari hasil bercocok tanam. Awalnya, para tetangga tak bisa menerima keluarga Chen dan Guo. Tetangga merasa anak-anak adopsi mereka itu bau dan tak berpendidikan.


Tadinya para tetangga melarang anak-anaknya untuk bermain dengan anak adopsi Guo dan Chen. Namun, seiring berjalannya waktu dan kegigihan pasangan suami istri yang sudah berusia 60an, para tetangga bisa menerima mereka semua.



Penolakan juga datang dari sang anak sulung Junwei. Junwei tak bisa menerima kondisi keluarga dan cara hidup mereka. Sampai akhirnya Guo dan Chen mengatakan kalau Junwei sebenarnya adalah anak adopsi seperti yang lain. Sejak saat itu, Junwei kabur dari rumah dan tak pernah kembali.

Sejak banyak media yang memberitakan keluarga tersebut, banyak orang dermawan yang memberi bantuan dan donasi. Bahkan pemerintah sekarang memberi bantuan 1.000 yuan (sekitar 2 juta rupiah) per anak setiap bulannya.

"Pada akhirnya kami memang bukan orang idiot seperti yang dikata orang. Yang kami lakukan ini adalah sebuah kebaikan, kami hanya ingin menjadi contoh," papar Guo. Di setiap festival qingming (ritual tahunan etnis Tionghoa untuk bersembahyang dan ziarah ke kuburan sesuai dengan ajaran Khonghucu), Guo dan Chen akan mengadakan ritual mengirim doa pada anak-anak adopsi mereka yang meninggal di usia belia.

Benar-benar sepasang suami isti yang berhati malaikat, ya Ladies. Di luar sana ternyata masih ada orang yang peduli pada nasib anak-anak kurang beruntung. Dan kebaikan yang telah mereka buat pasti memberi dampak besar di kehidupan ini.

 
 
 
(vem/nda)