Tuhan, Ambillah Anakku Agar Dia Tidak Menderita Akibat Sakitnya

Fimela diperbarui 20 Apr 2015, 12:32 WIB

Setiap orang tua, tentu menginginkan buah hatinya tumbuh dan berkembang dengan baik, sehat serta normal seperti anak-anak pada umumnya. Namun, tidak jarang takdir berkata lain sehingga ada beberapa orang tua harus berjuang keras merawat buah hatinya karena kondisi langka atau sakit.

Dilansir dari asiantown.com, seorang anak berusia 13 bernama Mahendra Ahirwar menderita salah satu penyakit langka. Karena penyakitnya ini, ia bahkan tak bisa menegakkan kepalanya seperti orang pada umumnya.

Lehernya bengkok dan lemas, sehingga hal ini membuat kepalanya selalu menggantung. Selain kondisi lehernya yang sangat memprihatinkan, tubuhnya juga sangat kurus dan lemah. Bocah malang ini sendiri anak dari pasangan Mukesh Ahirwar (40) dan Sumitra Ahirwar (35) berasal dari Madya Pradesh, India Tengah.

Untuk kesembuhan buah hatinya, orang tua telah membawa Mahendra ke 50 dokter dan beberapa rumah sakit setempat. Namun, dokter dan pihak rumah sakit setempat belum bisa menyembuhkan Mahendra.

Agar Mahendra bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain, ibu ataupun ayahnya selalu menggendongnya. Sang ibu mengatakan "Dia tidak bisa melakukan apa-apa sendiri. Dia hanya duduk di sudut rumah setiap hari. Saya merasa sangat kasihan. Saya tidak bisa melihat dia menderita seperti ini lagi."

Kondisi langka Mahendra sendiri diketahui sejak ia berusia 6 bulan. Orang tua telah membawanya ke rumah sakit untuk melakukan perawatan dan menemukan obat untuk penyakitnya. Tapi sayang, hampir semua rumah sakit yang mereka kunjungi tak bisa menyembuhkan kondisi langka Mahendra.

Saking putus asanya dengan kondisi buah hati, sang ayah bahkan mengatakan "Kami akan senang jika Allah mengambil saja ia dari kami. Kami sangat kasihan dengan kondisinya. Kami yakin ia sangat menderita dengan kondisinya. Kami telah melakukan yang terbaik untuknya dan yang sebisa mungkin kami lakukan."

Karena kondisinya tersebut, tidak jarang, Mahendra menjadi bahan candaan orang-orang di sekitarnya. Dan hal ini bukan hanya menyakiti Mahendra, tetapi juga menyakiti hati kedua orang tuanya.

Kedua orang tua ini sangat berharap bahwa putranya bisa sembuh dan ia bisa pergi ke sekolah serta melakukan berbagai hal seperti yang anak lain lakukan. Pekerjaan orang tua yang hanya sebagai buruh, hal ini juga menyulitkan mereka untuk mendapatkan pengobatan terbaik bagi Mahendra.

Saat ini, merawat Mahendra sebaik mungkin yang bisa dilakukan oleh kedua orang tua. Meski serba kekurangan, orang tua selalu berusaha untuk memberikan kehidupan terbaik dan paling nyaman untuk buah hatinya sebisa yang mereka lakukan.

Ladies, semoga penderitaan Mahendra bisa segera diakhiri. Semoga pula, ada keajaiban yang datang padanya sehingga ia bisa sembuh dari sakitnya.

(vem/mim)