Tuhan Tahu Yang Terbaik: Impian Tak Tercapai Namun Saya Tetap Bahagia

Fimela diperbarui 18 Apr 2015, 12:00 WIB

Kisah ini dikirim oleh salah satu Sahabat Vemale bernama Hikmah.

-oOo-

Hai redaksi Vemale,

Ini kisah nyata kehidupan saya. Nama saya Hikmah, seorang hijab stylish.

Sejak kecil saya selalu tinggal dengan orang tua yang merantau. Saya adalah anak ke tiga dan perempuan satu-satunya dari tiga bersaudara. Di masa SD saya tinggal di kampung bersama kakak-kakak saya dan merekalah yang selalu menjaga saya. Hingga tiba waktunya saya akan masuk SMP, orang tua membawa saya ke Jakarta dengan alasan khawatir jika saya jauh dari pengawasan mereka dan karena saya sudah beranjak dewasa.

Pada tahun 1996 saya didaftarkan oleh ibu ke sebuah sekolah Islam atau MTs di Jakarta. Pada saat itu, Jakarta adalah kota yang sangat besar untuk saya. Kami tinggal di sebuah kontrakan kecil sederhana, namun banyak kenangan indah yang saya dapatkan di sana. Hingga akhirnya saya lulus MTs dan masuk SMA yang tidak terlalu jauh dari rumah.

Singkat cerita, setelah lulus SMA saya berniat untuk langsung bekerja. Namun ibu melarangku, ibu memintaku untuk melanjutkan kuliah. Dengan penuh semangat, saya berhasil masuk di salah satu universitas di Jakarta Selatan. Saya mengambil fakultas hukum, karena cita-cita saya sejak kecil adalah menjadi pengacara.

Perkuliahan di semester satu sangat lancar, hingga saat memasuki semester 2, Allah SWT punya rencana lain, ibu saya meninggal mendadak setelah Lebaran tahun 2002. Prediksi dokter adalah serangan jantung. Dunia saya seperti hancur tak bersisa, sebab ibu adalah segalanya bagi saya.

Setelah kondisi lebih tenang, bapak memutuskan untuk kembali ke kampung, sebab bapak pada saat itu tidak memiliki pekerjaan. Saya memutuskan untuk terus melanjutkan kuliah di Jakarta, sebab saya ingat pesan ibu sebelum meninggal..

"Kuliahmu harus lulus supaya jadi perempuan berkualitas."

Bukan hal  yang mudah melanjutkan kuliah dengan biasa sendiri. Saya mulai mencari info lowongan kerja yang memungkinkan dijalani sambil kuliah. Dengan berbekal semangat dan keyakinan, saya diterima bekerja sebagai tim marketing. Gaji pertama saya Rp 500 ribu di tahun 2003. Bukan gaji yang besar, bahkan sangat pas-pasan karena saya harus membayar kosan. Saya bisa saja tinggal dengan kakak yang sudah berkeluarga, tetapi saya tidak ingin menjadi beban mereka.

Alhamdulillah, dengan gaji yang saya dapatkan, saya bisa membayar kuliah, bayar kos, dan mengirimkan uang untuk bapak di kampung. Walaupun kadang harus gali lubang tutup lubang untuk mencukupi kebutuhan hidup, semua kerja keras pasti ada hasilnya, semua kesulitan pasti ada solusinya. Semua saya lakukan dengan semangat hingga pada tahun 2007 saya meraih gelar S1.

Saya memutuskan resign dari tempat bekerja dan berniat mencari pengalaman di tempat lain. Pada tahun 2009 saya menjadi freelance sebagai hijab stylish, sebab hobi saya memang di dunia fashion. Freelance juga memudahkan saya untuk bekerja tanpa terikat waktu dan bisa menjenguk bapak di kampung.

Cita-cita sebagai pengacara tinggal kenangan. Tidak apa-apa, manusia hanya bisa merencanakan, namun Dia Yang Maha Mengubah Segalanya. Dia tahu mana yang terbaik untuk saya. Akhirnya gelar SH (Sarjana Hukum) berubah menjadi SH (Stylish Hijab).

Alhamdulillah, berkat doa orang tua dan keluarga, serta semangat untuk tidak putus asa, saya bisa menjadi wanita yang lebih mandiri, tangguh dan kuat. Tidak mudah memang, tetapi kita semua bisa. Saya bisa, Anda juga pasti bisa.

Semoga kisah ini bisa menjadi inspirasi untuk Anda. Terima kasih.

 

-oOo-

Semoga kisah ini memberi inspirasi dan motivasi untuk pembaca Vemale. Menjadi Kartini tidak harus dengan membuka sekolah atau melakukan hal-hal super besar. Dengan memperjuangkan impian Anda dan bermanfaat sekecil apapun untuk orang lain, maka Andalah Kartini itu.

 

LOMBA MENULIS VEMALE.COM

ANDALAH KARTINI ITU

 

Dalam rangka menyambut Hari Kartini, Vemale.com mengadakan sebuah lomba menulis kisah nyata yang dapat memberi inspirasi untuk banyak wanita.

Kirimkan kisah Anda mengenai suka duka menjadi wanita dan bagaimana Anda berjuang untuk menjadi wanita mandiri tanpa melupakan kodrat ke email redaksivemale@kapanlagi.net dengan subjek: KARTINI VEMALE 

10 kisah yang ditayangkan akan mendapat bingkisan cantik dari kami. Kami tunggu kisah Anda hingga tanggal 30 April 2015.

(vem/yel)
What's On Fimela