Ini Impian Saya, Bukan Impian Mereka: Saya Harus Bisa Menembus Impian

Fimela diperbarui 17 Apr 2015, 19:00 WIB

Hai Vemale, nama saya Syatriani Hamzah, sering disapa Rya atau Nonce. Saat ini saya tinggal di Barru Sulawesi Selatan. Saya ingin berbagi sedikit cerita kehidupan saya sebagai perempuan yang dituntut untuk cantik, cerdas dan mandiri di masa kini.

Jadi perempuan ternyata nggak gampang karena terkadang mencari kerja lebih susah dibanding pria. Saya sendiri merasakan betapa sulitnya mencari pekerjaan.

Sudah membantu keluarga keuangan sejak SMP

Saya terlahir dari keluarga sederhana, bukan keluarga kaya. Sejak kecil saya sudah diajarkan untuk mandiri dan tidak boleh manja. Waktu masih duduk di sekolah dasar, saya harus menghemat uang jajan sementara teman yang lain bisa jajan sesuka hatinya. Berawal dari situ, saat duduk di bangku SMP saya berjualan di sekolah. Saya menjual roti sebagai tambahan uang jajan sambil membantu mama yang memang membuka warung kelontong di rumah.

Saat masih SMP saya juga pernah membantu paman yang bekerja di sebuah rumah makan setiap kali pulang sekolah. Wah, saking susahnya ya sampai saya harus mencari uang sendiri.

Sewaktu SMK masih membantu mama jualan di rumah, sebab jika tidak mau saya dapat uang jajan darimana. Sedangkan papa saya waktu itu kerjanya serabutan. Maklumlah, papa pernah dipecat karena kesalahan yang dia buat beberapa tahun yang lalu.

Papa saya selingkuh dan membuat kondisi keluarga kacau

Saya sangat sedih jika mengingat kisah itu. Papa pernah selingkuh, membuat kondisi keluarga kami semakin kacau, papa jadi sering bertengkar dengan mama di depan saya dan adik-adik saya. Keluarga kami semakin carut-marut, mulai dari keuangan keluarga yang berantakan, papa yang menganggur, mental yang terganggu, untungnya mama papa saya tidak sampai sampai bercerai.

Singkat cerita, orang tua saya memang tidak berlatar belakang pendidikan tinggi tetapi selalu berusaha untuk meninggikan pendidikan anak-anaknya. Karena bagi mereka, warisan terbaik adalah ketika mereka mampu menyekolahkan anak-anak mereka melebihi pendidikan mereka dahulu.

Tidak malu jadi pedagang sebab ini impian saya

Sampai akhirnya saya kuliah dan alhamdulillah dapat beasiswa 2 semester. Tapi saya bingung, kok uang jajan masih minta ke orang tua. Setelah melalui pemikiran panjang, saya memutuskan jualan produk-produk online yang sedang marak di sosmed. Handphone butut yang saya punya saya gunakan untuk jualan dan mempromosikan produk.

Suka duka jualan sudah pasti ada. Mama sempat bilang "Rya, kamu daripada kerja gituan mending kamu daftar jadi honorer di sebuah instansi pemerintahan,". Saya sudah mengurus berkas honorer sejak lama, tapi sekarang saat kesempatan sudah di depan mata dan tinggal selangkah lagi, saya tidak melanjutkan kesempatan emas itu. Mau bagaimana lagi, jiwa saya tidak terpanggil sebagai pegawai honorer meskipun gajinya lumayan.

Sudah terhitung setahun saya fokus menjalankan bisnis. Tidak peduli orang mau bilang apa. Teman saya bahkan pernah mengatakan, "Aduuh dasar pedagang!" tetapi tidak saya gubris selama tidak merugikan siapapun.

Ini impian saya, bukan impian mereka. Perempuan mandiri harus mampu menembus impiannya.

Inilah pesan dari dosen yang selalu saya ingat agar menjadi wanita mandiri yang mampu berdiri di atas kakinya sendiri. "Lebih baik jadi kepala kucing daripada ekor harimau."

Semoga kisah saya dapat menginspirasi sahabat Vemale dan Kartini-Kartini masa kini. Bahwa kerja yang besar tidak hanya sebatas menjadi PNS atau di perusahaan besar. Selama apa yang Anda kerjakan bermanfaat dan Anda bahagia menjalaninya, why not?

-oOo-

Semoga kisah ini memberi inspirasi dan motivasi untuk pembaca Vemale. Menjadi Kartini tidak harus dengan membuka sekolah atau melakukan hal-hal super besar. Dengan memperjuangkan impian Anda dan bermanfaat sekecil apapun untuk orang lain, maka Andalah Kartini itu.

 

LOMBA MENULIS VEMALE.COM

ANDALAH KARTINI ITU

 

Dalam rangka menyambut Hari Kartini, Vemale.com mengadakan sebuah lomba menulis kisah nyata yang dapat memberi inspirasi untuk banyak wanita.

Kirimkan kisah Anda mengenai suka duka menjadi wanita dan bagaimana Anda berjuang untuk menjadi wanita mandiri tanpa melupakan kodrat ke email redaksivemale@kapanlagi.net dengan subjek: KARTINI VEMALE 

10 kisah yang ditayangkan akan mendapat bingkisan cantik dari kami. Kami tunggu kisah Anda hingga tanggal 30 April 2015.

(vem/yel)
What's On Fimela