Polisi Rela Mengecat Rambut Jadi Pink Demi Demo Anti Bullying

Fimela diperbarui 09 Apr 2015, 11:00 WIB

Apapun alasannya, bullying adalah sebuah tindakan yang tidak dapat diterima karena merenggut hak-hak manusia. Salah satu golongan orang yang seringkali mendapat perlakuan tidak adil itu adalah orang-orang dengan orientasi seksual yang berbeda dari kebanyakan, yang sering kita sebut  homoseksual.

Jika kita renungkan kembali, meskipun melakukan tindakan yang kita anggap menyimpang, pada  dasarnya mereka tetaplah manusia. Mereka memiliki perasaan yang bisa tersakiti jika diperlakukan dengan semena-mena. Mungkin karena menyadari hal tersebut, seorang polisi asal Toronto melakukan aksi demo untuk menentang bullying terhadap orang-orang homoseksual.

Dilansir dari nydailynews.com, polisi bernama Luke Watson tersebut rela mengecat rambutnya dengan warna pink untuk menunjukkan rasa empatinya terhadap orang-orang homoseksual yang sering diperlakukan dengan kurang baik di sana.

Setelah mewarnai rambutnya, Luke kemudian mengunggah foto dirinya ke akun Twitter miliknya. Ia mengatakan bahwa jika fotonya di-retweet 1000 kali, ia akan mempertahankan warna rambutnya tersebut seminggu lagi. Kampanye anti bullying dengan hashtag #StopBullyingNow ini begitu cepat menyebar di dunia maya dan foto Luke di-retweet 1000 kali hanya dalam dua jam.

Tidak hanya Luke, sejumlah polisi juga melakukan aksi yang sama. Hanya saja mereka tidak mewarnai rambut melainkan memakai seragam berwarna pink. Penampilan mobil polisi yang biasanya garang juga mereka ubah menjadi sedikit kalem dengan warna pink.

Memberi dukungan kepada orang-orang homoseksual bukan berarti kita mendukung tindakannya. Melainkan berusaha menghargai mereka sebagai manusia dan menghargai keputusan yang telah mereka ambil. Karena sebelum mengambil keputusan tersebut, mereka pasti telah melalui masa-masa sulit untuk mencari jalan terbaik.

(vem/rsk)

Tag Terkait