Kukorbankan Masa Depanku Demi Kesembuhan Adikku Tercinta

Fimela diperbarui 08 Apr 2015, 17:00 WIB

Demi orang yang sangat kita sayangi, kita bisa rela berkorban apa saja. Kita bisa melepaskan sesuatu yang begitu penting dalam hidup asalkan bisa membahagiakan orang tercinta. Kita juga bisa rela berjuang apa saja demi menyelamatkan orang yang begitu kita sayangi.

Kisah seorang remaja berusia 17 tahun ini begitu menyentuh. Di saat anak-anak seusianya pergi ke sekolah dan menyiapkan diri untuk mengikuti ujian masuk universitas, ia malah memutuskan untuk putus sekolah. Dilansir dari shanghaiist.com, remaja asal Guangxi, Cina ini memang sengaja berhenti sekolah supaya ia bisa bekerja. Dengan bekerja, ia bisa membantu biaya pengobatan sang adik.



Tahun 2013 lalu sang adik didiagnosis penyakit leukimia. Keluarga yang tadinya tinggal di pedesaan Jingshan harus pindah ke Nanning supaya bisa lebih dekat ke rumah sakit tempat sang adik menjalani kemoterapi. Orang tua mereka pun harus berhenti bekerja sebagai petani supaya bisa merawat putranya yang baru berusia tiga tahun ini.

Orang tua tak bekerja, otomatis tak ada pemasukan untuk membiayai pengobatan. Akhirnya, sang kakak memutuskan untuk bekerja. Hanya saja karena usianya baru 17 tahun, peluang kerja pun sedikit. Terpaksa ia melakukan pekerjaan serabutan seperti mencetak pintu plastik atau membuat instalasi. Sebulan ia bisa mengantongi 1.000 yuan atau sekitar 2 juta rupiah.


Pada tahun baru Imlek lalu, sang kakak bisa mengumpulkan uang 5.000-6.000 yuan (10-12 juta rupiah) untuk membantu biaya pengobatan adiknya. Sebenarnya sangat disayangkan karena sang kakak seharusnya mempersiapkan diri untuk ke perguruan tinggi. Tapi sebagai seorang kakak, ia mengatakan kepada wartawan kalau saat ini yang paling penting adalah kesehatan adiknya. Ia berharap pengorbanannya untuk berhenti sekolah saat ini bisa dibayar dengan kesembuhan sang adik hingga nantinya adiknya bisa bersekolah sendiri.

Sungguh sangat menyentuh sekali, ya Ladies. Sang kakak rela korbankan masa depannya dengan berhenti sekolah demi bisa membiayai pengobatan adik tercinta. Semoga sang adik segera diberi kesembuhan dan sang kakak bisa melanjutkan sekolahnya.



 
 
 
(vem/nda)