Tidak Bisa Bekerja Dengan Berat 300 Kg, Wanita Ini Mendapat Uang Rp 250 Juta Per Tahun

Fimela diperbarui 08 Apr 2015, 16:50 WIB

Seperti yang kita tahu, kegemukan atau obesitas dapat menjadi pemicu dari penyakit-penyakit berbahaya. Tidak hanya penyakit jantung, kolesterol tinggi dan diabetes, obesitas juga dapat menimbulkan masalah tidur yang disebut sleep apnea seperti yang dialami wanita bernama Rochelle Coulson ini.

Dilansir dari dailymail,co.uk, wanita berusia 21 tahun tersebut memiliki berat badan hingga 300 Kg yang membuatnya tidak bisa melamar pekerjaan. Ia selalu mengatakan bahwa jika ia bekerja, ia hanya akan menimbulkan masalah di kantor. Hal tersebut karena ia mengalami masalah tidur di mana ia begitu mudah terlelap.

Ia mengatakan bahwa jika ia harus duduk dan bekerja di kantor, ia hanya akan membuat managernya marah-marah karena tertidur pada jam kerja. Selain itu, ia khawatir ketika ia tiba-tiba tertidur, secara tidak sadar ia menekan tombol pada keyboard sembarangan dan membuat data yang dikerjakannya menjadi kacau.

Rochelle memanfaatkan kondisinya tersebut untuk bisa mendapatkan tunjangan dari pemerintah. Dengan alasan bahwa ia terlalu 'berbahaya' bagi sekitarnya karena sleep apnea yang ia derita. Ia meminta jaminan dari pemerintah untuk biaya pengobatannya, termasuk program penurunan berat badan.

Atas permintaannya, kini Rochelle mendapat:

  • tunjangan bagi orang yang mengalami penyakit jangka panjang sebesar 6 juta rupiah per bulan
  • tunjangan bagi orang yang tidak bisa bekerja karena suatu kondisi sebanyak 4 juta per dua minggu dan
  • tunjangan bagi orang berpenghasilan rendah untuk membayar sewa rumahnya sebanyak 2 juta per minggu.

Total tunjangan yang didapatkan  Rochelle mencapai £ 18, 712 atau kurang lebih 250 juta per tahun. Namun pihak pemerintah meminta Rochelle untuk berusaha menurunkan berat badannya dan menyembuhkan sleep apnea yang dideritanya, bukan berleha-leha dan memanfaatkan tunjangan tersebut.

(vem/rsk)