Bagi setiap orang tua, tentu sangat bahagia ketika melihat buah hatinya tertawa untuk pertama kalinya. Senyum dan tawa buah hati bisa buat perasaan orang tua menjadi lebih bahagia, lebih tenang dan juga lebih tentram. Namun, nampaknya kebahagiaan tersebut harus berubah menjadi tamparan keras bagi pasangan Kris Adam dan Shannon E-Summerrfield.
Dilansir dari laman metro.co.uk, pasangan ini dan juga keluarga besarnya harus merasa sedih dan merasakan kekecewaan mendalam setelah buah hatinya meninggal dunia bahkan setelah bayi tersebut tertawa untuk pertama kalinya. Bayi tersebut diketahui bernama Evan Summerfield dimana usianya masih 4 bulan.
Bayi Evan meninggal dunia karena terserang virus meningitis. Sebelumnya, sang nenek Evan mengetahui ada ruam di tubuh bayi malang tersebut. Ia juga mengalami panas tinggi. Evan lalu dilarikan ke rumah sakit di Derriford, Plymouth. Selama ini, evan memang tinggal bersama sang nenek yakni Sarah Summerfield.
Sang nenek mengatakan "Cara Evan meninggalkan kami sangat menyakitkan. 12 jam sebelum ia meninggal, ia tertawa untuk pertama kalinya di depan keluarga besar. Di depan saya dan juga orang tuanya." Saat dibawa ke rumah sakit dan menjalani pemeriksaan, dokter bilang pada sang nenek bahwa gejala meningitis pada Evan tidak terlalu parah.
"Dokter bilang gejala meningitis pada Evan tidak terlalu parah. Lalu dokter memberikan obat Calpol dan Nurofen. Dokter juga mengijinkan untuk membawa Evan pulang. Namun, jika demam pada tubuhnya belum reda, Evan harus segera di rujuk ke rumah sakit kembali." Ungkap Sarah.
Setibanya di rumah, kondisi Evan membaik dan ia juga tertawa cekikan untuk pertama kalinya serta tak menunjukkan bahwa ia tak lagi sakit. Tapi, 12 jam setelah itu, suhu tubuhnya kembali naik dan ruam di tubuhnya semakin parah. Nenek sarah mengatakan "Hal yang buruk terjadi pada Evan. Suhu tubuhnya sangat tinggi dan muncul ruam pada tubuhnya. Merasa sangat khawatir, saya bawa kembali Evan ke rumah sakit. Dokter segera menanganinya tapi beberapa saat kemudian mereka mengatakan bahwa Evan telah meninggal."
"Kami sangat terpukul dan tak menyangka. Evan tertawa untuk pertama kali itu ternyata merupakan sinyal bahwa ia akan pergi meninggalkan kami. Meskipun kami sangat sedih, kami juga bahagia telah melihat senyum dan tawa Evan untuk pertama kalinya. Kami semua sayang Evan." Ungkap Shannon, ibu Evan.
Kesedihan mendalam juga dirasakan oleh nenek Sarah, ia mengatakan "Saya sangat menyayanginya. Ia adalah cucu pertamaku, tapi karena penyakit berbahaya meningitis, dengan sangat cepat ia meninggalkan kami semua. Kasihan ya Ladies, semoga keluarga diberi kekuatan lebih untuk lebih bersabar dan menerima kepergian putra serta cucu pertama mereka. Selamat jalan untuk Evan.