Pada dasarnya, setiap orang hanya bisa melihat dengan jelas apa yang ada di depannya saat siang hari ataupun saat suasana di sekitarnya terang. Tapi, dilansir dari dailymail.co.uk, seorang ilmuwan bernama Gabriel Licina dan rekan-rekannya yang bekerja sebagai hacker biologi di California, Science for Masses (SfM) telah menemukan obat tetes mata yang bisa bantu manusia melihat dalam gelap.
Para ilmuwan ini menggunakan Chlorin e6 (Ce6) sebagai bahan utama pembuatan tetes mata. Chlorin e6 sendiri merupakan senyawa yang biasa ditemukan pada tubuh ikan laut dimana senyawa ini biasa digunakan sebagai obat kanker atau mengatasi kebutaan.
Sebelumnya, tetes mata ini belum pernah diujicobakan terhadap manusia. Namun, beberapa waktu yang lalu tetes mata ajaib ini diujicobakan kepada seorang ilmuwan dari SfM sendiri yang tidak lain adalah Licia Gabriel. Gabriel merupakan orang pertama yang merasakan tetes mata pertama dan bisa langsung menilai hasil temuannya.
Saat tetes mata itu diletakkan pada mata Gabriel, ia mengaku jika matanya sempat mengalami blur hitam kehijauan. Tapi, setelah beberapa waktu tetes mata tersebut larut di dalam matanya. Untuk mengatasi hal ini, ia menggunakan lensa pelindung mata.
Selain Chlorin e6, bahan yang digunakan untuk membuat tetes mata lain adalah garam dan insulin. Saat diujicobakan, para ilmuwan menempatkan Gabriel di dalam hutan yang gelap. Dan rupanya Gabriel bisa melihat dengan jelas apa yang ada di sekitarnya hingga jarak 50 meter di depannya. Ia bahkan bisa menemukan dengan mudah orang-orang yang coba bersembunyi di balik pohon di hutan.
Pagi hari setelah tes, penglihatan Gabriel telah normal kembali. Ia bisa melihat seperti semula dan tidak ada efek samping yang buruk pada kedua bola matanya. Meski uji coba ini telah berhasil dilakukan, SfM memperingatkan kepada semua pihak agar tidak melakukan percobaan yang sama kapanpun dan dimanapun.
Melakukan uji coba menggunakan bahan kimia untuk mata harus didampingi oleh seorang ahli. Jika salah dalam menempatkan bahan kimia di mata, hal ini bisa saja merusak permukaan mata bahkan bisa menyebabkan kebutaan. Dan meskipun telah menunjukkan hasil uji coba yang cukup memuaskan, pihak SfM belum memberikan pernyataan bahwa tetes mata ini aman untuk kesehatan mata.
(vem/mim)