Demi Kesembuhan Nenek, Cucu Berbakti Tempuh Perjalanan Hingga 1000 Kilometer

Fimela diperbarui 26 Mar 2015, 10:50 WIB

Terkadang, anak-anak justru mengajarkan kepada kita bagaimana menjadi seorang yang berbakti pada orang tua. Tidak jarang, karena anak pula kita harus belajar banyak mengenai cinta terhadap keluarga. Dilansir dari laman mirror.co.uk, anak 10 tahun bernama Shangguan Xi Mu dikatakan sebagai anak paling berbakti kepada orang tua.

Sejak 2 tahun terakhir, Shangguan merelakan dirinya berhenti sekolah dan merawat sang nenek, Shen (62). Tidak hanya merawat sang nenek, bocah 10 tahun ini juga berperan sebagai tulang punggung keluarga dan membiayai seluruh kebutuhan sehari-hari. Sang nenek yang menderita stroke sejak dua tahun lalu menjadikan nenek tidak bisa melakukan apa-apa.

Dan untuk menyambung hidup keluarga, Shangguan menggantikan peran sang nenek. Selama dua tahun terakhir sejak sang nenek didiagnosis stroke, bocah ini bekerja mengumpulkan botol plastik lalu menjualnya agar mendapatkan uang.

Shen diketahui menderita kelumpuhan dengan harapan tipis untuk kembali pulih dan bisa berjalan kembali. Hingga seorang tetangga baik hati menawarkan bantuan untuk membiayai pengobatannya sampai ia sembuh.

Namun, untuk menemukan obat untuk sang nenek. Shangguan harus membawa sang nenek ke kota Jinan di Provinsi Shandong. Itu artinya, ia dan sang nenek harus menempuh perjalanan sejauh 600 mil atau hampir 1000 kilometer karena tempat tinggal mereka adalah di Zhangchun, wilayah timur Cina.

Meskipun ia harus menempuh perjalanan yang teramat jauh, bagi Shangguan itu adalah kewajiban baginya demi kesembuhan sang nenek. Ia mengatakan "Saya hanya memiliki nenek. Kami harus melakukan apapun yang kami bisa dan saat kami bisa. Nenek telah membantu dan merawat saya sejak kecil. Saya merasa bahagia bisa membalas kebaikan nenek sekarang. Ini sudah menjadikan kewajiban saya sebagai cucunya."

Shangguan sendiri diasuh oleh sang nenek sejak ia masih balita. Saat bocah ini berusia 2 tahun, ibunya meninggalkannya. Dan setahun kemudian tepatnya saat ia berusia 3 tahun, sang ayah juga meninggal dunia. Sejak saat kedua orang tua bocah ini tiada, sang neneklah yang merawat dan membesarkannya dengan penuh cinta.

Setelah di rawat di salah satu rumah sakit rehabilitasi di Jinan selama satu bulan, sang nenek menunjukkan pemulihan yang cukup signifikan dan kondisinya semakin membaik. Kini sang nenek sudah bisa berjalan jarak pendek.

Selama menunggu sang nenek di rumah sakit, Shangguan tidur di koridor rumah sakit. Setiap hari ia juga membelikan sayur dan buah segar untuk nenek dari pasar dekat rumah sakit. Bocah ini juga menghabiskan waktunya dengan menggambar menggunakan kertas dan pensil yang telah disediakan perawat rumah sakit. Menggambar adalah hobi Shangguan.

Shangguan dikenal sebagai anak yang ceria, murah hati dan tidak pernah putus asa ataupun mengeluh. Ladies, semoga kisah ini menjadi inspirasi untuk kita semua. Sudah menjadi kewajiban bagi anak maupun orang tua saling merawat dan menjaga keluarganya. Semoga sang nenek bisa segera pulih dan Shangguan bisa merasakan bangku sekolah kembali.

(vem/mim)