Salah satu momen bahagia bagi sebagian besar wanita adalah mengetahui adanya makhluk kecil yang sedang tumbuh dan berkembang di dalam rahimnya. Setiap detik penantian kehadirannya adalah saat-saat yang membuat hati seorang ibu berbunga-bunga.
Tapi bagaimana jika di tengah-tengah penantian itu ternyata ada kabar tak menggembirakan bahwa janin yang dikandung mengalami keguguran? Tak terbayang lagi hancurnya perasaan sang ibu ya, Ladies. Itulah yang sempat dialami oleh seorang wanita yang bernama Catherine Urhegyi.
Dilansir dari dailymail.co.uk, Catherine tengah menanti kehadiran putri keduanya saat dokter memberitahunya bahwa tidak ada tanda-tanda jantung berdetak dari janin yang dikandungya. Dokterpun menawarkannya untuk menggugurkan kandungannya secara alami atau mengonsumsi pil aborsi.
Setelah berunding bersama sang suami, Catherine pun memutuskan untuk meminum pil aborsi dan memulai prosedur pengguguran kandungan. Dua hari kemudian, Catherine kembali ke rumah sakit untuk melakukan tahap selanjutnya. Namun alangkah terkejutnya sang dokter mendengar adanya detak jantung dari dalam rahim Catherine, menandakan bahwa putri yang sanga diharapkan keluarga Catherine masih hidup.
Perasaan Ibu satu anak tersebut campur aduk antara bahagia dan takut jika telah terjadi apa-apa pada calon putrinya karena obat yang telah ia konsumsi. Pikirannya semakin diperburuk oleh kabar dari dokter bahwa kemungkinan ia telah kehilangan salah satu dari putri kembarnya. Mendengar hal itu, ia merasa kecewa dan marah, mengapa dokter sampai melakukan kesalahan yang cukup fatal seperti itu.
Catherine mencoba berprasangka baik pada apa yang terjadi. Setidaknya, ia mengetahui bahwa bayi yang dikandungnya masih hidup dan dia bisa merasakannya menendang-nendang perutnya. Namun bayangan buruk tentang kehilangan salah satu dari anak kembarnya membuat Catherine terkadang merasa sangat was-was.
Pihak rumah sakit telah meminta maaf atas apa yang terjadi pada keluarga Urhegyi. Mereka juga akan segera mengadakan evaluasi terhadap kejadian ini dan berusaha agar tidak sampai terulang kembali.
(vem/rsk)