Setelah Lama Tersiksa Oleh Ibu, Kini Kami Bisa Merasakan Bahagia

Fimela diperbarui 14 Mar 2015, 11:40 WIB

Bagi seorang anak, orang paling baik dan paling mengagumkan dalam hidup adalah ibu. Seperti yang kita tahu, tugas dan kewajiban ibu adalah merawat, menjaga, menyayangi serta melindungi anak. Kasih sayang ibu bahkan dikatakan ibarat sepanjang jalan. Seorang ibu dikenal sebagai seseorang yang lembut dan penuh kasih sayang. Namun, tidak jarang sikap baik dan lembut dari ibu tidak dimiliki oleh seorang ibu angkat.



Seperti kisah dongeng Cinderela, ibu angkat yang kejam dan sadis juga ada dalam kehidupan nyata. Tidak hanya menelantarkan anak, ibu ini juga menyiksa dan melukai anak. Dilansir dari laman dailymail.co.uk, seorang ibu bernama Eunice Spry dinobatkan sebagai ibu paling kejam dan paling sadis di Inggris. Kekejaman yang dilakukan oleh wanita ini bahkan digambarkan dalam sebuah film dokumenter di Inggris.

Apa yang dilakukan Eunice terhadapa 3 anak angkatnya sendiri terungkap setelah ketiga buah hati anggkatnya yakni Victoria Evans, Christopher Srpy dan Alloma Gilbert angkat bicara. Sebelum kasus ini terungkap, Eunice sendiri diketahui telah melakukan perlakuan yang kurang baik dan penyiksaan terhadap ketiga buah hatinya tersebut selama belasan tahun tahun.



Victoria yang saat ini berusia 28 tahun mengatakan bahwa Eunice memukulnya sejak ia berusia 2 tahun. Ibu angkat tersebut memberi ia makan makanan anjing, mengurungnya di lemari dan memukulnya dengan benda keras di rumah. Perlakuan ini juga dilakukan Eunice terhadap kedua saudara Victoria yakni Christopher dan Alloma. Tidak jarang 3 bersaudara ini harus tidur di gudang.



Perbuatan buruk Eunice tidak hanya sampai di situ. Ia kerap memukul anak-anak angkatnya tersebut. Christopher bahkan mengatakan bahwa di usia yang masih belia yakni di bawah 10 tahun, ia harus tidur di kandang ayam dan makan ala kadarnya. Eunice kerap membiarkan anak-anaknya kelaparan.

Lebih menyakitkan, saat usia Christopher 14 tahun dan ia baru saja kecelakaan serta mengalami patah tulang kaki. Sang ibu tidak memberikan perawatan yang maksimal. Christopher harus berada di kursi roda selama 2 tahun hingga usianya 16 tahun. Ketika ia berusaha untuk belajar berjalan, sang ibu justru memukul kakinya dan ia harus kembali duduk lemah di kursi roda.



Merasa takut, ketiga anak tersebut tidak pernah melaporkan apa yang telah dilakukan sang ibu terhadap mereka. Bahkan ketika guru di sekolah bertanya kenapa ada luka ditubuh ketiga anak tersebut, mereka enggan mengatakan kebenaran yang terjadi. Hingga pada tahun 2007, mereka memutuskan untuk menceritakan kekejaman sang ibu terhadap teman-temannya. Atas dukungan teman inilah, mereka memberanikan diri melaporkan sang ibu ke polisi.



Pada bulan April 2007, Eunice dinyatakan bersalah dan ia dijatuhi hukuman penjara selama 14 tahun. Sejak saat itulah, ketiga anak yang tengah mengajak dewasa tersebut merasa sangat bahagia dan berharap sang ibu bisa menyesali kesalahan yang dibuatnya. Victoria, Christopher dan Alloma saat ini telah tumbuh menjadi seseorang yang lebih dewasa dengan kehidupan baru mereka yang lebih baik.

Semoga ibu angkat seperti ini tidak pernah ada lagi Ladies. Sebagai seorang yang lebih dewasa, sudah seharusnya kita menyayangi dan mencintai anak-anak.

(vem/mim)