"Aku trauma kalau dikenalkan dengan orang baru, padahal aku belum sampai ketahap melihat fisik secara langsung dan berinteraksi. Aku cenderung impulsif untuk menutup diri yang berakhir aku memutuskan untuk tidak melangkah lebih jauh. Aku cenderung selektif (bahkan aku sampai tidak tahu takarannya sekarang). Mungkin aku takut karena tidak mau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di masa lalu dan berbagai pertanyaan muncul; Apakah dia benar-benar baik? Apakah ini cuma skenario? Apakah aku akan dipermainkan? Apakah akan ada kepastian?" –Sari, member Setipe.com
Tim Setipe.com yang berisikan sekumpulan psikolog yang siap memberi saran dan pesan, tertarik untuk mengangkat pertanyaan Sari ini karena kami yakin pertanyaan ini mungkin bisa jadi pertanyaan Anda juga. Sejauh yang kami tangkap, Sari merasa kecewa dengan hubungannya yang lalu karena tidak juga diberi kepastian.
Sejujurnya kami masih menebak-nebak sejauh mana Sari telah mengenal mantan calon pasangannya tersebut, sejauh mana investasi emosi, materi, dan fisik yang telah diberikan Sari, dan kejadian apa yang menimpanya sehingga ia enggan memulai lagi. Sebelum sampai tahap memulai lagi, kami rasa penting untuk mengetahui jenis ketakutan yang Anda rasakan paska gagalnya hubungan ini. Untuk itu, kami akan memberikan beberapa skenario yang mungkin terjadi pada ‘korban’ ketidakjelasan hubungan ini.
What's On Fimela
powered by
Skenario A : Anda dan mantan calon pasangan baru dekat
Anda merasa telah cocok dengan mantan calon pasangan (sebut saja X) karena intens bertukar pesan lewat media sosial. Sayangnya Anda baru beberapa kali kencan dengan X. Pada tahap ini Anda tidak bisa menyimpulkan bahwa X sudah merasa cocok dengan Anda. Mungkin pada tahap yang sama, X masih merasa ia sedang masa pencarian (seperti Anda mencari match di Setipe.com) dan Anda merasa trauma ketika mengetahui bahwa X juga mengirim pesan dan kencan dengan orang lain, bukan hanya dengan Anda.
To be fair, menurut saya hal ini bukanlah kesalahan X, karena toh X belum mengungkapkan bahwa ia ingin menjalin hubungan serius dengan Anda. Ia masih dalam tahap membandingkan apakah Anda memang cukup cocok dengannya. Dan kesalahan yang sering dilakukan orang adalah mengira bahwa ia dan X telah memasuki hubungan yang eksklusif. Perbedaan pemahaman ini yang kadang-kadang mendorong salah satu pihak untuk tidak melanjutkan hubungan.
Tips dari tim Setipe.com:
Menurut kami, ketakutan Anda ini adalah anak dari perbedaan persepsi yang terlanjur tidak terselesaikan. Jika Anda bertemu hubungan seperti ini lagi, ada baiknya Anda mengajak kencan lebih sering. Dengan memahami bahwa ia berada dalam kebimbangan, Anda bisa meyakinkan dirinya bahwa Anda memang yang terbaik. Jika cara ini tidak berhasil, Anda boleh tanya langsung apa yang menjadi ganjalan di hatinya.
Untuk Anda dengan tipe yang tidak pilih-pilih dan urgently mencari hubungan yang serius, ada baiknya Anda tidak membuang-buang waktu. Jika ia masih dalam tahap mencari-cari dan lama dalam menetapkan hubungan ada baiknya Anda fokus mencari yang memang lebih siap untuk hubungan yang serius.
Tim Setipe.com mengerti hal ini dengan cara bertanya langsung di depan kepada setiap calon membernya, Hubungan apa yang Anda cari? Filterisasi sudah dilakukan di depan dan kami berharap visi yang sama untuk diketahui di awal hubungan akan memperlancar perjalanan.
Skenario B : Anda dan mantan calon pasangan telah cukup dekat
Saya dapat menggolongkan Anda dan X cukup dekat ketika ia sudah menjadikan Anda sebagai rutinitasnya selama lima bulan terakhir (misalnya hampir tiap minggu pasti bertemu). Ia pun mengindikasikan bahwa hubungan kalian memang eksklusif. Tetapi Anda terlalu lelah untuk tetap menunggu seperti ini.
Tips dari Tim Setipe.com:
Anda merasa takut karena merasa bertaruh. Anda ragu apakah Anda bisa percaya dan beri lebih banyak waktu dan emosi dimana hubungan ini bisa saja berlanjut ke hubungan romantis ataupun tidak kemana-mana. Ketika hubungan masih tidak berakhir kemana-mana, Anda pun menjadi terpukul dan menggeneralisasi bahwa semua hubungan akan berakhir seperti ini.
Jika Anda bertemu hubungan seperti ini lagi, antisipasi dengan beri kode kecil untuk memberitahunya bahwa Anda sudah siap menjalin hubungan lebih serius (karena siapa tahu kalian sama-sama mispersepsi lagi, atau bahkan tunggu-tungguan siapa yang siap duluan). Tetapi, jika Anda sudah mengkode dan tetap mental entah kemana, siap-siap untuk mencari calon lain yang lebih siap menjalin hubungan.
Yakin semua orang ujung-ujungnya akan menggantungkan Anda? Saya tantang Anda untuk ngobrol dengan minimal 7 orang di Setipe.com. Buktikan pasti ada yang menginginkan hubungan yang tidak main-main lagi.
Skenario C : Anda dan mantan calon pasangan sangat dekat
Pada tahap ini, Anda telah setahun atau lebih kenal dengannya. Anda bahkan sudah kenal teman-teman baiknya dan keluarganya, begitupun sebaliknya. Berkali-kali Anda coba meminta kejelasan, yang ia minta adalah Anda bersabar.
Saya jadi ingat film Hes Just Not That Into You dimana Jennifer Aniston akhirnya meninggalkan Ben Affleck setelah bertahun-tahun bersama tetapi tak juga memberikan kepastian. Pada film ini, Ben akhirnya sadar bahwa Jen adalah belahan jiwanya dan berbalik memberikan kepastian pada Jen. Bersabar pada proses adalah kuncinya.
Tips dari Tim Setipe.com:
Kami paham bagaimana sulitnya posisi Anda paska berakhirnya hubungan ini. Tentunya kami tidak langsung sarankan Anda segera menjalin hubungan baru. Untuk berani menjalin hubungan dengan orang lain, tata kembali kehidupan dan identitas baru Anda. Anda bisa dapat kembali semangat diri dengan mendekatkan diri pada keluarga dan sahabat, bergabung di lingkungan baru, mengejar kembali hobi ataupun resolusi Anda yang selama ini belum tercapai, dan sejuta kegiatan positif lainnya. Ketika Anda sudah bahagia dengan hidup Anda, Anda akan tahu kapan saatnya untuk membuka hati lagi.
Dari gambaran di atas, saya harap Anda dapat mengerti asal ketakutan Anda. Tidak hanya mengerti, saya juga ingin Anda untuk mengambil langkah nyata untuk mulai memperbaiki diri dan juga hubungan Anda ke depannya. Selamat mencoba!