Amanda Indah Lestari Angkat Kain Tenun Baduy Dengan Sentuhan Mongol

Fimela diperbarui 28 Feb 2015, 12:45 WIB

Kain tenun memiliki daya tarik pada keindahan dan keunikannya. Hal itulah yang membuat desainer tanah air suka memakai kain tradisional ini. Saat ini, mereka juga selalu mempromosikan tenun dari berbagai daerah. Seperti tenun dari Indonesia bagian Timur, NTT dan NTB.



Salah satu desainer yang mempromosikan kain tenun adalah Amanda Indah Lestari. Melalui brandnya yang diberi nama Lekat, desainnya memberikan nafas baru bagi dunia fashion karena ia mengeksplor kain tenun dari suku Baduy Provinsi Banten. Desain karyanya sendiri di pamerkan pada shownya di  2015 (IFW).



Ia mengaku koleksinya terinspirasi dari perjalanan dirinya sewaktu pergi ke Mongolia. Tujuan Amanda pakai tenun adalah mengembangkan tenun Baduy agar terlihat tidak monoton. Dengan mengkombinasikan tenun Baduy sebagai bahan dasar busananya, ia juga ingin menonjolkan gaya Budaya Mongol yang sangat dipengaruhi oleh cara hidup mereka yang nomaden.

"Saya ingin mengembangkan tenun Baduy supaya tidak monoton, dan saya kembangkan dengan budaya lain. Sekarang saya ingin kembangkan dengan budaya Mongol yang nomaden sama halnya pada suku Baduy," ungkap Amanda dalam Konferensi Persnya di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan Jakarta Pusat Jumat 27 Februari 2015.



The Old Journey to The Nomad merupakan temanya. Tenun Baduy yang memiliki ciri khas motif geometris dengan warna-warna bumi seperti cokelat, biru, hijau dan kuning yang terlihat begitu etnik namun tetap modern. Amanda membuat kain tenun Baduy menjadi outwear, celana panjang, coat, blazer, jumsuit, dress hingga atasan.

Dengan cara mengembangkan pattern dan warna yang lebih modern, akhirnya Amanda dapat menciptakan desain baru yang unik dan menarik. Selain itu, dirinya menjelaskan bahwa tenun Baduy juga lebih mudah dikembangkan dari segi warna dan motif.



"Patternnya saya kembangkan dengan kemodernitas. Saya ingin mengajak masyarakat Indonesia mengapresiasi budaya sendiri, yaitu dengan memakai kainnya. Kita kan jadi tahu ya ternyata Baduy juga punya tenun. Daerah yang hanya 5 jam dari Jakarta," tutupnya.

Wah menarik ya Ladies. Semoga Amanda bisa terus mengembangkan desain busananya untuk hadirkan busana-busana terbaik menggunakan kain tenun tradisional.

(vem/mim)