Karena Anak Autisme Satu Keluarga Dilarang Naik Pesawat

Fimela diperbarui 26 Feb 2015, 11:40 WIB

Bagi setiap maskapai penerbangan tentu harus memperhatikan kenyamanan serta keamanan pelanggan atau calon penumpang. Meskipun terkadang penumpang bermasalah, sudah sepantasnya perusahaan maskapai penerbangan bisa mengatasi hal ini. Namun, kelihatannya saat ini masih ada perusahaan maskapai penerbangan yang mengecewakan pelanggan dengan peraturan dan kebijakannya.

Dilansir dari laman mirror.co.uk, sebuah keluarga harus menunggu lama di bandara bahkan menginap di hotel dekat bandara selama 2 hari. Pihak perusahaan maskapai penerbangan pesawat yang akan mereka tumpangi menolak mereka. Penyebab penolakan sendiri adalah lantaran keluarga tersebut mengajak buah hatinya yang masih berusia 11 tahun dimana anak tersebut menderita autis.

Keluarga tersebut sendiri adalah Arshad Sherbaz sang ayah, Shelena Begum sang istri dan Mustafah 11 serta Meelam 9 sang anak. Penolakan terjadi di bandara Dalaman, Turki. Keluarga ini baru saja menikmati paket liburan bersama Thomas Cook dan ingin kembali pulang ke Inggris. Tapi, saat ingin masuk ke dalam pesawat mereka di tolak dan tidak boleh naik pesawat tersebut karena putranya dianggap tidak layak terbang dan bisa membahayakan.



Hal ini tentu menimbulkan kekecewaan besar bagi sang ayah, Arsyad. Perwakilan dari perusahaan maskapai penerbangan menuntut orang tua Mustafah agar memberikan surat keterangan dari dokter untuk menjamin bahwa Mustafah boleh melakukan penerbangan dan tidak membahayakan.

Mustafah sendiri merupakan anak berusia 11 tahun yang diketahui menderita autisme parah dan hanya bisa berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Sebelumnya, saat melakukan perjalanan pergi ke Turki di pesawat yang sama, Mustafah menggedor-gedorkan kepalanya di pintu toilet karena merasa tidak nyaman saat berada di dalam pesawat. Namun hal ini tidak berlangsung lama, ia bisa kembali tenang saat sang ayah membantu menenangkannya.

Nampaknya ada penumpang lain di pesawat sama yang tidak suka dengan hal ini. Dan penumpang tersebut mengadukan hal ini kepada sang pilot pesawat. Ia mengatakan bahwa apa yang dilakukan Mustafah bisa mengancam keselamatan orang lain. Dan hal inilah yang menyebabkan penolakan terjadi.

Agar bisa kembali pulang ke Inggris, keluarga Arsyad akhirnya meminta surat keterangan dari dokter dan memperoleh surat tersebut. Namun sayang, penerbangan tujuan Inggris dari bandara Dalaman Turki sudah habis dan akan ada lagi 40 jam kemudian. Dan setelah 2 hari menunggu, keluarga ini akhirnya bisa kembali ke Inggris.

Bagaimana menurut Anda? Kasihan sekali bukan apa yang menimpa keluarga Arsyad. Peristiwa ini tentu saja membuat banyak waktu mereka tersita dan pengeluaran finansial semakin bertambah. Semoga saja, setiap maskapai penerbangan memberitahukan kebijakan jelas pada perusahaannya untuk semua calon penumpang agar tidak terjadi lagi peristiwa seperti ini.

(vem/mim)
What's On Fimela