Demi Film, Atiqah Hasiholan Rela Adu Fisik Bersama Rio Dewanto

Fimela diperbarui 17 Feb 2015, 12:20 WIB

Pasangan selebriti yang terlihat mesra dan kompak dalam pekerjaan, siapa lagi kalau bukan Atiqah Hasiholan dan Rio Dewanto. Mereka berdua sama-sama aktris dan aktor yang jago dalam hal berakting. Selain itu mereka juga pasangan yang cantik dan tampan.

Bisa dibilang pasangan suami istri ini sangat profesional bila mendapatkan tawaran kerja bareng di film layar lebar. Tidak heran jika Atiqah dan Rio selalu mendapatkan peran satu frame. Namun, hal tersebut bukan lagi kecanggungan bagi mereka berdua. Ini justru membuat Atiqah dan Rio semakin memperkuat karakter peran di film tersebut.

Film 2014 merupakan pengalaman akting yang baru bagi Atiqah dan Rio. Mengapa? Karena dalam film ini Atiqah berperan sebagai Polwan atau Polisi Wanita, sedangkan Rio Dewanto sendiri sebagai seorang pembunuh bayaran yang tidak lain adalah musuh polisi.

"Di film ini aku berperan sebagai Polwan, Astri. Dan Rio sebagai Satria seorang pembunuh bayaran. Di cerita ini ada action ya, dan ini challenging buat aku. Karena belum pernah fighting dan Rio perannya tidak ada dialog, tidak berbicara," kata Atiqah di kantor KapanLagi Tebet Jakarta Selatan Senin 16 Februari 2015.

Tak hanya itu saja, yang membuat film tersebut menjadi berkesan bagi mereka berdua adalah Atiqah dan Rio adu fighting. Sehingga mereka perlu mempelajari koreografi yang ditangani langsung oleh tim handal dari Korea.

"Aku harus bisa jadi Polwan yang bisa berantem. Karena ada actionnya juga. Ini tantangan pertama dan baru buat saya karena ada action di film ini," ujar Atiqah.

"Scene fightingnya justru paling banyak kita berdua. Ini juga jadi pengalaman pertama bagi kita," tambah Rio Dewanto dalam kesempatan yang sama.

Walau mempelajari koreo berkelahi dengan latihan yang rutin, tetap saja Rio tidak ingin melukai sang istri. Sehingga ia sangat berhati-hati dalam adu fighting di film ini.

"Sebetulnya ada teknik-teknik koreografernya biar ga kena, tapi kalau kena-kena dikit ya paling sorry ya.  Sempet ada kena-kena dikit, suatu pengalaman seru karena didalam film ada peran adegan fightingnya, kebetulan film ini aku ga ada dialognya sama sekali, bisu," ucap Rio.

Mereka berharap film ini dapat menambah kekayaan wawasan bagi penontonnya dan setiap orang memiliki penilaian masing-masing dalam suatu cerita film.

Perlu Anda ketahui film 2014 karya sutradara Hanung Bramantyo hanya cerita fiktif belaka, namun banyak kejadian-kejadian yang reled terhadap politik di Indonesia. Dan film ini lebih menitik beratkan pada drama percintaan.

(vem/yun/mim)
What's On Fimela