So Romantic! Doaku Tentang Jodoh Terjawab di Hari Valentine

Fimela diperbarui 09 Feb 2015, 13:00 WIB

Setiap orang punya kisah asmara dan cerita cintanya sendiri. Dan dari setiap kisah itu, pasti ada pengalaman manis dan pahit yang mengisinya. Seperti kisah cinta sahabat Vemale bernama Devi Ariyanti ini. Ia memiliki kisah yang begitu romantis dan kebetulan berkaitan erat dengan Hari Valentine. Seperti apa kisahnya? Yuk, langsung kita simak saja kisah yang dikirimkan langsung oleh Devi ini.

***

Perkenalkan namaku Devi Ariyanti. Dan, inlah sepenggal kisah cintaku...

Saat aku duduk di bangku kelas 3 SMA, pernah aku bilang kepada para sahabatku kalau aku akan berjodoh dengan seorang pria yang tinggal di kota Semarang. Pernyataan itu keluar begitu saja dari mulutku. Bahkan aku bisa merasakan bahwa mungkin aku dan si pria yang aku bayangkan saat itu sudah menjalin hubungan cinta sendiri sebelum pada akhirnya kami berdua bertemu dan berjodoh.

Waktu pun berlalu. Tidak terasa akhirnya aku lulus SMA dengan nilai yang memuaskan sehingga aku melanjutkan pendidikan S1-ku di kota  Semarang. Ketika menginjakkan kaki di kota Semarang, aku berhenti sejenak mana mungkin aku dapat jodoh di kota ini, kota yang panasnya minta ampun dan sangat padat.

Di awal-awal kuliah, aku juga sedang menjalani hubungan jarak jauh dengan seorang pria yang kuliah di UI, Jakarta. Kami sudah menjalin hubungan selama 4 tahun dan selama itulah kami hanya berhubungan melalui telepon dan fasilitas chatting. Setelah semester pertama berlalu, aku harus menghadapi pengalaman pahit. Aku dan pacarku akhirnya putus dengan alasan prinsip kami yang berbeda. Aku menangis semalaman dalam gelapnya kamar dengan ditemani para sahabat tersayang. Namun, tiba-tiba pintu kamarku diketuk oleh salah satu temanku.


Teman yang mengetuk pintu itu bilang kalau ada pria yang ingin bertemu denganku, Firman namanya. Dengan wajah yang memerah, mata dan wajah bengkak karena menangis seharian, aku menemui pria yang sebelumnya tak pernah kukenal sama sekali. Pertemuan itu terjadi di awal bulan Januari 2008.

Awalnya aku bertanya-tanya siap pria yang begitu manis ini. Ia sangat sopan dan nada bicara lembut dan santun. Wajahnya pun bersinar berseri indah sekali sambil memperkenalkan dirinya dengan baik. Seketika, aku langsung kagum padanya. Sepanjang hidupku, aku belum pernah bertemu pria sesopan ini. Jujur saja saat itu aku malu menemuinya karena hatiku yang baru saja remuk dan wajahku yang masih berantakan. Tapi aku berusaha untuk tetap percaya diri. Dia sempat bertanya, "Mbak kenapa?" tapi aku hanya menanggapinya dengan seulas senyum dan sikap diam.

Firman Nuryanto, itu nama lengkapnya. Dia datang menemuiku karena sebelumnya aku berkenalan dengan sahabat baiknya sebut saja Andrew. Andrew punya ketertarikan denganku sehingga menyuruh Firman untuk menemuiku dan meminta nomor ponselku. Firman menjelaskan dengan baik dan sopan sehingga aku pun menjadi nyaman.
    
Setelah itu kami pun berhubungan lewat HP dan akhirnya aku cerita kalau sebenarnya aku sudah putus dengan pacarku dan sempat pula aku bilang, "Andrew mana? Kok nggak menghubungiku? Tapi malah kamu yang menghubungiku?" Dia pun hanya tertawa dan minta maaf kalau pada akhirnya dia lebih menyukaiku dan sudah minta ijin sama temannya Andrew untuk mendekatiku.

Akhirnya, kami sering pergi keluar untuk makan malam. Di awal bulan Februari kami pun jalan-jalan ke Yogyakarta berdua kemudian main ke rumahku yang di Pati serta bercerita kesana-kemari. Yang aku sukai dari dia adalah sikapnya yang sopan sekali. Dengan usianya yang lebih tua 7 tahun dariku, ia memang sosok pria yang dewasa. Dia juga sudah bekerja di salah satu perusahaan swasta di Semarang.

Berkat dia juga, aku makin tahu banyak tempat indah di kota Semarang. Dia mengajakku jalan-jalan setiap hari sepulang ia dari kantor. Tak terasa hampir satu bulan kita pendekatan. Suatu malam tanggal 13 Februari 2008, kami berdua makan bersama sambil melihat orang-orang berpasangan yang sedang merayakan Valentine. Saat itu, ia juga membelikanku beberapa batang cokelat dan memberikan hadiah boneka beruang kecil yang begitu lucu. Sepulang dari acara makan malam, aku merasa bahagia sekaligus canggung.

Sesampai di kamar kos, hatiku rasanya campur aduk. Teman kosku sempat bertanya apakah aku bahagia. Dan, ya aku memang bahagia. Setiap kali ponselku berdering dan menerima telepon darinya, hatiku makin deg-degan saja. Lalu ketika jam menunjukkan pukul 12 malam, ia menelepon dan memintaku keluar kos sebentar. Kubangunkan teman kosku dan memintanya untuk menemaniku keluar. Tak kusangka, Firman sudah datang membawa bunga yang besar dan cokelat. Lalu ia mengutarakan perasaannya dan menyatakan cinta dengan cara yang begitu istimewa dan romantis.


Aku sangat bahagia sekaligus terharu dengan ungkapan cintanya. Tak lupa kuucap syukur pada Allah dan pada ibuku yang sudah berada di surga. "Jadi inilah jodohku." Ya, tanggal 14 Februari 2008 adalah hari bahagiaku. Aku tak pernah lupa akan setiap detailnya hingga saat ini.

Setelah pernyataan cinta di hari Valentine saat itu, kami menjalin hubungan dengan bahagia, baik dalam keadaan sedih maupun bahagia, kami selalu bersama. Dia menungguku sampai aku lulus sarjana dan mendapatkan pekerjaan di Semarang. Lalu pada akhirnya kami menikah tanggal 25 April 2013. Firman Nuryanto sudah mengisi hari-hari bahagiaku sampai detik ini. Kami pun sudah diberi bonus oleh Tuhan, yaitu sesosok malaikat putri kecil nan cantik yang kami beri nama Leandra Ayu Firmansyah yang sekarang hampir berusia 6 bulan.

Dan bulan ini kami akan merayakan anniversary hubungan kami yang ke-7 tahun tepat di hari Valentine nanti dengan putri kecil kami tentunya.
Happy Valentine's Day buat semuanya. Terima kasih.


        


(vem/nda)
What's On Fimela