Menjaga kedisiplinan siswa di sekolah merupakan kewajiban guru dan kepala sekolah. Namun, bagaimana siswa mau mendengarkan peringatan tenaga pengajar jika yang mengingatkan tidak memberi contoh yang baik? Dilansir oleh Mirror.co.uk, seorang kepala sekolah dituduh dengan tuduhan berganda telah mengusir muridnya yang telah mengomentari gaya rambutnya di akun Facebook. Sebelumnya, dia telah memperingatkan siswa laki-laki itu agar mengubah gaya rambut 'mohawk'-nya karena tidak dapat diterima di sekolah.
Jordan Ford, murid berusia 14 tahun tersebut tidak terima diperingatkan kepala sekolahnya. Keziah Featherstone, sang kepala sekolah mengomentari gaya rambut Jordan yang buruk. Memintanya segera memotong rambut dan mengganti warna rambutnya yang merah karena itu dilarang di sekolah. Jordan marah padanya sehingga membalas peringatan kepala sekolahnya dengan posting foto
Keziah dengan rambut dicat ungu. Jordan menilai jika potongan rambut kepala sekolahnya juga jelek. Dan, mengkritik Keziah bahwa tidak pantas memperingatkan gaya rambut miliknya jika ia tidak bisa memberi contoh yang baik bagi murid lainnya. Pada timeline foto kepala sekolah, Jordan menuliskan 'Ibu bukan contoh yang baik untuk mengatur siswa.' Pihak sekolah Bridge Learning Campus di Bristol gagal melihat sisi lucu dari posting-an Jordan. Dan, menemukan sekitar 50 komentar yang menjadikan foto itu sebagai referensi buruk untuk gaya rambut Keziah.
Jordan menolak meminta maaf pada Keziah dan sekarang telah dikeluarkan dari sekolah. Mark Davies selaku kepala eksekutif sekolah itu mengatakan bahwa melarang untuk melakukan bullying di internet pada siswa ataupun staf. Dan menambahkan bahwa Jordan beserta orang tuanya telah melanggar perjanjian batasan penggunaan internet di sekolah. Foto Keziah menampilkan tato palsu, rambut dicat ungu dan pakaian warna-warni dengan posisi duduk. Ibu Jordan, Patrizia Hedges yang berusia 43 tahun, turut mengomentari foto yang diunggah pada 11 Desember lalu. Dia berkomentar bahwa sekolah itu munafik.
Menurutnya, jika Keziah tidak menginginkan hal itu terjadi maka seharusnya dia tahu diri saat mengingatkan siswanya. Akhirnya, Jordan meminta maaf di akun Facebook miliknya dan ingin kembali ke sekolah. Jordan mengatakan bahwa bosan berada di rumah terus dan menyesal telah melakukan tindakan itu. Kemudian, dia menemui guru-gurunya untuk meminta maaf.
Jordan menjabat tangan Davies, dan ingin kembali ke sekolah itu. Ayah Jordan, John Ford berusia 46 tahun menambahkan bahwa Jordan ingin selalu kembali ke sekolah dan selalu mengenakan seragam. Baginya, dengan dikeluarkannya Jordan membuat stres keluarga. John dan Patrizia telah membela tindakan Jordan dan mengatakan hal itu dengan jelas, hanya saja pihak sekolah mencari alasan untuk menyingkirkannya.
Setelah Jordan kembali ke sekolah seolah-olah dia menjadi badut di kelasnya, dan John merasa anaknya mengalami ketidakadilan. Karena, anaknya mengecat rambutnya menjadi merah menjadi persoalan besar di sekolah. Sedangkan, ada guru yang mengecat rambut di sana tidak ditindak tegas. Bagaimana menurut Anda, ladies?
- Duh! Pemuda Bakar Organ Intimnya Untuk Pamer di Sosial Media
- Sebulan Saja Remaja Cepat Pulih dari Putus Cinta Daripada Orang Dewasa
- Wajah Gadis Cantik Jadi Nenek-Nenek Karena Pakai Ekstasi
- Mengenal Penyakit Aneroksia Vernosa di Kalangan Remaja
- Rambut Terlalu Keren dan Klimis, Anak 13 Tahun Tidak Boleh Masuk Kelas
- Tak Diberi Kado Saat Hari Guru, Ibu Guru Memaki Muridnya Sampai 1 Jam
(vem/nip)