Ibu Tega Memotong Leher Tiga Bayinya Karena Terlalu Sering Menangis

Fimela diperbarui 27 Jan 2015, 14:40 WIB

Sindrom baby blues atau depresi pasca melahirkan (post partum) ditandai gejala depresi seperti cemas, sering menangis dan takut. Kondisi ini terjadi pada 14 hari pertama sejak melahirkan.

Depresi ini mempunyai karakteristik yang spesifik antara lain, mimpi buruk, insomnia, fobia, kecemasan berlebih, lebih sensitif, mood yang tidak stabil, mudah marah dan sulit konsentrasi.

Seperti dilansir dari dailymail.co.uk, seorang ibu bernama Christina Booth (29) di Washington, Amerika Serikat, dengan tega melukai ketiga balitanya, karena tidak berhenti menangis.

Merasa terganggu karena, bayi kembar (6) dan putri kecilnya (2) menangis tak henti-henti, Christina mengiris leher para balita malang tersebut, dengan sebilah pisau dapur.

Kejadian tragis ini, terjadi pada hari Minggu 25/01/2015, pukul 01:20 dini hari. Christina, melakukan perbuatan kejam ini, karena menurutnya, sang suami Thomas Booth (32), seorang sersan Angkatan Darat, tidak suka jika mendengar anak mereka menangis.

Christina mengaku, jika suaminya tidak pernah membantunya mengurus anak. Suaminya akan marah-marah jika mendengar anaknya menangis.

Pada malam sebelum kejadian tersebut, Christina dan suaminya menonton film berdua dan minum dua gelas besar anggur. Kemungkinan Christina masih dalam keadaan mabuk, saat insiden tragis itu terjadi.

Pada jam dua pagi, suami Christina menemukan anak-anaknya dalam keadaan terluka. Ia melihat istrinya menangis dan menjerit. Sang suami lalu mengambil langkah cepat, ia meraih kotak P3K, kemudian berusaha untuk menghentikan pendarahan si kembar dan putrinya. Ia menutup luka mereka dengan kain kasa. Sang suami kemudian berteriak kepada istrinya agar menelpon 911.

Menurut para tetangga, perilaku Christina berubah sejak kelahiran anak keduanya. Ia menjadi lebih tertutup, suka mengurung diri, dan jarang keluar rumah. Sang suami saat itu masih bertugas di Afganistan, ketika anak kembarnya lahir.

Christina akhirnya ditahan di  penjara Thurston County, dengan tuduhan mencoba membunuh ketiga putrinya. Ia dikenai denda 3 juta dollar atau sekitar Rp 37 miliar.

Meskipun berkontribusi sebagai salah satu penyebab depresi istrinya, sang suami tidak bersalah. Jika Thomas tidak bertindak cepat, nyawa anak-anaknya pasti tidak tertolong.

Thomas mengatakan kepada penyidik, jika istrinya sedang dalam pengobatan depresi postpartum, setelah melahirkan.

Keadaan para balita itu sekarang lebih baik, setelah dioperasi. Mereka sedang menjalani masa pemulihan.

Mengurus bayi yang baru lahir, merupakan sebuah tantangan berat. Kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung, juga dapat menyebabkan ibu sedih dan mudah emosi.

Seperti yang dialami Christina, saat ia bangun tengah malam karena bayi menangis, sang suami tidak ikut menemani meninabobokan bayi, malah asyik dengan mimpi indahnya. Sementara, sang suami sendiri masih tertekan setelah pulang bertugas dari Afganistan.

Sindrom pasca melahirkan ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Kondisi ini membutuhkan dukungan moral serta bantuan dari orang terdekat.

Bagi para ibu yang baru saja melahirkan, hendaknya beritahu suami mengenai apa yang sedang Anda rasakan. Mintalah dukungan dan pertolongannya. Buang rasa cemas dan coba luangkan waktu untuk diri sendiri. Sehingga gangguan psikologis pasca melahirkan bisa diatasi.

(vem/chi)
What's On Fimela