Ini Lho Sosok Di Balik Suksesnya The Chronicle of Borobudur Di Ajang Miss Universe

Fimela diperbarui 27 Jan 2015, 11:00 WIB

Masih seputar ajang kontes kecantikan tersohor di dunia yakni Miss Universe. Indonesia sangat bersuka cita dan berbangga hati karena wakilnya berhasil menorehkan prestasi yang sangat membanggakan. Elvira Devinamira berhasil masuk ke 15 besar dan juga membawa kostum nasional yakni The Chronicle of Borobudur menjadi pemenang kategori Best National Costume tahun ini. Namun tahukah Anda fakta-fakta dan siapakah yang ada di balik kesuksesan Indonesia?

Dynand Fariz dan teamnya merupakan sosok yang memiliki andil besar dalam kostum ini. Seperti yang telah dilansir oleh KapanLagi.com (27/1), Kostum Borobudur itu dibuat oleh Jember Fashion Carnaval atau yang biasa disingkat JFC. Tak hanya Dynand, kostum itu juga dikerjakan oleh satu team salah satunya Evant Fhanany.

Tahun ini team tersebut memang menorehkan prestasi luar biasa tapi tahukah Anda sejak tahun lalu team ini sudah berusaha dan mencetak prestasi yang membanggakan. Di tahun lalu, JFC pernah membawa nama Whulandary Herman menduduki posisi 4 di kategori dan ajang yang sama. Sebelumnya juga ada Estelita Liana di ajang Miss Supranational 2014 yang berhasil memenangkan Best National Costume. Kemudian ada Elfin Pertiwi di ajang Miss International, yang berhasil membawa piala Best National Costume 2014.

Untuk The Chronicle of Borobudur sendiri memiliki banyak filosofi. Borobudur merupakan peninggalan Bhuddist Temple terbesar di dunia yang pernah juga masuk sebagai salah satu keajaiban dan warisan budaya dunia. Itulah yang menjadikan inspirasi dari Dynand Fariz, sehingga mewujudkan mahakarya dalam national costume bertema Borobudur.

"Borobudur tidak hanya dibangun sebagai simbol religi tapi juga cerminan stabilitas, kekuatan, keanggunan dan keagungan yang dimiliki arsitekturnya," tutur Evant Fhanany selaku asisten Dynand Fariz.

Ivan menambahkan "Penggambaran dari kostum ini adalah sosok wanita Indonesia yang stabil, tangguh tetapi anggun. Siluet Borobudur yang diadaptasi dalam bentuk national costume juga menggambarkan jalinan harmonisasi hubungan antara manusia, alam dan sang pencipta. Hal ini seperti yang tertuang dalam setiap relief dari candi Borobudur."

Kostum tersebut memiliki berat 20 kg Ladies. "Materialnya untuk punggung adalah besi. Sedangkan perak di bagian rantai lembeng yang juga dilapisi emas. Pengerjaan desain di mulai bulan September 2014." lanjut Evant.

Harapan team desainer pun menjadi kenyataan, The Chronicle of Borobudur berhasil mengalahkan 87 kostum lain di ajang tersebut dan menyabet gelar membanggakan tersebut. Ini juga tak lepas dari dukungan seluruh masyarakat Indonesia yang telah melakukan voting untuk Indonesia. Maju terus Indonesiaku!

(vem/ivy)