Setelah Diculik, Wanita-Wanita Ini Dijual Sebagai Pengantin

Fimela diperbarui 24 Jan 2015, 10:39 WIB

Semestinya, wanita adalah sosok yang dilindungi dan juga dihargai. Namun, karena wanita dianggap lemah dan tidak lebih kuat dari pria, seringkali wanita justru mendapatkan perlakuan tidak baik. Tidak sedikit kasus kekerasan, pelecehan bahkan penculikan dialami oleh para wanita. Sungguh miris memang, tetapi kasus seperti ini nampaknya justru semakin marak saja.

Dilansir dari shanghaiist.com, 7 wanita korban penculikan asal Vietnam baru saja diserahkan ke Polisi Vietnam di Pelabuhan Dongxing, Guangxi, untuk dikembalikan ke negaranya. Sebelumnya, selain diculik mereka juga dijual sebagai pengantin kepada pria lajang di Handan, provinsi Hebei. Dari ke 7 wanita tersebut, paling muda diketahui berusia 17 tahun dan paling tua 32 tahun.

Sebelumnya, pada bulan November tahun lalu dilaporkan bahwa 100 wanita di Vietnam hilang. Dan kali ini diketahui bahwa mereka ternyata diculik dan dijual untuk dijadikan pengantin. Polisi mengatakan bahwa penculikan dan penjualan wanita ini sudah terorganisir dengan baik.

Sedangkan para pria lajang yang menjadi suami wanita-wanita ini dikabarkan merasa dirugikan dan tertipu. Pasalnya, mereka telah membayar sekitar 220 juta rupiah untuk membeli setiap wanita.

Kasus seperti ini nampaknya sudah ada sejak lama di Cina. Menurut Kementerian keamanan Umum Cina, dari tahun 2009 hingga 2012 sudah ada 1.800 wanita asal Vietnam yang masuk ke Cina secara ilegal sebagai korban penculikan dan perdagangan manusia. 60% dari mereka berhasil melarikan diri, 25 % berhasil diselamatkan pemerintah Cina dan sisanya ditebus oleh keluarga korban.

Tragis sekali ya Ladies. Wanita yang harusnya dilindungi justru menjadi korban penculikan dan perdagangan manusia. Semoga kasus seperti ini tidak pernah terjadi lagi khususnya di Indonesia.

(vem/mim)