Jadi Salah Satu Produsen Kakao Dunia, Indonesia Belum Hasilkan Cokelat Lokal Yang Berkualitas

Fimela diperbarui 21 Jan 2015, 16:10 WIB

Bagi Anda pecinta cokelat, Anda pasti ingin tahu bukan, bagaimana awalnya cokelat itu ada di Indonesia? Biji kakao atau cokelat sendiri memiliki nama Latin Theobroma cacao. Theobroma, yang menjadi nama genus dari pohon coklat memiliki makna "makanan para dewa". Namun benarkah pohon cokelat memang dari nirwana? Belum bisa dipastikan, namun tidak ada yang mengelak bahwa cokelat memang disukai banyak orang.

Indonesia sendiri bukan negara asli dari pohon cokelat, tapi menjadi urutan ketiga di seluruh dunia sebagai negara penanam dan penghasil kakao terbaik. Mengenai sejarah cokelat bisa datang ke Indonesia sebenarnya dibawa oleh Belanda.

Pada tahun 1900 SM, beberapa suku yang paling tua di dunia ini yaitu penduduk Meso America Kuno (suku Maya & Aztee) terutama para bangsawan telah mengonsumsi cokelat sebagai minuman. Kata cokelat diadopsi dari bahasa Inca Kuno Xocolatl dari Xococ.

Rasa cokelat itu sendiri terdiri dari 1200 komponen pembentuk berbeda. Harus dilakukan pengolahan melalui beberapa tahap dari buah kakao.

"Jadi cokelat bukan asli dari Indonesia, tapi dari benua Amerika Latin, Venezuela. Namun pada abad 16 masih Hindia Belanda, kolonel Belanda membawa cokelat ke Indonesia dari Filipina, dari situlah dimulai penanaman cokelat di Sulawesi, bibitnya dari Venezuela," ungkap Arie Parikesit di Cimory Riverside Megamendung Puncak Jawa Barat Selasa 20 Desember 2015 kemarin.

Lalu tahun 1806 mulai ditanam di Jawa dan masih menggunakan bibit dari Venezuela berkualitas bagus namun rentan penyakit. Kemudian seiring berjalannya waktu tahun 1938 perkembangan cokelat Indonesia berkembang dengan pesat. Lalu 1976-1980 penananam kakao di berbagai bagian Indonesia menjadi produsen nomor tiga di dunia.

Setelah itu, pada tahun 1980 produk-produk cokelat dalam negeri mulai digemari. Banyak produksi varian cokelat seperti cokelat batang (bar), bubuk kakao sampai minuman siap konsumsi. Di 2011, pemerintah terus menerus mengeksport bahan baku cokelat dan mulai mendorong eksport produk cokelat keluar. Dan sekarang, mulai bermunculan produsen boutique yang menekankan pada kualitas dan ekslusivitas produk.

Hampir 500 tahun yang lalu, tanaman cokelat (cacao) pertama kali masuk ke Indonesia. Maka semenjak itu perkebunan cokelat di tanah air ini berkembang dengan pesat dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan cokelat di pasar Internasional.

"Bertahun-tahun Indonesia menjadi salah satu produsen utama kakao di dunia. Namun belum banyak produk cokelat siap konsumsi lokal Indonesia yang inovatif dalam mengemas dan menjual produk ke masyarakat luas," jelas Arie.

"Oleh karena itu kita masih sering mengonsumsi cokelat-cokelat import. Bagaimana caranya agar cokelat lokal semakin diminati dan terus meningkat peminatnya, caranya dengan pedagang kuliner bisa diajak untuk memakai produk cokelat lokal," tutupnya.

Bagaimana Ladies? Apakah Anda setuju bahwa cokelat lokal harus terus ditingkatkan? Bila setuju, yuk konsumsi cokelat lokal sebanyak-banyaknya.

(vem/yun/feb)
What's On Fimela