Profesi sebagai seorang DJ atau Disc Jockey kini semakin digandrungi khususnya di kalangan anak muda. Tak hanya pria saja yang mendominasi dunia musik elektronik ini, wanita pun juga mulai bermunculan menunjukkan bakat mereka memainkan musik yang senantiasa membuat orang bergoyang. Kemampuan untuk mengatur naik-turunnya musik lewat medium cakram jelas harus mumpuni, namun selain itu performance seorang DJ jelas harus selalu terlihat memukau.
Seperti yang satu ini, Vemale berhasil mewawancarai seorang FDJ atau Female Disc Jockey yang sedang naik daun yakni Dinar Candy. Wanita berusia 21 tahun ini mengaku bahwa DJ merupakan profesi yang sudah ia jalani selama 2 tahun belakangan. Pekerjaan ini memang penuh dengan resiko karena identik dengan dunia malam. Namun, Dinar Candy sangat menikmati profesinya ini. Ingin kenal lebih jauh dengan Dinar Candy, simak cuplikan wawancara eksklusifnya dengan Vemale di sini yuk Ladies.
Awal Menyukai Profesi DJ
Saya menyukai profesi sebagai DJ sejak masuk kuliah tahun 2011. Kemudian dari tahun 2012 suka dengan genre musik ini. Akhirnya sampai sekarang saya kerja sebagai DJ.
Sekolah DJ
Setelah lulus kuliah akhirnya saya ambil sekolah DJ di Bandung. Karena suka banget jadi saya dalami. Saya sekolah selama dua bulan.
Apa Saja yang Dipelajari Selama Sekolah DJ?
Belajar menghitung ketukan karena tidak mudah. Dibutuhkan skill untuk jadi DJ. Selain itu juga belajar aliran-aliran musik yang banyak seperti electro house.
Penghasilan Jadi DJ
Kalau lagi hoki seperti tahun 2014 kemarin bisa keliling Indonesia seperti ke Papua, Belitung dan masih banyak lagi. Hampir ke semua kota di Indonesia. Budget setiap satu kali perform itu kisarannya dari Rp. 5.000.000,- hingga Rp. 7.000.000,- per jam.
Apa Saja Yang Didapat Dari Menjadi DJ
Mobil, lalu saya juga koleksi berlian sama batu akik untuk investasi. Saya juga diangkat menjadi duta koleksi seni batu akik agar anak muda bisa mencintai seni batu dalam negeri.
Influence Dinar Sebagai DJ
Kalau dalam negeri saya suka Dimas, saya ingin seperti dia. Dimas itu pantang menyerah dan bisa go internasional.
Saat Perform Harus Seksi Nggak Sih?
Tergantung dari konsep saat perform, kalau seksi sih nggak apa-apa, tapi kan ada batasannya. Kalau saya nggak mau yang vulgar banget dan lebih ke gimmick baju yang dipakai saja.
Suka Duka Jadi DJ
Yang saya rasakan selama ini lebih banyak suka, tidak ada dukanya. Karena nama saja Candy, jadi terasa manis terus.
Dinar Candy memang pantang menyerah dalam menekuni profesinya ini. Ia pun bersedia berbagi tips dengan sahabat Vemale bagaimana cara menjadi FDJ.
"Kalau untuk DJ pendatang baru, selain suka musik ini, gali skillnya dulu, dalami ilmunya jangan gayanya dulu ya." Pesan Dinar.
Well, tertarik untuk jadi the next DJ Ladies?
(vem/yun/ivy)