Kepedulian Dita Soedarjo Terhadap Kesehatan Mental Perempuan

Anto Karibo diperbarui 26 Nov 2018, 18:24 WIB

Fimela.com, Jakarta Tak hanya sebagai sosialita, namun Dita Soedarjo ternyata memiliki program-program kemanusiaan. Bererapa yang digalakkannya adalah kampanye mengenai pendidikan untuk anak dan perempuan lewat Let Share dan Dignity Woman.

Banyak masalah yang terjadi di Ibukota khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya menurut Dita berumber pada mental orang tua sebagai pendidik paling utama dan pertama dikenal anak.

"Program ini tentang edukasi ke perempuan. Kalau kita lihat bayi, mereka gak ada tempat tinggal yang layak, bayi dipukulin, ini permasalahan orangtua. Masalah anak muda di sini, orangtua yang tak siap dalam memiliki anak," kata Dita Soedarjo di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Awalnya, Dita memang tak mengerti permasalahan di lapangan karena pergaulannya yang terbatas. Sebagaimana pengakuannya, ia bersekolah di sekolah Internasional, lalu ia juga menempuh pendidikan di luar negeri.

"Call me naif, karena aku dibesarkan di keluarga yang ruang lingkupnya kecil banget. Aku gak tahu lapangan. Over proteksi juga dari keluarga," lanjut kekasih Denny Sumargo.

Setelah berinteraksi dengan banyak kasus, ia baru menyadari bahwa harus ada yang dibenahi dari segi mental orangtua, khususnya ibu. "Ada (kasus) di Cilincing, dimana anak ini diperkosa oleh bapaknya sendiri. Dan mamanya ngejual dia," tuturnya.

What's On Fimela
(Bambang E.Ros/Fimela.com)

 

"Kok ada ya orangtua yang tega jual anaknya sendiri. Ibu tahu anaknya diperkosa bapaknya, tapi dia pura-pura bego. Pura-pura gak tahu. Aku gak mau menghakimi. Makanya anaknya sejak kecil udah gangguan mental," imbuhnya.

Seperti efek domino, maka kasus yang terjadi akan terus terjadi ketika tak ada pembenahan pada akar masalah. "Itu yang aku start namanya Dignity Woman. Kita bantu para wanita untuk percata diri, seperti Choky Sitohang Public Speaking juga pernah bantu kita. Seringnya kasih public speaking atau juga trauma healing," ujarnya.

"Karena kalau ibu-ibu ini gak disembuhin ama trauma dia, ketakutan dia, ama anaknya bisa error, bisa ngelakuin apa aja ke anaknya. Dan tingkat bunuh diri juga sangat tinggi ya pada perempuan," tegas Dita Soedarjo.

2 dari 2 halaman

Pentingnya Kesehatan Mental Perempuan

Dita Soedarjo (Bambang E. Ros/Fimela.com)

Makanya memberikan pembelajaran tentang public speaking, meningkatkan rasa percaya diri, juga menyembuhkan trauma menjadi sangat penting. Jangan sampai pembahasan kesehatan mental ini masih dianggap tabu.

"Makanya sehat bagi perempuan itu sangat penting ya. kalau gak sehat suami gak betah ama dia, kalau ama anak juga kurang mendidiknya. Mental health itu tabu, nganggepnya gila. padahal tidak. Kalau kulit sakit bisa diobatin, kenapa otak sakit ga bisa disembuhin," ucapnya.

Rencananya, ia mulai akan membuka kesempatan bagi para sukarelawan untuk mengkampanyekan program ini. "Siap membuka untuk volunteer. Tahun depan pengen kampanye untuk sosialisasi mental health bagi perempuan," tandas Dita.

Tag Terkait