Tren Fashion 'Kimono Nyentrik' Gadis Jepang di Upacara Kedewasaan

Fimela diperbarui 15 Jan 2015, 16:20 WIB

Ladies, pernahkah Anda mendengar istilah seijin no hi? Secara harfiah, seijin no hi adalah hari kedewasaan. Ini adalah hari libur resmi di Jepang yang jatuh hari Senin minggu kedua di bulan Januari. Hari ini merupakan hari yang sangat spesial untuk para generasi muda. Kenapa? Karena hari tersebut juga merupakan upacara kedewasaan bagi para anak muda yang usianya genap 20 tahun.

Di Jepang, usia 20 tahun dianggap sudah dewasa. Sehingga menurut hukum yang berlaku di sana, anak muda yang sudah mencapai usia 20 tahun sudah diperbolehkan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, serta mengikuti pemilihan umum.

Ada yang menarik di tradisi upacara kedewasaan ini, yaitu gaya busana atau fashion para anak muda. Bagi pria, mereka seharusnya mengenakan hakama (sejenis kimono) tapi pria saat ini kebanyakan sudah menggunakan pakaian resmi ala Barat. Sementara wanita, seperti yang dilansir oleh dramafever.com, masih tetap bertahan menggunakan pakaian tradisional sejenis kimono yang disebut furisode. Tapi meskipun para wanita masih tetap mengenakan furisode, mereka melakukan make over terhadap pakaian yang mereka kenakan.



Kimono yang dikenakan para gadis ini dibuat pendek dan mini. Lengkap dengan sejumlah aksesoris, perhiasan, dan make up super nyentrik.


Warna kimono dan cat rambut pun dipilih yang super terang dan mencolok. Jari-jari tangan mereka pun dipenuhi dengan berbagai macam aksesoris dan perhiasan unik.

Wah, benar-benar unik ya. Ladies, bagaimana menurut Anda? Apakah gaya busana itu bisa cukup diterima untuk dipakai di upacara kedewasaan? Atau memang sah-sah saja karena sudah menjadi bagian dari kreativitas anak muda saat ini?

(vem/nda)
What's On Fimela